PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. PER menunjukkan perbandingan antara harga saham
dengan laba per saham. PER dihitung dalam satuan kali. Sebagai contoh, jika suatu saham memiliki PER sebesar 10 kali, berarti pasar menghargai 10 kali atas
kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Bagi investor yang ingin membeli saham suatu perusahaan, semakin kecil PER suatu saham akan semakin baik
karena saham tersebut termasuk dalam kategori murah. PER dihitung dengan rumus sebagai berikut:
EPS Saham
a H
PER arg
=
2.2. Kerangka Konseptual
Berdasarkan teori-teori yang telah diuraikan, maka ada beberapa faktor fundamental sebagai variabel independen yang diidentifikasi mempengaruhi
indeks harga saham sektor industri barang konsumsi di BEI, yaitu BI rate, inflasi, nilai tukar RupiahDolar, Earning Per Share EPS dan Price Earning Ratio
PER. Untuk itu akan dilakukan pengujian sejauh mana pengaruh variabel independen tersebut terhadap variabel dependennya yaitu indeks harga saham,
sehingga kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan seperti pada gambar berikut ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 2.1 Skema Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Berdasarkan perumusan masalah
yang ada, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh antara faktor fundamental BI rate, inflasi, nilai tukar
RupiahDolar, EPS, dan PER terhadap indeks harga saham sektor industri barang konsumsi di BEI.
2. Pengaruh faktor fundamental terhadap indeks harga saham sektor industri barang konsumsi di BEI adalah sebagai berikut:
a. BI rate berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham sektor industri barang konsumsi.
b. Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham sektor industri barang konsumsi.
BI Rate Inflasi
Nilai Tukar EPS
PER Indeks Harga Saham
Sektor Industri Barang Konsumsi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
c. Nilai tukar RupiahDolar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham sektor industri barang konsumsi.
d. Earning Per Share EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap indeks harga saham sektor industri barang konsumsi.
e. Price Earning Ratio PER berpengaruh positif dan signifikan terhadap indeks harga saham sektor industri barang konsumsi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab
pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Sementara penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan
fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan
hipotesis yang berkaitan dengan fenomena lain. Penelitian ini merupakan gabungan dari penelitian deskriptif dan kuantitatif tersebut.
3.2. Batasan Operasional
Penelitian ini mengkaji tentang faktor-faktor fundamental ekonomi yang mempengaruhi indeks harga saham sektor industri barang konsumsi di Bursa Efek
Indonesia yaitu BI rate, inflasi, nilai tukar rupiahdolar, Earning Per Share EPS, dan Price Earning Ratio PER.
3.3. Definisi Operasional
1. Indeks harga saham yaitu suatu indeks yang menunjukkan pergerakan harga saham apakah naik atau turun. Indeks harga saham yang digunakan adalah
indeks harga saham sektoral yaitu sektor industri barang konsumsi. 2. Tingkat suku bunga yang digunakan yaitu tingkat suku bunga Bank
Indonesia BI rate yang diperoleh dari Statisktik Ekonomi Keuangan Bank Indonesia.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA