Minat Memilih Variabel Y Minat memilih yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut:

3. Minat Memilih Variabel Y Minat memilih yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut:

Tabel 4.25 Visi Iklan Politik di Televisi Bermanfaat, Partai Demokrat : Lanjutkan Kategori Frekuensi Persen Bermanfaat 16 18,6 Kurang Bermanfaat 62 72,1 Tidak Bermanfaat 8 9,3 Total 86 100 Sumber : P.19FC.25 Visi iklan politik Partai Demokrat, menurut 62 orang responden 72,1 kurang bermanfaat bagi mereka, tidak jelas apa yang akan dilanjutkan, kalau kebijakan, yang mana yang harus dilanjutkan karena tidak seluruh kebijakan Partai Demokrat berhasil guna dan berdaya guna, 16 orang responden 18,6 menilai bermanfaat karena mereka tahu keberhasilan pemerintahan SBY mereka rasakan secara nyata, seperti BLT dan sebagainya, 8 orang responden 9,3 menilai visi iklan tidak bermanfaat perlu penjelasan. Artinya, publik yakni masyarakat pemilih mengiginkan secara jelas pilihan kebijakan pemerintah yang akan didukung Partai Demokrat dan bagian kebijakan mana yang akan dievaluasi atau bahkan dipilih untuk tidak dilaksanakan karena kurang atau bahkan tidak berdaya guna. Acuan kebijakan adalah kebutuhan masyarakat bukan kemauan pemerintah karena memiliki legalitas kekuasaan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.26 Visi Iklan Politik Partai Golkar: Percepatan Pembangunan Kategori Frekuensi Persen Bermanfaat 10 11,6 Kurang Bermanfaat 66 76,7 Tidak Bermanfaat 10 11,6 Total 86 100 Sumber : P.19FC.26 Visi Partai Golkar dalam iklan politik mereka dalam upaya percepatan pembangunan kurang bermanfaat, berdasarkan jawaban 66 orang responden 76,7 terlalu umum untuk ditelaah, 10 orang responden 11,6 menilai bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan 10 orang responden lagi 11,6 menilai tidak bermanfaat karena krisis kepercayaan terhadap partai Beringin ini, juga tidak satunya tindakan politik kader mendukung kebijakan partai. Artinya, dari dua visi parpol pemenang Pemilu 2009 ini, masyarakat melihat butuh kejelasan dalam tindakan kebijakan jika mereka memiliki keinginan kuat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Satunya kata dan tindakan kader juga menjadi bukti pengalaman politik yang direkam dalam organisme pemahaman, penalaran, dan pengambilan keputusan sebagai reaksi publik terhadap isi persuasif iklan politik yang menerpa mereka. Tidak ada celah dalam tataran keberhasilan parpol jika mereka cacat dalam tindakan kader karena ada masyarakat yang mengawasi mereka. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.27 Visi Iklan Politik Partai PDI-P: Ekonomi Kerakyatan Kategori Frekuensi Persen Bermanfaat 57 66,3 Kurang Bermanfaat 26 30,2 Tidak Bermanfaat 3 3,5 Total 86 100 Sumber : P.19FC.27 Visi iklan parpol PDI-P dengan keberpihakan kepada ekonomi kerakyatan, menurut 57 orang responden 66,3 bermanfaat, karena memang dibutuhkan, 26 orang responden 30,2 menilai kurang bermanfaat hanya teori dan retorika politik saja, dan 3 orang responden 3,5 menyatakan tidak bermanfaat. Tabel 4.28 Visi Iklan Politik PKS: Pemerataan Keadilan Kategori F Bermanfaat 16 18,6 Kurang Bermanfaat 62 72,1 Tidak Bermanfaat 8 9,3 Total 86 100 Sumber : P.19FC.28 Visi iklan politik PKS yakni pemerataan keadilan kurang bermanfaat, menurut 62 orang responden 72,1, 16 orang responden 18,6 menilai bermanfaat, dan 8 orang responden 9,3 menilai tidak bermanfaat. Hal ini dibuktikan dari semakin kecilnya perolehan suara PKS secara nasional. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.29 Visi Iklan Politik di Televisi Bermanfaat, PAN: Bersama Membangun Bangsa Kategori F Bermanfaat 16 18,6 Kurang Bermanfaat 62 72,1 Tidak Bermanfaat 8 9,3 Total 86 100 Sumber : P.19FC.29 Visi iklan politik PAN di televisi kurang bermanfaat menurut penilaian 62 orang responden 72,1 karena pembangunan bangsa merupakan tanggung jawab bersama, 16 orang responden 18,6 menilai bermanfaat sebagai bagian dari tanggung jawab sosial, dan 8 orang responden 9,3 menilai tidak bermanfaat. Tabel 4.30 Visi Iklan Politik di Televisi Bermanfaat, PPP: Peberdayaan Masyarakat Melalui Asas Islam Kategori F Bermanfaat 16 18,6 Kurang Bermanfaat 62 72,1 Tidak Bermanfaat 8 9,3 Total 86 100 Sumber : P.19FC.30 Visi iklan politik PPP sebagai partai berasas Islam dinilai kurang bermanfaat oleh 62 orang responden 72,1, 16 orang responden 18,6 menilai bermanfaat, dan 8 orang responden 9,3 menilai tidak bermanfaat. Alasan utama dari responden menilai bahwa visi politik PPP kurang menarik dengan mengusung cita-cita ‘Pemberdayaan Masyarakat Melalui Asas Islam’ Universitas Sumatera Utara tidak mencerminkan demokratisasi pluralitas bangsa. Hingga tidak menarik sebagai pilihan politik bangsa. Tabel 4.31 Visi Iklan Politik Partai Hanura di Televisi Bermanfaat: Menggunakan Hati Nurani Kategori F Bermanfaat 46 53,5 Kurang Bermanfaat 20 23,3 Tidak Bermanfaat 20 23,3 Total 86 100 Sumber : P.19FC.31 Visi politik Partai Hanura di dalam pesan persuasi iklan politik televisi, menggunakan hati nurani kurang bermanfaat, berdasarkan penilaian 20 orang responden 23,3, terlalu ideal dan normatif dalam pembelajaran politik kepada masyarakat, 46 orang responden 53,5 menilai bermanfaat, dan 8 orang 23,3 menilai tidak bermanfaat, masyarakat belum siap karena keterbatasan informasi dan pilihan politik yang ada saat Pemilu lalu. Tabel 4.32 Visi Iklan Politik Gerindra di Televisi Bermanfaat: Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Kategori F Bermanfaat 40 46,5 Kurang Bermanfaat 26 30,2 Tidak Bermanfaat 20 23,3 Total 86 100 Sumber : P.19FC.32 Visi iklan politik Partai Gerindra dengan keberpihakan terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat petani, nelayan, dan buruh, bermanfaat Universitas Sumatera Utara bagi 40 orang responden 46,5 wujud keberpihakan terhadap ekonomi lemah, 26 orang responden 30,2 menilai kurang bermanfaat bahkan 20 orang responden lainnya 23,3 menilai tidak bermanfaat, hanya janji yang akan diabaikan pasca Pemilu. Tabel 4.33 Tertarik Iklan Politik di Televisi Disebabkan Kategori F Kemasan iklan politik 39 45,3 Visi Misi Parpol 32 37,2 Ketokohan penyampaian pesan iklan politik 15 17,4 Total 86 100 Sumber : P.20FC.33 Dari tabel 4.33 di atas mengenai nilai ketertarikan responden terhadap iklan politik di televisi, umumnya mereka tertarik dengan iklan politik di televisi karena kemasan iklan politik, ini diakui oleh 39 orang responden 45,3, karena penuh dengan informasi dan persuasive politik juga diperankan oleh banyak artis dan tokoh – tokoh ternama, 32 orang responden 37,2 menilai iklan politik menarik karena visi misi parpol yang banyak membuai mimpi responden.15 responden lainnya 17,4 merasa iklan politik menarik karena melihat bagaimana tokoh – tokoh dari masing – masing parpol menyampaikan pesan dari iklan politik mereka masing – masing. Tabel 4.34 Mengerti Iklan Politik di Televisi Karena Kategori F Bahasa yang digunakan jelas 40 46,5 Visi dan Misinya bermanfaat bagi masyarakat 31 36,0 Universitas Sumatera Utara Tokoh yang ditampilkan dapat dipercaya 15 17,4 Total 86 100 Sumber : P.21FC.34 Tabel diatas menyatakan bahwa tata bahasa yang digunakan dalam iklan yang membuat 40 responden 46,5 mengerti dengan iklan politik yang disuguhkan, 31 responden lainnya 36,0 menyatakan visi dan misi yang bermanfaat bagi masyarakat luas lah yang membuat mereka mengerti iklan politik. Sementara 15 responden 17,4 mengerti iklan politik karena tokoh yang ditampilkan dalam iklan dapat dipercaya. Tabel 4.35 Iklan Politik Dapat di Nilai Baik Kategori F Sangat Baik 50 58,1 Baik 31 36,0 Tidak Baik 5 5,8 Total 86 100 Sumber : P.22FC.35 Berdasarkan tabel 4.35 diatas dapat disimpulkan bahwa iklan politik yang ditayangkan di televisi disambut baik oleh banyak responden dibuktikan dengan 50 responden 58,1 yang menyatakan iklan politik dinilai sangat baik, juga didukung dengan 31 36,0 responden menyatakan baik dan hanya 5 5,8 responden yang menyatakan tidak baik yang mungkin memiliki alasan pribadi sehingga berpendapat demikian.

4.3. Analisa Tabel Silang

Dokumen yang terkait

Iklan BlackBerry dan Minat Beli (Studi Korelasional Hubungan Tayangan Iklan BlackBerry di Televisi terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

4 59 123

Pengaruh Terpaan Iklan Politik Terhadap Keputusan Memilih Para Pemilih Pemula (Studi Pada mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2013)

0 7 25

IKLAN POLITIK CALEG DALAM PERSEPSI PEMILIH PEMULA

1 60 290

Persepsi Pemilih Pemula Pada Iklan Kampanye Politik (Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Pemilih Pemula Di Kelurahan Karangmalang Pada Iklan Kampanye Politik Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Sragen Tahun 2015).

0 3 16

PERSEPSI IKLAN POLITIK PADA PEMILIH PEMULA

0 15 128

PRODUKSI IKLAN POLITIK BERBASIS KEBUTUHAN INFORMASI POLITIK DI KALANGAN PEMILIH PEMULA DI SURAKARTA

0 11 165

EFEKTIFITAS IKLAN POLITIK DI TELEVISI (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektifitas Iklan Politik Aburizal Bakrie Versi Motivasi Anak Indonesia Pada Pemilih Pemula Di Surabaya).

4 10 123

EFEKTIFITAS IKLAN POLITIK DI TELEVISI (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektifitas Iklan Politik Aburizal Bakrie Versi Motivasi Anak Indonesia Pada Pemilih Pemula Di Surabaya)

0 0 21

PENGARUH IKLAN PARTAI POLITIK PERINO (PESATUAN INDONESIA) DI TELEVISI TERHADAP PERSEPSI PEMILIH PEMULA (Studi Eksplanatif Kuantitatif Pengaruh Iklan Partai Politik Perindo (Persatuan Indonesia) di Televisi terhadap Persepsi Pemilih Pemula di SMA N 2 Surak

0 0 14

TINGKAT PENGETAHUAN PEMILIH PEMULA DI SURABAYA TENTANG PARTAI POLITIK MELALUI IKLAN POLITIK

0 1 18