Nilai Tukar Analisis Kondisi Makro Ekonomi

produksi yang pesat dibandingkan dengan produktivitas dan efisiensi, yang menyebabkan perusahaan mengurangi supply barang dan jasa mereka ke pasar. Dengan kata lain, inflasi dari sisi penawaran adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya restriksi atau pembatasan terhadap penawaran dari satu atau lebih sumberdaya, atau inflasi yang terjadi apabila harga dari satu atau lebih sumberdaya mengalami kenaikan atau dinaikkan. 3. Inflasi struktural structural inflation. Inflasi struktural yaitu inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya berbagai kendala atau kekakuan struktural structural regiditier yang menyebabkan penawaran di dalam perekonomian menjadi kurang atau tidak responsif terhadap permintaan yang meningkat. McKinnon 1973 dalam Nanga2005, mengemukakan bahwa inflasi cenderung memperendah tingkat bunga riil, menyebakan terjadinya ketidakseimbangan di pasar modal. Hal ini akan menyebabkan penawaran dana untuk investasi menurun, dan sebagai akibatnya investasi sektor swasta tertekan sapai ke bawah tingkat keseimbangannya, yang disebabkan oleh terbatasnya penawaran dana yang dapat dipinjamkan loanable funds. Oleh karena itu, selama inflasi menuntun ke arah tingkat bunga riil yang rendah dan ketidakseimbangan pasar modal, maka inflasi tersebut akan menurunkan investasi dan pertumbuhan.

2.1.4.3. Nilai Tukar

Nilai tukar valuta asing dapat diartikan sebagai harga atau nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Menurut Fabozzi dan Franco UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Modigliani dalam The Fei Ming, 2001, nilai tukar adalah sejumlah uang dari suatu mata uang tertentu yang dapat dipertukarkan dengan satu unit mata uang negara lain. Nilai tukar dapat ditentukan dengan model sebagai berikut: 1. Traditional Theories, yang terdiri dari: a. Teori Purchasing Power Parity Teori ini menyatakan bahwa harga barang di suatu negara harus sama dengan harga barang serupa di negara lain, sesuai dengan tingkat nilai tukar yang berlaku antar kedua negara tersebut. b. Teori Elastisitas Teori ini mengatakan bahwa nilai tukar adalah harga dari valuta asing untuk mempertahankan neraca pembayaran internasional suatu negara agar tetap berada pada tingkat ekuilibrium. Dengan kata lain, respons nilai tukar terhadap perubahan dalam neraca perdagangan sangat dipengaruhi oleh elastisitas permintaan terhadap perubahan harga. 2. Modern Monetary Theories on Short term Exchange Rate Volatility Teori ini memperhatikan adanya peran pasar modal dalam jangka pendek dan peran bursa komoditi dalam jangka panjang terhadap fluktuasi nilai tukar. Teori ini mengatakan bahwa adanya perbedaan nilai tukar dan perbedaan dalam purchasing power parity adalah karena adanya suatu perubahan dalam permintaan dan penawaran terhadap aset-aset keuangan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Synthesis of Traditional and Modern Monetary Views Menurut teori ini, dinamika perubahan yang terjadi di pasar keuangan pasar modal dan pasar uang lebih cepat jika dibandingkan dengan perubahan di pasar barang komoditi. Oleh karena itu, dalam jangka pendek, fluktuasi nilai tukar lebih dipengaruhi oleh perubahan dalam pasar modal dan dalam jangka panjang fluktuasi nilai tukar dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di pasar barang. Nilai tukar RupiahUS merupakan jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Dolar AS US merupakan mata uang utama di dunia. Sebagian besar mata uang yang ada di dunia pada umumnya menggunakan Dolar AS sebagai acuan dalam menentukan nilai tukarnya The Fei Ming, 2001. Nilai tukar antara dua negara akan berubah seiring dengan berubahnya waktu. Kurs dapat ditetapkan dengan beberapa cara sebagai berikut Supriana, 2008: 1. Model Eropa yang sering dibeut dengan Indirect Quote, yaitu penetapan kurs yang dilakukan berdasarkan pada beberapa unit mata uang asing yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang dalam negeri. 2. Model Amerika yang sering disebut dengan Direct Quote. Model ini menjelaskan beberapa unit rupiah yang dibutuhkan untuk membeli satu unit US Dolar. Kurs ini merupakan kurs yang biasa dipakai di Indonesia. 3. Cara lainnya dalam menentukan nilai tukar valuta asing adalah berdasarkan permintaan dan penawaran mata uang asing dalam pasar bebas. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4. Ditentukan oleh pemerintahan. Nilai tukar valuta asing dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Sistem nilai tukar tetap Fixed exchange rate. Dalam sistem ini, nilai tukar ditentukan oleh pemerintah. Pemerintah melakukan intervensi dalam menentukan nilai tukar valuta asing untuk memastikan nilai tukar yang terjadi tidak memberikan pengaruh yang buruk terhadap perekonomian. Sistem ini membutuhkan cadangan devisa yang besar dan Bank Sentral harus berulang kali mengintervensi pasar agar nilai tukar berada pada posisi yang dikehendaki. Apabila harga suatu mata uang domestik ditetapkan oleh pemerintah pada tingkat yang lebih rendah dari yang ditentukan oleh pasar bebas, maka mata uang domestik dinilai terlalu rendah undervalued currency. Sedangkan apabila harga mata uang domestik ditetapkan pemerintah pada nilai tukar yang lebih tinggi dari yang ditentukan oleh pasar bebas, maka mata uang tersebut dinilai terlalu tinggi overvalued currency. 2. Sistem nilai tukar mengambang Flexible exchange rate Dalam sistem ini, nilai tukar ditentukan oleh besarnya permintaan dan jumlah penawaran uang asing. Sistem ini tidak membutuhkan cadangan devisa dan Bank Sentral juga tidak perlu mengintervensi pasar karen kurs valuta asing ditetapkan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran mata uang yang bersangkutan. Semakin tinggi harga suatu mata uang, semakin sedikit permintaan terhadap mata uang tersebut, sebaliknya semakin rendah UNIVERSITAS SUMATERA UTARA harga suatu mata uang, semakin besar permintaan terhadap mata uang tersebut.

2.1.5. Analisis Perusahaan