Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Hipotesis Penelitian Defenisi Konsep

6 untuk wilayah Pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Riau. Rumah Sakit Adam Malik juga memiliki visi “menjadi pusat unggulan pelayanan kesehatan dan pendidikan serta pusat rujukan kesehatan wilayah Sumatera bagian Utara dan Tengah pada tahun 2010 yang bertumpu pada kemandiriaan”. Untuk mendukung semua itu tentunya Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik memerlukan sumber daya manusia pegawai, baik itu para medis maupun pegawai yang lainnya yang turut memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karena sumber daya manusia pegawai merupakan kunci utama suatu organisasi didalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Cukup penting untuk ditelaah di sini bagaimana peranan yang dimainkan oleh kemampuan sumber daya manusia terhadap pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN” Studi Tentang Pelayanan Medis Pada Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah Kemampuan sumber daya manusia mempunyai pengaruh terhadap pelayanan kesehatan di RSUP. Haji Adam Malik Medan?”. Universitas Sumatera Utara 7

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan arah pelaksanaan penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan sumber daya manusia terhadap pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. 2. Untuk mengetahui pelayanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. 3. untuk mengetahui kemampuan sumber daya manusia yang ada di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi penulis, bermanfaat untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berfikir dalam menganalisa setiap gejala dan permasalahan yang dihadapi dilapangan. 2. Bagi FISIP-USU bermanfaat dalam memperkaya bahan referensi ilmiah dibidang Ilmu Administrasi Negara khususnya dan Ilmu sosial pada umumnya. 3. Bagi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, memberikan masukan dan sumbang saran bagi pihak-pihak yang berkompeten dalam pelayanan kesehatan, sehingga dapat diambil langkah atau kebijakan dan keputusan. Universitas Sumatera Utara 8

1.5. Kerangka Teori

1.5.1. Kemampuan Sumber Daya Manusia

1.5.1.1. Pengertian kemampuan Kemampuan adalah sifat yang dibawa lahir atau yang dipelajari yang memungkinkan seseorang melakukan sesuatu yang bersifat mental atau fisik Gibson, dkk. Dalam Kurniawan 2005:96. Menurut mereka seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan sangat membutuhkan kemampuan tertentu baik bawaan lahir maupun dipelajari sebelumnya. Dalam pengertian tersebut juga terkandung makna kemampuan intelektual dan kemampuankualitas kejuangan, mental atau spritual. Menurut Winardi 2004:201 kemampuan ability merupakan sebuah sifat yang melekat pada manusia atau yang dipelajari yang memungkinkan seseorang melaksanakan sesuatu tindakan atau pekerjaan mental atau fisikal. Selanjutnya Moenir dalam Kurniawan 2005:85 memberikan pengertian tentang kemampuan dalam hubungannya dengan pekerjaan adalah suatu keadaan pada seseorang yang secara penuh kesanggupan berdaya guna dan berhasil guna melaksanakan sesuatu yang optimal. Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan sumber daya manusia adalah suatu keadaan dimana seorang manusia pegawai memiliki kemampuan yang dibawa sejak lahir serta pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya, yang digunakannya dengan optimal dalam melaksanakan tugasnya sehingga sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Universitas Sumatera Utara 9 Untuk menjalankan pekerjaan dan tugas-tugasnya dengan baik, Sumber daya manusia dituntut untuk memiliki kemampuan yang maksimal. Menurut Moenir dalam Kurniawan 2005:96 ada tujuh pokok yang harus dimiliki pegawai dalam menjalankan pekerjaannya dan tugas-tugasnya dengan baik yakni: 1. Pendidikan dan Latihan yang diterimanya baik secara formal maupun non-formal Pendidikan dan latihan merupakan bagian penting dalam pembinaan kemampuan pegawai, dimana melalui pendidikan dan pelatihan dibentuk sosok pegawai yang diinginkan suatu organisasi atau perusahaan tersebut. Misalnya, kebutuhan untuk memiliki tenaga penyuluh pertanian lapangan, tenaga para medis, tenaga mekanik dan sebagainya yang dibentuk melalui pendidikan dan latihan kedinasan, sehingga tenaga yang telah terdidik mampu melaksanakan tugas- tugasnya Domi C. Matutina, 1993:68. Tujuan utama dari latihan adalah agar masing-masing peserta latihan dapat melakukan pekerjaannya kelak lebih efisien Manulang, dalam Matutina, 1993:175. 2. Pengalaman Kerja Peningkatan kemampuan pegawai sebagian besar terjadi melalui pengalaman yang ia peroleh selama bekerja. Pengalaman kerja membantu pegawai untuk dapat menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya dengan lebih baik. Kemampuan pegawai untuk dapat menjalankan tugas akan terus meningkat seiring dengan pengalamannya di dalam tugas-tugasnya yang dikerjakannya. Jika untuk pertama kalinya seorang pegawai banyak melakukan kesalahan dalam melaksanakan pekerjaanya, dengan pengalaman dia peroleh dari bertahun-tahun Universitas Sumatera Utara 10 kemudian akan membantu pegawai tersebut untuk tidak melakukan kesalahan yang sama lagi Gibson, dkk. dalam Matutina, 1993:68. 3. Disiplin Menurut Matutina 1993:96 disiplin kerja adalah keharusan mengikuti peraturan yang mencakup metode pengerjaan, prosedur kerjanya, waktu serta jumlah unit dan mutu yang telah ditetapkan. 4. Kemampuan dalam mengikuti prosedur kerja Kemampuan seorang pegawai dapat dilihat dari kemampuannya dalam mengikuti prosedur kerja yang telah ditentukan. Prosedur kerja merupakan serangkaian tugas yang saling berkaitan dan secara kronologis berurutan dalam rangka menyelesaikan suatu pekerjaan Matutina, 1993:68. Hasil dari pendidikan dan pelatihan yang telah diterima seorang pegawai akan membantu pegawai untuk dapat mengikuti prosedur kerja yang telah ditentukan, sehingga seorang pegawai dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan yang diharapkan. Prosedur kerja yang dimaksudkan disini adalah cara kerja yang harus dilakukan oleh seorang pegawai dalam melakukan pekerjaannya. 5. Penyelesaian pekerjaan Matutina 1993:69 keterampilan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan dan tugasnya merupakan faktor yang sangat perlu agar dapat diperoleh hasil seperti yang diharapkan. Keterampilan yang dimiliki oleh seorang pegawai diperoleh karena bakat dan pengetahuan serta pengalaman. Universitas Sumatera Utara 11 6. Tanggung jawab Matutina 1993:69 tanggung jawab pegawai adalah suatu kesanggupan seorang pegawai untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya serta berani menanggung resiko dari keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya. 7. Kerjasama Matutina 1993:70 kerjasama merupakan kesanggupan atau kemampuan pegawai untuk bekerja bersama-sama dengan rekan sekerja dalam menyelesaikan sesuatu tugas yang ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya. Kerjasama juga merupakan tulang punggung kehidupan organisasi, hanya dengan kerjasama orang akan berhasil mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan dengan hasil yang maksimal. Kerjasama yang baik diantara pegawai sangat dibutuhkan karena kerjasama yang baik sangat bermanfaat untuk memecahkan berbagai masalah teknis pekerjaan dan berbagai masalah intern organisasi. Disamping itu, kerjasama yang baik juga dapat meningkatakan pelayanan terhadap masyarakat. 1.5.1.2. Pengertian sumber daya manusia Suatu organisasi atau perusahaan akan dapat berjalan dengan baik bila organisasi atau instansi tersebut memiliki sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan yang baik dalam pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Nawawi 1997:40 mengemukakan sumber daya manusia SDM adalah manusia yang bekerja atau menjadi anggota di lingkungan suatu organisasi yang disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan. Universitas Sumatera Utara 12 Menurut Almasdi 2006:17 sumber daya manusia adalah kekuatan daya pikir dan karya manusia yang masih tersimpan dalam dirinya yang perlu dibina dan digali serta dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan kehidupan masyarakat. Selanjutnya Hasibuan 2001:244 mengatakan sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan fisik yang dimiliki individu. Sumber daya manusia human resources dipandang sebagai kemampuan yang dimiliki manusia untuk didayagunakan dalam menjalankan suatu organisasi atau urusan sehingga berdaya guna dan berhasil guna. Ini berarti bahwa manusia memiliki kemampuan yang perlu dimanfaatkan untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah direncanakan atau diharapkan semula. Dari pendapat beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia adalah orang yang bekerja dalam suatu organisasi atau perusahaan yang memberikan bakat, kreativitas dan usaha mereka dan mereka ini disebut pegawai atau karyawan. Dalam penelitian ini adalah pegawai medis RSUP. Haji Adam Malik Medan.

1.5.2. Pelayanan Kesehatan

1.5.2.1. Pelayanan Boediono 2003:60 menyatakan bahwa pelayanan adalah sebagai suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal agar terciptanya kepuasan dan keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan produk, baik berupa barang maupun jasa. Hasil pelayanan berupa jasa tidak dapat diinventarisasi, tidak dapat ditumpuk atau Universitas Sumatera Utara 13 digudangkan melainkan hasil tersebut diserahkan secara langsung kepada pelanggan atau konsumen. Dalam hal ini pelayanan yang diberikan dengan tidak optimal maka tidak dapat diulangi, karena pelayanan diberikan secara langsung kepada pelanggan. 1.5.2.2. Makna dan Tujuan Pelayanan Pada dasarnya pelayanan merupakan usaha apa saja yang mempertinggi kepuasan pelanggan whatever enhances custumer satisfaction. Dukungan kepada pelanggan dapat bermakna sebagai suatu bentuk pelayanan yang memberikan kepuasan bagi pelanggannya, selalu dekat dengan pelanggannya, sehingga kesan yang menyenangkan senantiasa diingat oleh para pelanggannya. Selain itu, membangun kesan yang dapat memberikan citra positif dimata pelanggan karena jasa pelayanan yang diberikan dengan biaya yang terkendaliterjangkau bagi pelanggan sehingga membuat pelanggan terdorong ataupun termotivasi untuk bekerjasama dan dapat berperan aktif dalam pelaksanaan pelayanan yang prima. Menurut Boediono 2003:62 tujuan pelayanan adalah memuaskan dan sesuai dengan keinginan masyarakat maupun pelanggan pada umumnya. Untuk mencapai hal ini diperlukan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Kualitasmutu pelayanan adalah kesesuaian antara harapan dan keinginan dengan kenyataan. 1.5.2.3. Bentuk-bentuk pelayanan Moenir 1992:190-197 menyatakan bahwa setiap pelayanan yang diberikan oleh siapapun pasti bentuknya tidak akan terlepas dari 3 macam yaitu: Universitas Sumatera Utara 14 1. Pelayanan dengan lisan. Bidang layanan lisan ini, tugasnya memberikan penjelasan atau keterangan kepada siapapun yang memerlukan. Agar layanan lisan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan, ada yang diharapkan, ada syarat pokok yang harus dipahami oleh pelaku pelayanan yaitu: a. Memahami dengan benar masalah-masalah yang termasuk dalam bidang tugasnya. b. Mampu memberikan penjelasan apa yang diperlukan dengan lancar, singkat tetapi cukup jelas sehingga memuaskan bagi mereka yang ingin memperoleh kejelasan mengenai sesuatu. c. Bertingkah laku sopan dan ramah-tamah. 2. Pelayanan melalui tulisan. Bentuk ini merupakan layanan yang paling menonjol dalam pelaksanaan tugas, tidak dari segi jumlah tetapi juga dari segi peranannya. Pada dasarnya pelayanan melalui tulisan cukup efisien terutama bagi pelayanan jarak jauh karena faktor biaya. Namun satu hal yang perlu diperbaiki yaitu kecepatan dan ketepatan. 3. Pelayanan berbentuk perbuatan. Umumnya layanan ini dilakukan oleh petugas tingkat menengah dan bawah karena itu faktor keahlian dan keterampilan karyawan sangat menentukan terhadap hasil perbuatan dan pekerjaan. Tujuan utama orang yang berkepentingan dalam layanan ini adalah mendapatkan pelayanan dalam bentuk perbuatan atau hasil perbuatan, bukan sekedar penjelasan dan kesanggupan secara lisan. 1.5.2.4. Pelayanan Kesehatan Menurut Levey dan Loomba dalam Azwar, 1996:35, pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan , mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, kelompok ataupun masyarakat. Lumenta 1989:15 mengemukakan bahwa pelayanan kesehatan adalah segala upaya pencegahan dan pengobatan penyakit, semua upaya peningkatan dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan atas dasar hubungan individu antara para Universitas Sumatera Utara 15 ahli pelayanan kesehatan dan individu yang membutuhkannya. Pelayanan kesehatan adalah suatu kegiatan mikrososial yang berlaku antara orang-perorang. Pelayanan kesehatan, sebagai perbandingannya adalah kegiatan yang sama dilakukan pranata sosial atau pranata politik terhadap keseluruhan masyarakat sebagai tujuannya. Menurut Hodgetts dan Cascio dalam Azwar, 1996:36 dalam faktor sehari- hari, betapapun berfariasinya pelayanan kesehatan, secara umum dapat dibedakan atas 2 macam yakni: 1. Pelayanan kedokteran Medical services Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok ini ditandai dengan cara pengorganisasiannya yang dapat bersifat sendiri, tujuan utama untuk mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan, dan sasarannya terutama untuk perorangan. Disini pelayanan kesehatan dilaksanakan atas hubungan individual antara para ahli pelayanan medis dan individu yang membutuhkannya. Jadi mempunyai cakupan yang lebih serius, yakni pribadiindividu. 2. Pelayanan kesehatan masyarakat Public Health Services Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok ini ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam organisasi. Tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesejahteraan serta mencegah penyakit, dan sasarannya terutama untuk masyarakat. Disini pelayanan kesehatan mempunyai cakupan yang lebih luas, yakni masyarakat keseluruhan. Universitas Sumatera Utara 16 Menurut Azwar 1996:38 sekalipun pelayanan kedokteran berbeda dengan pelayanan kesehatan masyarakat, namun untuk dapat disebut sebagai suatu pelayanan kesehatan yang baik, keduanya harus memiliki berbagai persyaratan pokok yaitu: 1. Tersedia dan berkesinambungan. Artinya bahwa harus semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat tidak sulit ditemukan serta keberadaannya dalam masyarakat adalah pada setiap saat yang dibutuhkan. 2. Dapat diterima dan wajar. Artinya bahwa pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan adat-istiadat, kebudayaan, keyakinan dan kepercayaan masyarakat setempat bersifat tidak wajar, bukanlah suatu pelayanan kesehatan yang baik. 3. Mudah dicapai. Mudah dicapai artinya terutama adalah dari sudut lokasi, artinya bahwa untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik, maka pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting. Pelayanan kesehatan yang terlalu konsentrasi di daerah perkotaan saja dan sementara itu tidak ditemukan di daerah pedesaan bukanlah pelayanan kesehatan yang baik. 4. Mudah dijangkau. Artinya keterjangkauan dari sudut biaya, untuk dapat menjadikan keadaan yang seperti ini harus dapat diupayakan biaya pelayanan kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang mahal tidak akan dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Namun rendahnya dana yang dikeluarkan pemerintah untuk dana kesehatannya kurang menunjang hal ini. 5. Bermutu. Artinya bahwa tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, disatu pihak harus dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan dan dipihak lain tata cara penyelenggaranya sesuai dengan kode etik serta standar yang telah ditetapkan. 1.5.2.5. Jenis Pelayanan Kesehatan Rumah sakit merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan yang diharapkan menjadi pionir dalam pembangunan bidang kesehatan. Pada prinsipnya Universitas Sumatera Utara 17 pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit dilakukan secara berjenjang, mulai dari penanganan dasar sampai rujukan yang paling canggih. Berdasarkan pendapat Azwar 1996:42 ada 3 jenis pelayanan kesehatan yang ada di dalam masyarakat yaitu: 1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama primary health services, yaitu pelayanan kesehatan yang bersifat mendasar atau pokok, dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat, dan memiliki nilai strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Biasanya jenjang pelayanan ini berbentuk pelayanan berobat jalan. 2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua secondary health services, yaitu pelayanan kesehatan lanjutan bersifat perawatan, sehingga diperlukan tenaga-tenaga spesialis. 3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga tertiary health services, yaitu pelayanan kesehatan yang lebih kompleks dan umumnya diselenggarakan oleh tenaga-tenaga subspesialis. 1.5.2.6. Tujuan Pelayanan Kesehatan Pada hakekatnya, tujuan pelayanan kesehatan tidak berbeda dari tujuan pelaksanaan pembangunan kesehatan secara luas. Dalam pemikiran dasar Sistem Kesehatan Nasional SKN dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan merupakan cita-cita bangsa, yaitu agar tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk yang berakibat pada terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu untuk kesejahteraan umum yang merupakan bagian dasar dari tujuan nasional. Dalam usaha memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Effendy 1998:17-18 tujuan pelayanan kesehatan itu dapat dibagi atas 4 empat golongan yaitu: Universitas Sumatera Utara 18 1. Peningkatan: Upaya peningkatan dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan memberikan penyuluhan kesehatan masyarakat, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, kesehatan lingkungan, oleh raga yang teratur dan rekreasi. 2. Pencegahan: Pelayanan kesehatan pada hakekatnya memberikan penekanan pada upaya untuk mencegah terjadinya penyakitgangguan kesehatan lain, bahkan pencegahan mendapat tempat yang utama. Karena dengan pencegahan akan diperoleh hasil yang baik serta memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan pengobatanrehabilitasi. 3. Pengobatan: Mengobati penderita yang sakit adalah salah satu usaha yang sangat penting dalam bentuk kerja pelayanan kesehatan. Pengobatan dimaksudkan menegakkan penyakit sedini mungkin untuk memberikan pengobatan secara tepat. Tujuan pengobatan disini dapat bersifat reprosif, artinya menekan agar gangguan kesehatan yang timbul tidak makin parah dan tidak menular. 4. Rehabilitasi: Pemberian pelayanan untuk tujuan pemulihan adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita suatu penyakit di tengah-tengah masyarakat. Rehabilitasi dimaksudkan agar orang itu dapat kembali menjalankan fungsinya sebagai anggota masyarakat yang berguna baik untuk dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat dengan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.

1.5.3. Hubungan Kemampuan Sumber Daya Manusia Terhadap Pelayanan

Kesehatan Seperti yang telah dikemukakan diatas bahwa pegawai sumber daya manusia merupakan kunci utama suatu organisasi di dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian pegawai sumber daya manusia dituntut agar mempunyai kemampuan yang baik untuk mendukung kualitas di dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Menurut Levey dan Loomba dalam Azwar, 1996:35, pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, Universitas Sumatera Utara 19 mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, kelompok ataupun masyarakat. Salah satunya sumber daya manusia agar pelayanan dapat memuaskan pada orang atau kelompok orang yang dilayani, maka sipelaku dalam hal ini menurut Moenir 1992:197 mengemukakan bahwa 4 persyaratan pokok seperti: tingkah laku yang sopan, cara menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang diterima oleh orang yang bersangkutan, waktu penyampaian, dan keramah-tamahan. Sumber daya manusia adalah penguasaan atas beberapa hal yakni pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan dan keterampilan dalam menjalankan tugas agar sesuai dengan hasil yang diharapkan. Maka demikian pula halnya dalam pelayanan kesehatan dibutuhkan orang- orang yang memiliki sumber daya manusia yang memadai karena dalam menjalankan tugasnya, seorang dokter dan perawat misalnya harus mampu memberikan pengobatan terhadap pasien dan harus mampu mengetahui gejala- gejala penyakit apa yang diderita pasien sehingga pada akhirnya seorang dokter itu mampu meyakinkan pasien agar lekas sembuh. Dengan kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki oleh tenaga pelayanan kesehatan diharapkan dapat memberikan angin segar bagi dunia kedokteran, dalam hal ini pasien akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Kemampuan sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat dan kualitas pendidikan dan kesehatannya serta penguasaan teknologi. Apabila sumber daya manusia tinggi maka diharapkan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat dapat menambah derajat hidupya sehingga masyarakat dapat termotivasi untuk berobat ke rumah sakit tersebut. Universitas Sumatera Utara 20

1.6. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif antara sumber daya manusia dengan kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

1.7. Defenisi Konsep

Menurut Singarimbun 1989:37, konsep merupakan istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadiaan, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pembatasan yang jelas dari setiap konsep yang diteliti, maka berdasarkan judul penelitiaan yang dipilih oleh peneliti, yang menjadi konsep dari penelitian ini adalah: 1. Kemampuan sumber daya manusia SDM adalah suatu keadaan pada seseorang yang telah dibawa sejak lahir maupun berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya secara penuh kesanggupan sehingga berdaya guna dan berhasil guna melaksanakan tugasnya sehingga sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan organisasi. 2. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, kelompok ataupun masyarakat. Universitas Sumatera Utara 21

1.9. Defenisi Operasional