Aromanya pun menusuk hidung. Belum lagi sampah yang tiba-tiba merusak pemandangan, teronggok di salah satu sudut taman di Bukit Gundaling. Begitu
pun kondisi toilet umumnya jangan ditanya lagi, betapa tidak terurusnya. Padahal, pengunjung sudah membayar retribusi untuk masuk ke lokasi wisata, dan
membayar uang kebersihan kamar mandi.
Jika dibandingkan dengan provinsi tetangga, seperti di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, kondisinya sangat jauh berbeda. Padahal di kota wisata yang
berada di Ranah Minang itu juga terdapat angkutan wisata kuda delman, sama seperti di Berastagi. Namun, pemerintah daerahnya melarang keras adanya
kotoran kuda yang berserakan. Selain itu, juga banyak fasilitas umum lainnya di kawasan taman Bukit Gundaling yang kumuh dan sudah rusak. Terutama
beberapa tempat bersantai yang dibangun di tengah-tengah taman yang sudah tak layak lagi di sebuah lokasi wisata. Begitu juga dengan lokasi parkir yang tidak
tertata dengan rapi. Maka tak heran jika wisatawan yang berkunjung ke Berastagi terus menurun setiap tahun. Bahkan, jika Anda datang ke kota ini, sudah tak
banyak lagi turis asing yang bisa dijumpai. Padahal, beberapa tahun sebelumnya, turis-turis yang berjalan kaki di pusat kota Berastagi sudah menjadi hal yang
biasa.
c. Perhatian Bersama
Persoalan ini tentu saja menjadi permasalahan kita bersama sebagai warga Sumatera Utara umnumnya dan masyarakat Karo khususnya, demi
mengembangkan pariwisata di daerah ini. Jika tidak kita yang melakukan, siapa
lagi yang akan peduli dengan negeri kita. Namun, anehnya perhatian pemerintah setempat seakan-akan sudah berkurang, bahkan mulai pudar.
Sebagai salah satu destinasi tujuan wisata, apalagi sudah dikenal di tingkat nasional bahkan hingga ke luar negeri, seharusnya pemerintah daerah
memperhatikan hal ini. Misalnya infrastruktur jalan, jika bagus tentunya akan lebih memudahkan akses wisatawan untuk mendatangi Berastagi. Namun, jika
keadaan ini terus dibiarkan berlarut-larut, bukan tidak akan mungkin Brastagi akan semakin dilupakan orang. Siapa lagi yang mau datang ke Berastagi jika
hanya untuk menghabiskan waktu berjam-jam terjebak dalam kemacetan panjang hingga puluhan kilometer
BAB IV PAJAK BUAH BERASTAGI SEBAGAI OBJEK DAN DAYA
TARIK WISATA DI KABUPATEN KARO
4.1 Pajak Buah Berastagi sebagai Daerah Objek Wisata
Pajak Buah Berastagi merupakan objek wisata yang banyak diminati baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Lebih dari
3000 jiwabulan mengunjungi pasar tradisional ini untuk membeli atau sekedar melihat hasil panen dari petani setempat. Sebagai salah satu objek
wisata di Kabupaten Karo, Pajak Buah Berastagi memiliki unsur yang sangat menentukan berkembangnya industri pariwisata. Adapun pengertian
objek wisata, yaitu : semua hal yang menarik untuk dilihat dan dirasakan oleh wisatawan yang disediakan atau bersumber pada alam saja.
Mengenai pengertian objek wisata,
1. kita dapat melihat beberapa
sumber acuan antara lain :
2. Peraturan Pemerintah No. 241979 menjelaskan bahwa objek wisata
adalah : “perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat keadaan alam yang mempunyai daya
tarik untuk dikunjungi”. SK. MENPARPOSTEL No.: KM. 98 PW.102 MPPT-87
menjelaskan bahwa objek wisata adalah : “tempat atau keadaan alam
yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang
dikunjungi wisatawan”.
Suatu daerah untuk menjadi DTW Daerah Tujuan Wisata yang baik harus dikembangkan 3 tiga hal agar daerah itu menarik untuk
dikunjungi, yaitu :
1. Adanya
something to see
Maksudnya adalah sesuatu yang menarik untuk dilihat, sementara itu Pajak Buah Berastagi merupakan suatu pasar tradisional yang rapi dan
teratur menjadi daya tarik tersendiri bagi Kota Berastagi.
2. Adanya something to buy
Maksudnya adalah sesuatu yang menarik dan khas untuk dibeli. Dimana pada Pajak Buah Tradisonal ini banyak berbagai jenis buah, bunga
dan sayur untuk do beli sebagai oleh – oleh wisatawan yang telah berkunjung ke tempat ini.
3. Adanya something to do
Maksudnya adalah sesuatu aktivitas yang dapat dilakukan di tempat itu. Selain membeli buah, bunga dan sayur, para wisatawan juga bias
melakukan aktifitas lain seperti mengelilingi Kota Berastagi dengan menggunakan sado.
1.
Ketiga hal di atas merupakan unsur-unsur yang kuat untuk daerah tujuan wisata. Selain itu Pajak Buah Berastagi juga sudah memenuhi syarat
sebagai daerah objek wisata yang pantas dikunjungi. Adapun syarat tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
2.
Sudah mampu bersaing dengan objek wisata yang ada dan serupa dengan objek wisata di tempat lain.
Harus tetap, tidak berubah dan tidak berpindah-pindah kecuali dari bidang pembangunan dan pengembangan.
4.2 Aksesibilitas Pajak Buah Berastagi