sejenis, memiliki pendapatan yang stabil, dan konsisten dalam membayar dividen.
b. Saham pendapatan income stock, yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata
dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. c. Saham pertumbuhan growth stock-well known, yaitu saham-saham dari
emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
d. Saham spekulatif speculative stock, yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun,
akan tetapi memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti.
e. Saham siklikal cyclical stock, yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat
resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten
dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi. Emiten seperti ini biasanya bergerak dalam produk yang sangat dan selalu
dibutuhkan masyarakat, seperti rokok, dan barang-barang kebutuhan sehari-hari consumer goods.
2.1.2.3. Indeks Harga Saham
Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham dari waktu ke waktu, apakah suatu harga saham mengalami
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
penurunan atau kenaikan dibandingkan dengan suatu waktu tertentu. Indeks harga saham merupakan bagian penting dalam pembicaraan mengenai pasar
modal, karena indeks ini merupakan indikator dari berbagai hal dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan-kebijakan di
bidang ekonomi makro, ekonomi mikro, moneter dan kebijakan lainnya Situmorang, 2008.
Sebuah indeks memiliki lima fungsi, yaitu : 1. Sebagai indikator tren pasar.
2. Sebagai indikator tingkat keuntungan. 3. Sebagai tolok ukur benchmark kinerja suatu portofolio.
4. Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif. 5. Memfasilitasi berkembangnya produk derivatif.
Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk menentukan apa yang sebaiknya dilakukan terhadap saham-saham yang dimiliki,
apakah menjual, menahan, atau membeli saham tersebut. Indeks terdiri dari sebelas jenis www.idx.co.id , yaitu:
1. Indeks harga saham gabungan IHSG, menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen penghitungan indeks.
2. Indeks harga saham sektoral, menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor. Di Bursa Efek Indonesia BEI, indeks sektoral
terbagi atas sepuluh sektor, yaitu: a. Pertanian
b. Pertambangan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
c. Industri dasar dan kimia d. Aneka industri
e. Industri barang konsumsi f. Properti dan real estate
g. Transportasi dan infrastruktur h. Keuangan
i. Perdagangan, jasa dan investasi j. Manufaktur
3. Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan.
4. Jakarta Islamic Index JII, menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham- saham yang masuk dalam kriteria syariah dengan mempertimbangkan
kapitalisasi pasar likuiditas. 5. Indeks Kompas100, yang terdiri dari 100 saham yang dipilih berdasarkan
pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.
6. Indeks BISNIS-27, yaitu indeks yang merupakan hasil kerja sama Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis Indonesia. Indeks ini terdiri dari 27 saham
yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.
7. Indeks PEFINDO25, yaitu indeks yang merupakan kerjasama antara Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO untuk memberikan
tambahan informasi bagi pemodal khususnya untuk saham-saham emiten
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kecil dan menengah. Indeks ini terdiri dari 25 saham yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti total aset, tingkat pengembalian
modal, opini akuntan publik, faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik.
8. Indeks SRI-KEHATI, yaitu indeks yang merupakan hasil kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia
KEHATI. Indeks ini terdiri dari 25 saham yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Aset, Price Earning Ratio
PER dan Free Float. 9. Indeks Papan utama, menggunakan saham-saham perusahaan tercatat yang
masuk dalam papan utama. 10. Indeks Papan Pengembangan, menggunakan saham-saham tercatat yang
masuk dalam papan pengembangan. 11. Indeks individual, yaitu menggunakan indeks harga saham masing-masing
perusahaan tercatat. Dalam pengukuran indeks harga saham diperlukan dua macam waktu, yaitu
waktu dasar dan waktu yang berlaku. Waktu dasar akan dipakai sebagai dasar perbandingan, sedangkan waktu berjalan merupakan waktu di mana kegiatan akan
diperbandingkan dengan waktu dasar. Waktu untuk tahun dasar setiap jenis indeks adalah berbeda-beda sesuai dengan waktu dimulainya pembuatan indeks
yang bersangkutan. Perhitungan indeks dilakukan setiap hari, yaitu setelah penutupan perdagangan setiap harinya Situmorang, 2008.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.1.3. Analisis Faktor Fundamental