bahwa data yang digunakan dalam varibel EPS mempunyai sebaran yang kecil karena nilai standar deviasinya lebih kecil daripada nilai rata-ratanya.
Nilai rata-rata Price Earning Ratio PER sebesar 13,78 dengan nilai maximum
sebesar 21,47 dan nilai minimum sebesar 3,43. Standar deviasi PER sebesar 3,01 lebih kecil dibandingkan nilai mean. Dengan melihat besarnya nilai
standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-ratanya, maka data yang digunakan dalam varibel PER mempunyai sebaran yang kecil dan merupakan data yang
bagus.
4.2.1. Gambaran Indeks Harga Saham Sektor Industri Barang Konsumsi
Pergerakan Indeks harga saham IHS sektor industri barang konsumsi selama periode Januari 2007 sampai Desember 2011 dapat dilihat pada gambar
grafik berikut. Gambar 4.1.
Grafik Pergerakan Indeks Harga Saham Sektor Industri Barang Konsumsi
Gambar 4.1. menunjukkan grafik yang meningkat, yang berarti bahwa IHS sektor industri barang konsumsi cenderung meningkat setiap bulannya. IHS sektor
200 400
600 800
1000 1200
1400
2007 2008
2009 2010
2011 IHS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
industri barang konsumsi mengalami fluktuasi sepanjang Januari 2007 sampai Desember 2011. Pada bulan januari 2007 hingga juli 2007, IHS sektor industri
barang konsumsi terus mengalami kenaikan setiap bulannya, tetapi mengalami penurunan sebesar 38.391 poin pada Agustus 2007. Sepanjang tahun 2008, IHS
sektor industri barang konsumsi cenderung mengalami penurunan. Hal ini merupakan dampak dari krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008.
Penurunan ini terjadi hingga Februari 2009, dan kembali mengalami kenaikan pada Maret 2009. Kenaikan ini terus berlanjut hingga tahun 2011, dan hanya
sesekali saja mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan prospek yang baik dari sektor industri barang konsumsi.
4.2.2. Pergerakan BI Rate
Pergerakan variabel BI rate selama periode Januari 2007 sampai Desember 2011 dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.2. Grafik Pergerakan BI Rate
Dari grafik 4.2 dapat dilihat bahwa data BI rate cenderung menurun setiap tahunnya. Pada awal tahun 2007 BI rate adalah sebesar 9,50 sedangkan pada
5 6
7 8
9 10
2007 2008
2009 2010
2011 BIRATE
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
akhir tahun 2011, tingkat BI rate adalah sebesar 6,00 . BI rate mengalami kenaikan sepanjang Mei 2008 sampai Oktober 2009, dan kembali turun pada
Nopember 2010. Sementara sepanjang Agustus 2010 sampai Januari 2011, BI rate
tidak berfluktuasi atau konstan.
4.2.3. Pergerakan Laju Inflasi
Pergerakan laju inflasi selama periode Januari 2007 sampai Desember 2011 dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.3. Grafik Pergerakan Laju Inflasi
Grafik inflasi pada gambar 4.2 menunjukkan pergerakan laju inflasi yang fluktuatif setiap bulannya selama periode penelitian. Sepanjang tahun 2007, laju
inflasi cenderung mengalami penurunan dan meningkat sepanjang tahun 2008. Inflasi yang tinggi terjadi sepanjang tahun 2008 hingga mencapai belasan persen,
dan yang paling tinggi yaitu pada bulan September 2008 yaitu sebesar 12,14 . Peningkatan laju inflasi ini disebabkan karena naiknya harga bahan bakar minyak
2 4
6 8
10 12
14
2007 2008
2009 2010
2011 INFLASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BBM, tingginya harga komoditas pangan dan energi di pasar internasional. Laju inflasi mulai menurun pada Januari 2009 terutama disebabkan oleh dampak
penurunan bahan bakar minyak, dan sepanjang Juni 2009 sampai Juni 2010 menunjukkan tingkat inflasi yang fluktuatif. Tingkat inflasi yang paling rendah
terjadi pada bulan Nopember 2009 yaitu sebesar 2,41 . Kondisi perekonomian global pada masa itu mulai menunjukkan perbaikan. Pada tahun 2011, laju inflasi
menunjukkan pergerakan yang terus menurun setiap bulannya.
4.2.4. Pergerakan Nilai Tukar RupiahDolar