12 Menurut Almasdi 2006:17 sumber daya manusia adalah kekuatan daya
pikir dan karya manusia yang masih tersimpan dalam dirinya yang perlu dibina dan digali serta dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan
kehidupan masyarakat. Selanjutnya Hasibuan 2001:244 mengatakan sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan fisik yang dimiliki
individu. Sumber daya manusia human resources dipandang sebagai kemampuan yang dimiliki manusia untuk didayagunakan dalam menjalankan suatu organisasi
atau urusan sehingga berdaya guna dan berhasil guna. Ini berarti bahwa manusia memiliki kemampuan yang perlu dimanfaatkan untuk mencapai sasaran dan tujuan
yang telah direncanakan atau diharapkan semula. Dari pendapat beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber daya
manusia adalah orang yang bekerja dalam suatu organisasi atau perusahaan yang memberikan bakat, kreativitas dan usaha mereka dan mereka ini disebut pegawai
atau karyawan. Dalam penelitian ini adalah pegawai medis RSUP. Haji Adam Malik Medan.
1.5.2. Pelayanan Kesehatan
1.5.2.1. Pelayanan
Boediono 2003:60 menyatakan bahwa pelayanan adalah sebagai suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan
kepekaan dan hubungan interpersonal agar terciptanya kepuasan dan keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan produk, baik berupa barang maupun jasa. Hasil
pelayanan berupa jasa tidak dapat diinventarisasi, tidak dapat ditumpuk atau
Universitas Sumatera Utara
13 digudangkan melainkan hasil tersebut diserahkan secara langsung kepada
pelanggan atau konsumen. Dalam hal ini pelayanan yang diberikan dengan tidak optimal maka tidak dapat diulangi, karena pelayanan diberikan secara langsung
kepada pelanggan. 1.5.2.2. Makna dan Tujuan Pelayanan
Pada dasarnya pelayanan merupakan usaha apa saja yang mempertinggi kepuasan pelanggan whatever enhances custumer satisfaction. Dukungan kepada
pelanggan dapat bermakna sebagai suatu bentuk pelayanan yang memberikan kepuasan bagi pelanggannya, selalu dekat dengan pelanggannya, sehingga kesan
yang menyenangkan senantiasa diingat oleh para pelanggannya. Selain itu, membangun kesan yang dapat memberikan citra positif dimata pelanggan karena
jasa pelayanan yang diberikan dengan biaya yang terkendaliterjangkau bagi pelanggan sehingga membuat pelanggan terdorong ataupun termotivasi untuk
bekerjasama dan dapat berperan aktif dalam pelaksanaan pelayanan yang prima. Menurut Boediono 2003:62 tujuan pelayanan adalah memuaskan dan
sesuai dengan keinginan masyarakat maupun pelanggan pada umumnya. Untuk mencapai hal ini diperlukan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan masyarakat. Kualitasmutu pelayanan adalah kesesuaian antara harapan dan keinginan dengan kenyataan.
1.5.2.3. Bentuk-bentuk pelayanan Moenir 1992:190-197 menyatakan bahwa setiap pelayanan yang diberikan
oleh siapapun pasti bentuknya tidak akan terlepas dari 3 macam yaitu:
Universitas Sumatera Utara
14 1.
Pelayanan dengan lisan. Bidang layanan lisan ini, tugasnya memberikan penjelasan atau
keterangan kepada siapapun yang memerlukan. Agar layanan lisan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan, ada yang
diharapkan, ada syarat pokok yang harus dipahami oleh pelaku pelayanan yaitu:
a.
Memahami dengan benar masalah-masalah yang termasuk dalam bidang tugasnya.
b. Mampu memberikan penjelasan apa yang diperlukan dengan lancar,
singkat tetapi cukup jelas sehingga memuaskan bagi mereka yang ingin memperoleh kejelasan mengenai sesuatu.
c. Bertingkah laku sopan dan ramah-tamah.
2. Pelayanan melalui tulisan.
Bentuk ini merupakan layanan yang paling menonjol dalam pelaksanaan tugas, tidak dari segi jumlah tetapi juga dari segi peranannya. Pada
dasarnya pelayanan melalui tulisan cukup efisien terutama bagi pelayanan jarak jauh karena faktor biaya. Namun satu hal yang perlu
diperbaiki yaitu kecepatan dan ketepatan.
3. Pelayanan berbentuk perbuatan.
Umumnya layanan ini dilakukan oleh petugas tingkat menengah dan bawah karena itu faktor keahlian dan keterampilan karyawan sangat
menentukan terhadap hasil perbuatan dan pekerjaan. Tujuan utama orang yang berkepentingan dalam layanan ini adalah mendapatkan pelayanan
dalam bentuk perbuatan atau hasil perbuatan, bukan sekedar penjelasan dan kesanggupan secara lisan.
1.5.2.4. Pelayanan Kesehatan Menurut Levey dan Loomba dalam Azwar, 1996:35, pelayanan kesehatan
adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan ,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, kelompok ataupun masyarakat.
Lumenta 1989:15 mengemukakan bahwa pelayanan kesehatan adalah segala upaya pencegahan dan pengobatan penyakit, semua upaya peningkatan dan
pemulihan kesehatan yang dilaksanakan atas dasar hubungan individu antara para
Universitas Sumatera Utara
15 ahli pelayanan kesehatan dan individu yang membutuhkannya. Pelayanan
kesehatan adalah suatu kegiatan mikrososial yang berlaku antara orang-perorang. Pelayanan kesehatan, sebagai perbandingannya adalah kegiatan yang sama
dilakukan pranata sosial atau pranata politik terhadap keseluruhan masyarakat sebagai tujuannya.
Menurut Hodgetts dan Cascio dalam Azwar, 1996:36 dalam faktor sehari- hari, betapapun berfariasinya pelayanan kesehatan, secara umum dapat dibedakan
atas 2 macam yakni: 1.
Pelayanan kedokteran Medical services Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok ini ditandai dengan
cara pengorganisasiannya yang dapat bersifat sendiri, tujuan utama untuk mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan, dan sasarannya
terutama untuk perorangan. Disini pelayanan kesehatan dilaksanakan atas hubungan individual antara para ahli pelayanan medis dan individu yang
membutuhkannya. Jadi mempunyai cakupan yang lebih serius, yakni pribadiindividu.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat Public Health Services
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok ini ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam
organisasi. Tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesejahteraan serta mencegah penyakit, dan sasarannya terutama untuk
masyarakat. Disini pelayanan kesehatan mempunyai cakupan yang lebih luas, yakni masyarakat keseluruhan.
Universitas Sumatera Utara
16 Menurut Azwar 1996:38 sekalipun pelayanan kedokteran berbeda dengan
pelayanan kesehatan masyarakat, namun untuk dapat disebut sebagai suatu pelayanan kesehatan yang baik, keduanya harus memiliki berbagai persyaratan
pokok yaitu: 1.
Tersedia dan berkesinambungan. Artinya bahwa harus semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
oleh masyarakat tidak sulit ditemukan serta keberadaannya dalam masyarakat adalah pada setiap saat yang dibutuhkan.
2. Dapat diterima dan wajar.
Artinya bahwa pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang
bertentangan dengan adat-istiadat, kebudayaan, keyakinan dan kepercayaan masyarakat setempat bersifat tidak wajar, bukanlah suatu
pelayanan kesehatan yang baik.
3. Mudah dicapai.
Mudah dicapai artinya terutama adalah dari sudut lokasi, artinya bahwa untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik, maka
pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting. Pelayanan kesehatan yang terlalu konsentrasi di daerah perkotaan saja dan
sementara itu tidak ditemukan di daerah pedesaan bukanlah pelayanan kesehatan yang baik.
4. Mudah dijangkau.
Artinya keterjangkauan dari sudut biaya, untuk dapat menjadikan keadaan yang seperti ini harus dapat diupayakan biaya pelayanan
kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang mahal tidak akan dapat dinikmati oleh semua
lapisan masyarakat. Namun rendahnya dana yang dikeluarkan pemerintah untuk dana kesehatannya kurang menunjang hal ini.
5. Bermutu.
Artinya bahwa tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, disatu pihak harus dapat memuaskan para pemakai jasa
pelayanan dan dipihak lain tata cara penyelenggaranya sesuai dengan kode etik serta standar yang telah ditetapkan.
1.5.2.5. Jenis Pelayanan Kesehatan Rumah sakit merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan yang
diharapkan menjadi pionir dalam pembangunan bidang kesehatan. Pada prinsipnya
Universitas Sumatera Utara
17 pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit dilakukan secara berjenjang,
mulai dari penanganan dasar sampai rujukan yang paling canggih. Berdasarkan pendapat Azwar 1996:42 ada 3 jenis pelayanan kesehatan
yang ada di dalam masyarakat yaitu: 1.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama primary health services, yaitu pelayanan kesehatan yang bersifat mendasar atau pokok, dibutuhkan oleh
sebagian besar masyarakat, dan memiliki nilai strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Biasanya jenjang pelayanan
ini berbentuk pelayanan berobat jalan.
2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua secondary health services, yaitu
pelayanan kesehatan lanjutan bersifat perawatan, sehingga diperlukan tenaga-tenaga spesialis.
3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga tertiary health services, yaitu
pelayanan kesehatan yang lebih kompleks dan umumnya diselenggarakan oleh tenaga-tenaga subspesialis.
1.5.2.6. Tujuan Pelayanan Kesehatan Pada hakekatnya, tujuan pelayanan kesehatan tidak berbeda dari tujuan
pelaksanaan pembangunan kesehatan secara luas. Dalam pemikiran dasar Sistem Kesehatan Nasional SKN dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan merupakan
cita-cita bangsa, yaitu agar tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk yang berakibat pada terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang
optimal sebagai salah satu untuk kesejahteraan umum yang merupakan bagian dasar dari tujuan nasional.
Dalam usaha memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Effendy 1998:17-18 tujuan pelayanan kesehatan itu dapat dibagi atas 4 empat golongan
yaitu:
Universitas Sumatera Utara
18 1.
Peningkatan: Upaya peningkatan dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan
memberikan penyuluhan kesehatan masyarakat, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, kesehatan lingkungan, oleh raga
yang teratur dan rekreasi.
2. Pencegahan: Pelayanan kesehatan pada hakekatnya memberikan
penekanan pada upaya untuk mencegah terjadinya penyakitgangguan kesehatan lain, bahkan pencegahan mendapat tempat yang utama. Karena
dengan pencegahan akan diperoleh hasil yang baik serta memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan pengobatanrehabilitasi.
3. Pengobatan: Mengobati penderita yang sakit adalah salah satu usaha yang
sangat penting dalam bentuk kerja pelayanan kesehatan. Pengobatan dimaksudkan menegakkan penyakit sedini mungkin untuk memberikan
pengobatan secara tepat. Tujuan pengobatan disini dapat bersifat reprosif, artinya menekan agar gangguan kesehatan yang timbul tidak makin parah
dan tidak menular.
4. Rehabilitasi: Pemberian pelayanan untuk tujuan pemulihan adalah usaha
untuk mengembalikan bekas penderita suatu penyakit di tengah-tengah masyarakat. Rehabilitasi dimaksudkan agar orang itu dapat kembali
menjalankan fungsinya sebagai anggota masyarakat yang berguna baik untuk dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat dengan semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuannya.
1.5.3. Hubungan Kemampuan Sumber Daya Manusia Terhadap Pelayanan