Berastagi Sumber : Brosur Pariwisata Kabupaten Karo
3.2 Kota Berastagi
Kota Berastagi adalah kota kecil di Tanah Karo, Sumatera Utara yang sudah lama akrab dengan kunjungan wisatawan sebagai salah satu tujuan wisata
lokal di Indonesia. Melepas penat dalam kesejukan dataran tinggi sambil memetik buah jeruk di kebun-kebun petani Karo menjadi alasan banyak orang datang ke
Kota Berastagi. Seperti Jakarta yang memiliki tempat peristirahatan di daerah Puncak Bogor, Bali memiliki Kintamani dan Bedugul, Jawa Timur memiliki Batu
dan Malang, dan Sumatera Barat memiliki Bukit Tinggi, maka Berastagi menjadi icon Sumatera Utara. Di kota kecil itulah tempat menikmati hijaunya dedaunan
dan sejuknya alam perbukitan. Secara geografis, Berastagi berada di dataran tinggi sekitar 1.300 meter di
atas permukaan laut dpl. Masuk dalam kawasan Bukit Barisan dengan diapit dua gunung aktif, Gunung Sibayak dengan ketinggian 2.100 meter dpl dan Gunung
Sinabung pada ketinggian 2.400 meter dpl dengan Danau Lau Kawar di kakinya. Jalanan berkelok-kelok ciri khas Jalur Lintas Sumatera dengan pepohonan khas
daerah perbukitan menjadi pemandangan yang indah sepanjang jalan. Berastagi memang berada di kawasan perbukitan. Jalanan sempit dan bergelombang harus
dilewati sejauh lebih kurang 60 kilometer dari ibukota provinsi, Kota Medan kurang lebih dengan menempuh waktu perjalanan sekitar dua jam
Http:id.wikipedia.orgwikiBerastagi,_Karo Kota wisata yang ramai dikunjungi wisatawan baik wisatawan domestik
mauun mancanegara, kini mengalami kemerosotan. Hal ini bisa dilihat dari
sejumlah wisatawan yang berkunjung semakin berkurang. Secara statistik, jumlah kunjungan wisatawan nusantara dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.6 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Nusantara
Tahun Wisatawan
Nusantara Wisatawan
Mancanegara Jumlah
Total Kunjungan
Wisatawan
2005 218,963
8,365 227,328
295,526 2006
374,233 4,665
378,898 492,567
2007 395,923
6,242 402,165
522,815 2008
405,875 6,483
412,358 536,065
2009 434,614
6,491 441,132
573,472 2010
402,102 5,796
407,898 530,267
2011 406,245
5,500 411,745
535,269 Total kunjungan wisatawan ke Kabupaten Karo dihitung dari jumlah
kunjungan wisatawan yang memasuki objek wisata ditambah dengan jumlah wisatawan yang tidak memasuki objek wisata diperkirakan 30 dari kunjungan
wisatawan Sumber: Dinas Kepariwisataan Kabupaten Karo, 2012
Salah satu kendala dalam pengembangan kepariwisataan pada saat ini adalah kurangnya daya tarik objek itu sendiri. Hal ini dapat terjadi karena keaslian
alam atau kealamian objek wisata itu hampir hilang. Disamping itu kurangnya perhatian pemerintah dan ketidakpedulian masyarakat setempat sehingga banyak
objek wisata di Kabupaten Karo yang tidak terawat dan hampir rusak total. Http:www.sinabungjaya.com?p=8216
Adapun beberapa kendala lain, adalah sebagai berikut:
a. Infrastruktur