mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialamnya di tempat memperoleh pekerjaan tetap. Menurut Yoeti 1987 “… Pariwisata adalah
suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan maksud bukan untuk berusaha business
atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati
perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beranekaragam.
2.2 Pengertian Industri dan Produk Pariwisata
Industri Pariwisata menurut G.A Schmol, seorang pakar kepariwisataan berkebangsaan belanda mengatakan bahwa Tourism Promotion adalah “suatu industri
yang tidak dapat berdiri sendiri tetapi merupakan suatu industri yang terdiri dari rangkaian perusahaan yang menghasilkan jasa atau produk yang berbeda antara satu
dengan yang lain”. Pendekatan ini beranggapan bahwa produk pariwisata adalah jasa yang diberikan oleh macam-macam perusahaan sejak seorang wisatawan
meninggalkan tempatnya sampai ke tempat tujuannya dan kembali ke tempat asalnya. Pendapat G.A schmol di atas senada dengan yang dikatakan oleh R.S.
Darmajadi bahwa industri pariwisata adalah : “… Industri pariwisata merupakan rangkuman dari berbagai macam bidang usaha yang secara bersama-sama
menghasilkan produk-produk dan jasa-jasa service yang nantinya secara langsung maupun tidak langsung akan dibutuhkan oleh wisatawan selama kunjungannya
di daerah ataupun negara lain”.
Industri pariwisata baru dikenal di Indonesia setelah dikeluarkannya Inpres Instruksi Presiden Republik Indonesia No.9 Tahun 1969 tanggal 6 Agustus 1969,
Bab 2 Pasal 3 Muljadi A.J :2009 : 9 yang berbunyi bahwa : “Usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat pada suatu pengembangan industri
pariwisata dan merupakan bagian dari usaha pengembangan dan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat dan Negara”.
Instruksi Presiden ini dengan jelas mengatakan bahwa peengembangan industri pariwisata Indonesia merupakan salah satu cara untuk mensejahterakan
masyarakat dan negara melalui para kunjungan wisatawan sehingga dapat menghasilkan sekaligus dapat menambah devisa negara. Sekarang pemerintah telah
mencanangkan sektor pariwisata sebagai sektor andalan di Indonesia. Adapun yang dimaksud dengan produk pariwisata adalah rangkaian produk
yang dihasilkan oleh industri pariwisata, usaha wisata serta merupakan sekelompok produk nyata atau tangible product prasarana, sarana serta objek dan daya tarik
wisata dan produk tidak nyata atau intangible product jasa pelayanan, sapta pesona, dan kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh pemerintah, dunia usaha, dan
masyarakat kepada wisatawan dan kepada usaha-usaha yang bergerak di sektor pariwisata, Suwantoro1997:48-49, mengatakan :
Ciri-ciri produk wisata adalah : 1.
produk pariwisata tidak dapat dipisahkan atau dipindahkan secara keseluruhan ke tempat produk pariwisata, sehingga wisatawan harus
mendatangani sendiri produk yang diinginkan.
2. Produk dan konsumsi terjadi pada saat yang bersamaan yaitu pada saat
konsumen membutuhkan jasa pariwisata.
3. Produk pariwisata hanya sekali jalan, dalam waktu bersamaan dapat
dipakai. Jadi tidak boleh diadakanpenimbunan seperti produk barang lainnya.
4. Produk pariwisata tidak mempunyai ukuran yang objektif dan memiliki
keanekaragaman bentuk sehingga sulit untuk distandarisasikan dengan produk suatu barang.
5. Investasi terhadap suatu produk pariwisata memerlukan modal yang besar.
Oleh sebab itu sifatnya sangat dipengaruhi oleh faktor politik, ekonomi dan sifat masyarakat sedangkan permintaan selalu berubah-ubah.
6. Pembeli atau konsumen tidak langsung mencicipi produk yang
akan dibelinya atau menguji terlebih dahulu melainkan hanya bisa mengetahuinya berdasarkan brosur, booklet, guide book, poster dan
lain-lain. 7.
Produk pariwisata lebih banyak bergantung pada tenaga manusia 8.
Daripada mesin sehingga dibutuhkan manusia-manusia yang memiliki keahlian dan professionalism dalam bidangnya.
Perantara atau penjual produk pariwisata hanya boleh dilakukan oleh travel agent atau travel operator saja.
2.3 Pengertian Daya Tarik Wisata