3.5.5.2 Natrium 3.5.5.2.1 Uji Kristal Natrium dengan Asam Pikrat
Larutan sampel diteteskan 1-2 tetes pada object glass kemudian ditetesi dengan larutan asam pikrat, dibiarkan ± 5 menit lalu diamati di bawah mikroskop.
Jika terdapat ion natrium, akan terlihat kristal berbentuk jarum halus. 3.5.5.2.2 Uji Nyala NiCr
Dicelupkan kawat nikel-krom yang bersih kedalam sampel. Kemudian dibakar dinyala bunsen. Jika terdapat unsur natrium maka nyala akan berwarna
kuning keemasan Vogel, 1979. 3.5.5.3 Magnesium
3.5.5.3.1 Uji dengan Larutan Kuning Titan 0,1 bv
Kedalam tabung reaksi dimasukkan ± 5 tetes larutan sampel, lalu ditambahkan ± 20 tetes NaOH 2 N dan 3 tetes kuning titan. Terbentuk endapan
merah untuk ion magnesium. 3.5.6 Analisa Kuantitatif
3.5.6.1 Pembuatan Kurva Kalibrasi Kalium
Larutan baku kalium 1000 mcgml dipipet sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan
akuabides konsentrasi 10 mcgml larutan induk baku II. Larutan untuk kurva kalibrasi kalium dibuat dengan memipet Larutan
Induk Baku II sebanyak 2,5 ml, 5 ml, 10 ml, 15 ml, dan 20 ml, dilarutkan dalam labu 50 ml dan dicukupkan sampai garis tanda dengan aquabides sehingga
didapatkan konsentrasi berturut-turut 0,5 mcgml; 1,00 mcgml; 2,00 mcgml;
3,00 mcgml; 4,00 mcgml dan diukur pada panjang gelombang 766,5 nm dengan tipe nyala udara asetilen Haswell, 1991.
3.5.6.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi Natrium
Larutan baku natrium 1000 mcgml dipipet sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan
akuabides konsentrasi 10 mcgml larutan induk baku II. Larutan induk baku III dibuat dengan memipet larutan induk baku II sebanyak 25 ml, dimasukkan ke
dalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan dengan aquabides hingga garis tanda konsentrasi 2,5 mcgml.
Larutan kurva kalibrasi natrium dibuat dengan memipet Larutan induk baku III sebanyak 4 ml, 6 ml, 8 ml, 10 ml, dan 12 ml, masing-masing dimasukkan
ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan sampai garis tanda dengan akuabides sehingga konsentrasi berturut-turut 0,2 mcgml; 0,3 mcgml; 0,4
mcgml; 0,5 mcgml; 0,6 mcgml diukur pada panjang gelombang 589,0 nm dengan tipe nyala udara asetilen Haswell, 1991.
3.5.6.3 Pembuatan Kurva Kalibrasi Magnesium
Larutan baku magnesium 1000 mcgml dipipet sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan hingga garis tanda
dengan akuabides konsentrasi 10 mcgml larutan induk baku II. Larutan induk baku III dibuat dengan memipet larutan induk baku II sebanyak 10 ml,
dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan dengan aquabides hingga garis tanda konsentrasi 2 mcgml.
Larutan kurva kalibrasi magnesium dibuat dengan memipet larutan induk baku III sebanyak 2,5 ml, 5 ml, 7,5 ml, 10 ml, 12,5 ml, masing-masing
dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuabides sehingga didapat konsentrasi 0,1 mcgml; 0,2 mcgml; 0,3
mcgml; 0,4 mcgml dan 0,5 mcgml diukur pada panjang gelombang 285,2 nm dengan tipe nyala udara-asetilen Haswell, 1991.
3.5.6.4 Penetapan Kadar Kalium, Natrium dan Magnesium dalam Sampel 3.5.6.4.1 Penetapan Kadar Kalium