bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya Harmita, 2004.
2.5.1 Kecermatan accuracy
Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan dinyatakan sebagai
persen perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan. Persen perolehan kembali dapat ditentukan dengan cara membuat sampel plasebo eksipien obat,
cairan biologis kemudian ditambahkan analit dengan konsentrasi tertentu biasanya 80 sampai 120 dari kadar analit yang diperkirakan, kemudian
dianalisis dengan metode yang akan divalidasi. Tetapi bila tidak memungkinkan membuat sampel plasebo, maka dapat dipakai metode adisi. Metode adisi dapat
dilakukan dengan menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisa dengan metode tersebut Harmita, 2004.
2.5.2 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Batas deteksi dapat didefenisikan sebagai konsentasi analit terendah dalam sampel yang masih dapat dideteksi, meskipun tidak selalu dapat dikuantifikasi dan
batas kuantifikasi didefenisikan sebagai konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima pada
kondisi operasional metode yang digunakan Rohman dan Gandjar, 2007; Harmita, 2004.
2.5.3 Uji Keseksamaan Presisi
Keseksamaan atau presisi merupakan ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual, diukur melalui suatu metode yang
dilakukan secara berulang. Adapun uji ketelitian yaitu koefisien variasi atau
Relative Standard Deviation RSD. Harga persentase koefisien variasi simpangan baku relatif RSD ditentukan dengan rumus Harmita, 2004 :
RSD = 100
x x
SD
Keterangan:
−
X
= Kadar rata-rata sampel SD = Standar Deviasi
RSD= Relative Standard Deviation
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara pada bulan
Maret – Agustus 2012.
3.2 Bahan – Bahan 3.2.1 Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah selada Lactuca sativa L. hidroponik yang diambil secara purposif di Papa Mama farm Jl. Kol. Sugiono
No. 16 Medan dan selada Lactuca sativa L. non – hidroponik yang diambil secara purposif di Pusat Pasar Medan Gambar dapat dilihat pada Lampiran 1
halaman 43.
3.2.2 Pereaksi
Bahan yang digunakan adalah bahan pro analisa keluaran E. Merck kecuali disebutkan lain yaitu asam nitrat pekat 65 bv, asam pikrat 99bv, kuning titan
8bv, natrium hidroksida 99bv, larutan standar kalium 1000 mcgml, larutan standar natrium 1000 mcgml, larutan standar magnesium 1000 mcgml dan
akuabides Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU.