Pelatihan Kegiatan Penetasan Telur Penyu Pelatihan Pembesaran Tukik

4.4.1 Pelatihan Dalam Pengelolaan Konservasi Penyu

Beberapa bentuk pelatihan yang dapat dilakukan dalam pengelolaan konservasi penyu antara lain sebagai berikut :

4.4.1.1 Pelatihan Kegiatan Penetasan Telur Penyu

Pelatihan kegiatan penetasan telur penyu bertujuan untuk memberi pengetahuan mengenai cara penyelamatan sarang-sarang telur yang ditemukan di daerah pasang surut intertidal setelah penyu laut selesai bertelur. Pembusukan telur akan terjadi apabila sarang-sarang telur tersebut dibiarkan di daerah pasang surut, sehingga telur gagal menetas. Pembuatan daerah penetasan telur hatcheries dilakukan di daerah supratidal adalah untuk menghindari sapuan flushing air laut pada siklus hari-hari bulan mati atau bulan purnama agar suhu sarang buatan tetap stabil. Kestabilan suhu sarang merupakan faktor penentu keberhasilan penetasan telur. dengan harapan terjadi tingkat penetasan telur yang tinggi high of hatching rates. Bentuk bagian depan hatcheries dibuat semi permanen, agar tukik lahir langsung mampu bergerak ke laut dengan secara alami tanpa campur tangan manusia lagi. Tujuannya agar pada 6-10 tahun kemudian, tukik yang sudah dewasa secara naluri instinct akan beretelur kembali di sepanjang pantai hatcheries.

4.4.1.2 Pelatihan Pembesaran Tukik

Setelah menetas tukik seharusnya secara mandiri dibebaskan untuk menuju laut. Tetapi kadangkala diperlukan penyelamatan tukik yang masih lemah, karena pada saat di laut tukik akan berenang atau terombang-ambing dibawa arus laut sehingga dapat dengan mudah dimangsa oleh predator. Penyelamatan tukik dapat dilakukan melalui kegiatan budidaya, khususnya bagi tukik yang cacat. Tukik cacat yang berasal dari sarang harus diperlihara dalam bak-bak budidaya sampai mencapai ukuran tertentu berumur 2–3 bulan. Tukik cacat yang berumur 2-3 bulan ini sudah biasa melakukan penghindaran dari predator dengan cara menyelam di karang-karang atau bergerak di komunitas sargassum, karena lobul-lobul paru-parunya sudah mampu menghisap udara. Tukik cacat yang dipelihara melalui budidaya tidak boleh mendapat gangguan yang dapat mengakibatkan kelainan tingkah laku. Perlakuan-perlakuan pemeliharaan tukik dalam budidaya antara lain dengan cara : a. Kolam-kolam pemeliharaan harus berisi air laut yang mengalir b. Pemberian makan sesuai dengan tahapan c. Air dalam kolam pemeliharaan harus bebas dari penyakit, polusi dan kotoran- kotoran ataupun bahan kimia yang membahayakan

4.4.1.3 Pelatihan Pemberian Penandaan Tagging pada Penyu