Nyeri berdasarkan tempatnya Nyeri berdasarkan sifat Nyeri berdasarkan waktu serangan

2.4.1. Nyeri berdasarkan tempatnya

a. Pheriperal pain Pheriperal pain adalah nyeri yang terasa pada permukaan tubuh, termasuk nyeri pada kulit dan permukaan kulit. Stimulus yang efektif untuk menimbulkan nyeri di kulit dapat berupa rangsangan mekanis, suhu, kimiawi, atau listrik. Apabila hanya kulit yang terlibat, nyeri sering dirasakan sebagai menyengat, tajam, meringis, atau seperti terbakar Taylor, 2008. b. Deep pain Deep pain adalah yang terasa pada permukaan tubuh yang lebih dalam nyeri somatik atau pada organ tubuh visceral nyeri visceral. Nyeri somatis mengacu pada nyeri yang berasal dari otot, tendon, ligamentum dan tulang sendi. Stuktur-stuktur ini memiliki lebih sedikit reseptor nyeri sehingga lokalisasi nyeri sering tidak jelas. Demikian juga pada nyeri visceral, lokalisasinya tidak dapat ditentukan. Nyeri visceral ini meliputi apendisitis akut, cholecysitis, penyakit kardiovaskular, dan gagal ginjal Price dan Wilson, 2006. d. Central pain Central pain adalah nyeri yang terjadi karena perangsangan pada sistem saraf pusat, spinal cord, batang otak, talamus dan lain-lain Price dan Wilson, 2006.

2.4.2 Nyeri berdasarkan sifat

a. Incidental Pain Incidental pain adalah nyeri yang timbul sewaktu-waktu lalu menghilang dan ini terjadi pada pasien yang mengalami nyeri kanker tulang Taylor, 2008. Universitas Sumatera Utara b. Steady Pain Steady pain adalah nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan dalam waktu yang lama. Pada distensi kapsul ginjal dan ginjal akut iskemik merupakan salah satu jenis steady pain. Tingkatan nyeri yang konstan pada obstruksi dan distensi Taylor, 2008. c. Proximal Pain Proximal pain adalah nyeri yang dirasakan berintensitas tinggi dan kuat sekali, biasanya menetap 10-15 menit, lalu menghilang, kemudian timbul lagi. Nyeri ini terjadi pada pasien yang mengalami Carpal Tunnel Syndrome Taylor, 2008.

2.4.3 Nyeri berdasarkan waktu serangan

a. Nyeri akut Nyeri akut merupakan nyeri yang mereda setelah intervensi atau penyembuhan, biasanya mendadak dan berkaitan dengan masalah spesifik yang memicu individu untuk segera bertindak menghilangkan nyeri. Nyeri berlangsung singkat kurang dari 6 bulan dan menghilang apabila faktor internal dan eksternal yang merangsang reseptor nyeri dihilangkan. Durasi nyeri akut berkaitan dengan faktor penyebabnya dan umumnya dapat diperkirakan Price dan Wilson, 2006. Cedera atau penyakit yang menyebabkan nyeri akut dapat sembuh secara spontan atau dengan pengobatan. Sebagai contoh, jari yang tertusuk biasanya sembuh dengan cepat. Pada kasus yang lebih berat seperti fraktur ekstremitas, pengobatan dibutuhkan untuk menurunkan nyeri sejalan dengan penyembuhan tulang Brunner dan Suddarth, 2002. Universitas Sumatera Utara Pasien dengan nyeri akut memperlihatkan respon neurologik yang terukur dan disebabkan oleh stimulasi simpatis yang disebut sebagai hiperaktivitas autonom. Perubahan-perubahan ini mencakup takikardia, takipnea, meningkatnya aliran darah perifer, meningkatnya tekanan darah, dan dibebaskannya katekolamin. Kekakuan otot lokal juga mungkin terjadi, dalam suatu gerakan involunter agar daerah yang cedera tidak bergerak Price dan Wilson, 2006. b. Nyeri kronis Nyeri kronis adalah nyeri yang berlangsung terus menerus selama 6 bulan atau lebih. Nyeri ini berlangsung di luar waktu penyembuhan yang diperkirakan dan sering tidak dapat dikaitkan dengan penyebab atau cedera spesifik Brunner dan Suddarth, 2002. Nyeri kronis ini berbeda dengan nyeri akut dan menunjukkan masalah baru. Pada sindrom nyeri kronis dapat disebabkan oleh faktor penyakit atau proses patologi yang persisten, tetapi nyeri kronis juga merupakan penyakit itu sendiri. Nyeri kronis mempengaruhi seluruh aspek kehidupan pasien Price dan Wilson, 2006. Pasien dengan nyeri kronis tidak atau kurang memperlihatkan hiperaktivitas autonom tetapi memperlihatkan gejala irritabilitas, kehilangan semangat dan gangguan kemampuan berkonsentrasi. Nyeri kronis ini sering mempengaruhi semua aspek kehidupan penderitanya, menimbulkan stres, peningkatan emosi, dan mengganggu fungsi fisik dan sosial Potter dan Perry, 2005. Nyeri kronis dibagi menjadi dua yaitu nyeri kronik non malignan dan malignan Potter dan Perry, 2005. Nyeri kronis non malignan merupakan nyeri yang timbul akibat cedera jaringan yang tidak progresif atau yang menyembuh, Universitas Sumatera Utara bisa timbul tanpa penyebab yang jelas misalnya nyeri pinggang bawah, dan nyeri yang didasari atas kondisi kronis, misalnya osteoarthritis Bushra dan Aslam, 2010. Sementara nyeri kronik malignan yang disebut juga nyeri kanker memiliki penyebab nyeri yang dapat diidentifikasi yaitu terjadi akibat perubahan pada saraf, perubahan ini dapat terjadi karena penekanan pada saraf akibat metastasis sel-sel kanker maupun pengaruh zat-zat kimia yang dihasilkan oleh kanker itu sendiri Taylor, 2008.

2.5 Obat Analgetika