BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN
2.1 Pengertian Kepariwisataan
Dalam arti yang luas, pariwisata dapat didefinisikan sebagai perjalanan darat satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan,
maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial budaya, alam, dan ilmu
Yoeti, 1987: 109. Secara etymologis, pariwisata yang berasal dari bahasa Sansekerta terdiri
dari dua suku kata yaitu masing-masing kata “pari” dan “wisata” Pari, berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap. Wisata, berarti perjalanan, atau dapat pula
diartikan bepergian Atas dasar itu, maka kata “pariwisata” seharusnya diartikan sebagai
perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar, dari suatu tempat ke tempat lain Yoeti, 1978: 103. Batasan yang lebih bersifat teknis dikemukakan oleh
Hunzieker dan Krapf dalam Yoeti,1987: 106 dua guru besar Swiss, yang merupakan bapaknya ilmu pariwisata yang terkenal. Dari batasan yang diberikannnya berbunyi
sebagai berikut : … Kepariwisataan adalah keseluruhan daripada gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendalaman orang-orang asing serta penyediaan
tempat tinggal sementara, asalkan pendalaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara itu”.
Banyak hal, karena alasan urusan-urusan atau peristiwa-peristiwa penting dan kepergian seseorang dari tempat tinggalnya yang tetap hanyalah untuk sementara
waktu saja perjalanan dinas dikecualikan dari perjalanan yang teratur ke tempat pekerjaan sehari-hari.
Undang-undang Republik Indonesia No. 102009 Dalam Muljadi A.J, 2009 : 206 berisi beberapa pengertian tentang kepariwisataan, yaitu :
1. Wisata adalah suatu kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati suatu tujuan tersebut.
2. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.
3. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,
termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.
4. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pariwisata.
Seorang ahli ekonomi bangsa Austria, Herman V. Schulalard Dalam Yoeti, 1987 : 105 tahun 1910 telah memberikan batasan pariwisata sebagai
berikut : …Kepariwisataan adalah sejumlah kegiatan, terutama yang ada kaitannya dengan kegiatan perekonomian yang secara langsung berhubungan dengan masuknya,
adanya pendalaman dan bergeraknya orang-orang asing keluar masuk suatu kota, daerah atau Negara”.
Menurut Saleh Wahab bangsa Mesir dalam bukunya yang berjudul …An Introduction of Tourism Theory Yoeti, 1987 : 106 … parwisata itu adalah
suatu aktifitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapatkan pelayanan secara bergantian diantara orang dalam suatu negara itu sendiri maupun diluar negeri,
meliputi pendalaman orang-orang dan daerah lain untuk sementara waktu dalam
mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialamnya di tempat memperoleh pekerjaan tetap. Menurut Yoeti 1987 “… Pariwisata adalah
suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan maksud bukan untuk berusaha business
atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati
perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beranekaragam.
2.2 Pengertian Industri dan Produk Pariwisata