Pengertian Komunikasi Massa Kerangka Teori

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang hendak dicapai melalui penelitian ini dapat dibedakan menjadi manfaat teoritis, manfaat akademis dan manfaat praktis adalah seperti di bawah ini: 1. Secara teoritis, manfaat yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini sebagai langkah aplikasi atau penerapan pengetahuan melalui dukungan teori dan pengetahuan pendukung lain selama perkuliahan. 2. Secara praktis, penelitian ini merupakan masukan bagi media massa televisi dengan beragam kreasi karya mereka untuk dapat mengemas iklan politik yang mampu menjadi sumber informasi dan memberikan pengetahuan bagi masyarakat mengenai pelaksanaan Pemilu Legislatif, 9 April 2009 mendatang.

1.6. Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan dasar yang dapat dijadikan pedoman penelitian yang mengungkapkan segenap permasalahan dengan berbagai teori yang dianggap mempunyai keterkaitan langsung terhadap permasalahan yang akan menjadi tujuan pembahasan penelitian. Hadari Nawawi memberikan batasan pengertian kerangka teori sebagai “landasan berfikir yang berguna sebagai pendukung pemecahan masalah susunan teori-teori yang digunakan dalam menjawab permasalahan penelitian memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti”. Dalam penelitian ini kerangka teori sebagai landasan berfikir yang digunakan sebagai pendukung pemecahan masalah penelitian, adalah sebagai berikut:

1. Pengertian Komunikasi Massa

Menurut Mc. Quail dalam bukunya ‘Understanding Mass Communication’ bahwa komunikasi massa adalah ”suatu proses di mana komunikator Universitas Sumatera Utara menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas dan secara terus menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dengan berbagai cara”. Nabel Jurdi seperti yang dikutip dalam Nurudin memberikan batasan pengertian komunikasi massa dari bentuk interaksi khalayak dan komunikator secara terlembaga yang menunjukkan “dalam komunikasi massa tidak ada tatap muka antar penerima pesan”. Komunikasi media massa pada dasarnya ditujukan untuk khalayak yang luas dan heterogen yang tersebar serta tidak mengenal batas pendidikan ataupun status sosial, seperti yang dikemukakan Cangara berikut: “komunikasi massa sebagai proses komunikasi yang berlangsung di mana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat- alat mekanis seperti radio, televisi, surat kabar dan film”. Komunikasi massa berlangsung sebagai sebuah proses penyampaian pesan yang melembaga kepada khalayak sasaran yang sifatnya massal melalui alat- alat mekanis. Kegiatan komunikasi massa dilaksanakan secara terencana, terjadwal, dan terorganisir. Media massa, seperti surat kabar, radio, televisi, dan film berfungsi sebagai media mekanis penyampai pesan kepada khalayak dari lembaga penyampai pesan yang terorganisir, baik dalam bentuk informasi berita, hiburan, pendidikan, dan lain sebainya. Tidak ada proses tatap muka dalam penyampaian pesan dengan menggunakan media massa, dengan umpan balik tertunda. 2. Televisi Sebagai Media Massa Setiap pemasang iklan harus bisa memutuskan dimana iklannya akan ditempatkan. Pemilihan media penting untuk mengetahui media massa mana Universitas Sumatera Utara yang bisa digunakan dalam menjangkau khalayak sasarannya. Untuk memperluas khalayak sasaran tentunya media yang perlu digunakan adalah media massa. Media massa dalam iklannya dibedakan atas tiga golongan, menurut sifatnya, yakni: “Bersifat auditif lisan, atau disebut juga the spoken word, yang bersifat visual tertulis atau the printed word, dan yang bersifat audio visual perpaduan gambartulisan dengan suara. Namun kini orang mengenalnya sebagai media cetak surat kabar, majalah, dan barang- barang cetakan lainnya dan media elektronik seperti radio, televisi, film, dan internet.” Suhandang, 2002:86. Jika demikian, maka penggunaan televisi sebagai media iklan bagi parpol untuk meningkatkan peran aktif masyarakat menggunakan hak pilihnya bersifat audio visual jika dilihat dari proses komunikasi termasuk proses komunikasi sekunder atau bermedia. Iklan televisi telah menjadi sajian pemenuhan kebutuhan, sehingga pemirsa massa memposisikan televisi sebagai referensi pemenuhan kebutuhannya.

3. Iklan Politik

Dokumen yang terkait

Iklan BlackBerry dan Minat Beli (Studi Korelasional Hubungan Tayangan Iklan BlackBerry di Televisi terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

4 59 123

Pengaruh Terpaan Iklan Politik Terhadap Keputusan Memilih Para Pemilih Pemula (Studi Pada mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2013)

0 7 25

IKLAN POLITIK CALEG DALAM PERSEPSI PEMILIH PEMULA

1 60 290

Persepsi Pemilih Pemula Pada Iklan Kampanye Politik (Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Pemilih Pemula Di Kelurahan Karangmalang Pada Iklan Kampanye Politik Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Sragen Tahun 2015).

0 3 16

PERSEPSI IKLAN POLITIK PADA PEMILIH PEMULA

0 15 128

PRODUKSI IKLAN POLITIK BERBASIS KEBUTUHAN INFORMASI POLITIK DI KALANGAN PEMILIH PEMULA DI SURAKARTA

0 11 165

EFEKTIFITAS IKLAN POLITIK DI TELEVISI (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektifitas Iklan Politik Aburizal Bakrie Versi Motivasi Anak Indonesia Pada Pemilih Pemula Di Surabaya).

4 10 123

EFEKTIFITAS IKLAN POLITIK DI TELEVISI (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektifitas Iklan Politik Aburizal Bakrie Versi Motivasi Anak Indonesia Pada Pemilih Pemula Di Surabaya)

0 0 21

PENGARUH IKLAN PARTAI POLITIK PERINO (PESATUAN INDONESIA) DI TELEVISI TERHADAP PERSEPSI PEMILIH PEMULA (Studi Eksplanatif Kuantitatif Pengaruh Iklan Partai Politik Perindo (Persatuan Indonesia) di Televisi terhadap Persepsi Pemilih Pemula di SMA N 2 Surak

0 0 14

TINGKAT PENGETAHUAN PEMILIH PEMULA DI SURABAYA TENTANG PARTAI POLITIK MELALUI IKLAN POLITIK

0 1 18