Aspek Legalitas Upaya-Upaya Pengembangan

4.1.1.1 Aspek Legalitas

Aspek legalitas merupakan landasan penting dalam penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah RIPPDA sebagai kebijakan pokok bagi pengembangan pariwisata di Kabupaten Aceh Singkil. Rencan Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Kabupaten Aceh Singkil ini perlu mempertimbangkan kesesuaian dengan peraturan perundangan yang berlaku dan kewenangan kelembagaan yang ada di Aceh Singkil. Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah RIPPDA Aceh singkil yang akan disesuaikan, harus dibahas dan disempurnakan dengan melibatkan institusi vertical dan dinas terkait di daerah, serta wakil masyarakat. Kehadiran instansi dan dinas terkait dalam penyempurnaan RIPPDA Kabupaten Aceh Singkil dimaksud untuk mencapai kesepakatan dan sinkronisasi dalam pengembangan industri pariwisata di Kabupaten Aceh Singkil dengan rencana sektoral yang sudah ada, atau bahkan dengan konsep dan kegiatan proyek usulan yang diajukan. Walau demikian, manfaat formal dari RIPPDA Aceh Singkil tidak dapat dirasakan dan efektif sebelum RIPPDA Kabupaten Aceh Singkil tersebut memiliki kekuatan hokum untuk dilaksanakan, iklim administrative pemerintah yang mendukung dan sumber biaya pengelolah yang memadai, serta struktur kelembagaan yang terintegrasi dan operasional. Penetapan RIPPDA Aceh Singkil sebagai Perda merupakan langkah pertama yang harus dilaksanakan setelah RIPPDA selesai disusun. Aspek legalitas ini menjadi prasyarat mendasar dalam proses implementasi RIPPDA Aceh Singkil sebagai produk rencana yang secara hukum akan mengikat. Dalam hubungan ini, faktor koordinator antar instansi di daerah menjadi bagian penting yang menentukan apakah mekanisme pengelolaan pariwisata dapat dilaksanakan dengan konsisten atau tidak. Setelah ditetapkan sebagai Perda, RIPPDA Aceh Singkil perlu disosialisasikan, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan rencana teknis pada objek objek wisata yang dianggap perlu dilakukan pelaksanaan teknis. 4.1.1.2Aspek Kelembagaan Tugas dan tanggung jawab para stakeholder. Dalam bidang pariwisata banyak pihak yang terlibat dalam perencanaan dan banyak kepentingan yang perlu diakomodasi, namun masing-masing pihak tidak memikul tanggung jawab yang sama. Hal terpenting adalah tugas dan tanggung jawab para stakeholder harus didefinisikan dengan jelas dan diberikan sesuai dengan kapasitas, kemampuan dan kompetensinya. Dalam konteks pengembangan kawasan wisata, pemda sebagai institusi penyedia pelayanan publik. Hal yang harus diperhatikan adalah adanya kebijakan yang jelas bagi Pemda apabila ada investor swasta yang ingin turut berpartisipasi dalam pengembangan suatu kawasan wisata. Dalam hal ini keterlibatan swasta jangan mematikan keterlibatan masyarakat sekitar lokasi wisata. Karena bagaimanapun keterlibatan masyarakat sangat penting untuk pengembangan kawasan yang lebih luas.

4.1.2 Peran Serta Masyarakat dan Swasta Dalam Pembangunan Pariwisata