BBM, tingginya harga komoditas pangan dan energi di pasar internasional. Laju inflasi mulai menurun pada Januari 2009 terutama disebabkan oleh dampak
penurunan bahan bakar minyak, dan sepanjang Juni 2009 sampai Juni 2010 menunjukkan tingkat inflasi yang fluktuatif. Tingkat inflasi yang paling rendah
terjadi pada bulan Nopember 2009 yaitu sebesar 2,41 . Kondisi perekonomian global pada masa itu mulai menunjukkan perbaikan. Pada tahun 2011, laju inflasi
menunjukkan pergerakan yang terus menurun setiap bulannya.
4.2.4. Pergerakan Nilai Tukar RupiahDolar
Pergerakan variabel nilai tukar RupiahDolar selama periode Januari 2007 sampai Desember 2011 dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.4. Grafik Pergerakan Nilai Tukar RupiahDolar
Nilai tukar rupiahdolar bergerak secara fluktuatif selama periode Januari 2007 sampai Desember 2011. Pada Oktober 2008, nilai rupiah melemah menjadi
Rp 10.995 US. Tekanan depresiasi terhadap rupiah terutama akibat tingginya harga minyak serta dampak lanjutannya yang mempengaruhi faktor sentimen
8000 9000
10000 11000
12000 13000
2007 2008
2009 2010
2011 KURS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pasar. Harga minyak yang persisten tinggi serta dampak lanjutannya merupakan faktor utama yang mempengaruhi pergerakan mata uang rupiah. Hal tersebut
mengakibatkan meningkatnya permintaan valuta asing untuk kebutuhan impor sehingga mata uang rupiah menjadi tertekan. Nilai rupiah terus melemah hingga
Agustus 2009, bahkan mencapai Rp 12.151 US pada November 2012. Keadaan ini merupakan akibat dari meningkatnya intensitas pasar keuangan
global sejak September 2008 yang dipicu oleh bangkrutnya perusahaan Lehman Brothers
. Hal ini berdampak pada naiknya nilai tukar Dolar AS yang akhirnya menyebabkan melemahnya nilai tukar rupiah pada masa itu. Nilai rupiah mulai
menguat pada September 2009. Sepanjang tahun 2010 sampai tahun 2011, nilai tukar rupiahdolar semakin menguat namun tetap berfluktuasi.
4.2.5. Perkembangan EPS Sektor Industri Barang Konsumsi
Perkembangan Earning Per Share EPS sektor industri barang konsumsi selama periode Januari 2007 sampai Desember 2011 dapat dilihat pada gambar
berikut. Gambar 4.5.
Grafik EPS Sektor Industri Barang Konsumsi
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
2007 2008
2009 2010
2011 EPS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Grafik EPS menunjukkan bagaimana kinerja perusahaan sektor industri barang konsumsi selama periode Januari 2007 sampai Desember 2011. EPS
sektor industri barang konsumsi mengalami kenaikan sepanjang Januari 2007 sampai Agustus 2007, tetapi mengalami peurunan sepanjang September 2007
sampai Oktober 2008. EPS sektor industri barang konsumsi kembali mengalami kenaikan pada Nopember 2008 sampai Juli 2009, dan mengalami penurunan
kembali pada Agustus 2009 sampai Juni 2010. Dari grafik tersebut dapat dilihat data EPS sektor industri barang konsumsi cukup fluktuatif sepanjang periode
tahun 2007 sampai 2011.
4.2.6. Perkembangan PER Sektor Industri Barang Konsumsi