Metode Pengujian Analgetika TINJAUAN PUSTAKA

Suatu obat yang diberikan secara intravena akan mempunyai suatu kemutlakan bioavailabilitas 1 F=1 sementara obat yang diberi oleh rute lain pada umumnya mempunyai bioavailabilitas absolut kurang dari satu Toutain dan Koritz, 1997; Bailey, et al., 2000; Toutain dan Bousquet-Me´lou, 2004.

2.9 Metode Pengujian Analgetika

Metode yang paling umum digunakan sebagai pengujian analgetika pada hewan percobaan adalah metode panas. Sebagai penyebab rasa nyeri dapat digunakan lempeng yang dipanaskan atau hot plate, panas diberikan pada bagian tubuh hewan percobaan. Hewan yang diberi suatu zat analgetika akan mengalami perpanjangan waktu reaksi terhadap rangsangan panas. Waktu reaksi yang diberikan oleh mencit yang ditempatkan pada lempeng panas dapat digunakan untuk pengujian efek analgetika. Beberapa mencit yang ditempatkan pada lempeng yang dipanaskan pada temperatur 50ºC memberikan respon tidak teratur selama 20 detik dan lainnya membutuhkan waktu yang lebih lama. Pada temperatur 55ºC semua mencit memberikan respon dalam waktu 20 detik sedangkan pada temperatur 60ºC akan memberikan respon 20 detik. Respons nyeri yang ditunjukkan oleh mencit mula-mula duduk dengan kaki belakang sambil menjilat-jilat kaki depan sebagai usaha untuk mendinginkannya kemudian apabila terasa lebih panas mencit menedangkan kaki belakangnya, berputar dan berusaha keluar dari tempat uji Domer, 1971; Sopan, et al., 2012. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental experimental research, yang meliputi pembuatan ibuprofen nanopartikel dan karakteristik ukuran partikel serta pengujian disolusi, bioavaibilitas dan efek analgetik. Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, dimana yang termasuk variabel bebas adalah ukuran partikel dan pH. Sedangkan variabel terikat adalah karakteristik, disolusi, bioavaibilitas obat dan efek analgetik.

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan nanopartikel ibuprofen serta evaluasi karakteristik fisik ukuran partikel menggunakan alat scanning electron microscopy SEM, x-ray diffraction XRD, diffrential thermal analyzer DTA dan particle size distribution PSD. Selanjutnya evaluasi bioavaibilitas obat dari ibuprofen nanopartikel dan ibuprofen baku, serta pengujian efek analgetik terhadap kelinci dengan metode plantar test menggunakan alat panas inframerah.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Puspitek, Tangerang, Provinsi Banten dan Laboratorium Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Medan, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Universitas Sumatera Utara