4.4.4. Pengaruh EPS terhadap IHS Sektor Industri Barang Konsumsi
Hipotesis keempat menyatakan bahwa Earning Per Share EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap indeks harga saham sektor industri
barang konsumsi. Dari hasil analisis diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel EPS sebesar -0,0180 dengan tingkat probabilitas 0,4766. Hal ini berati
bahwa hipotesis keempat tidak ditolak, karena hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang negatif dan tidak signifikan antara variabel EPS terhadap
indeks harga saham sektor industri barang konsumsi. Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi
EPS maka prospek perusahaan semakin baik, dan sebaliknya. Hal ini mungkin disebabkan karena kinerja perusahaan tidak hanya dilihat dari laba per saham
EPS yang diperoleh, tetapi juga dilihat dari rasio keuangan lainnya seperti Return On Asset
ROA, Return On Equity ROE, Debt to Equity Ratio DER, dan lain-lain.
4.4.5. Pengaruh PER terhadap IHS Sektor Industri Barang Konsumsi
Hipotesis kelima menyatakan bahwa Price Earnig Ratio PER berpengaruh positif dan signifikan terhadap indeks harga saham sektor industri barang
konsumsi. Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel PER adalah sebesar 22,905 dengan tingkat probabilitas 0,0096. Hal ini berati
bahwa hipotesis kelima dapat diterima, yang berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel PER terhadap indeks harga saham sektor industri barang
konsumsi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Hasil ini menggambarkan bahwa kenaikan PER akan berdampak positif pada kenaikan indeks harga saham sektor industri barang konsumsi, dan
sebaliknya penurunan PER akan mengakibatkan turunnya indeks harga saham sektor industi barang konsumsi. PER yang tinggi menggambarkan apresiasi pasar
terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berarti tingkat earning
dari saham tersebut tinggi dan harganya murah.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan gambaran umumnya, kondisi faktor fundamental BI rate, inflasi, nilai tukar RupiahDolar, Earning Per Share EPS, dan Price Earning Ratio
selama periode Januari 2007 sampai Desember 2011 adalah cukup baik jika dikaitkan dengan pergerakan indeks harga saham sektor industri barang
konsumsi. Faktor fundamental BI rate, inflasi dan nilai tukar RupiahDolar memiliki gambaran yang cenderung menurun, sedangkan faktor EPS dan PER
memiliki gambaran yang cenderung meningkat selama periode penelitian. 2. Dari hasil uji simultan uji F-statistik dapat disimpulkan bahwa semua
variabel independen yaitu suku bunga Bank Indonesia BI rate, tingkat inflasi, nilai tukar rupiahdolar, Earning Per Share EPS, dan Price Earning
Ratio PER, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen yakni indeks harga saham sektor industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia selama kurun waktu Januari 2007 hingga Desember 2011.
Dari hasil uji parsial uji t-statistik dapat disimpulkan bahwa: a. Suku bunga Bank Indonesia BI rate berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap indeks harga saham sektor industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia selama kurun waktu Januari 2007 hingga Desember 2011.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA