fosfor, vitamin A, B dan C. Sedangkan yang termasuk mineral mikro antara lain : mangan, zink, seng Irianto, 2002.
2.3.1 Kalium
Kalium merupakan suatu unsur yang bermuatan positif terutama terdapat dalam sel, sangat esensial untuk mengatur keseimbangan asam-basa, cairan dan
elektrolit tubuh. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukan di dalam tubula ginjal Almatsier, 2004.
Selain itu kalium juga mengaktivasi banyak reaksi enzim dan proses fisiologi, seperti transmisi impuls di saraf dan otot, kontraksi otot dan
metabolisme karbohidrat. Mineral ini praktis terdapat dalam semua makanan, anatara lain banyak terdapat pada sayuran. Selama terapi hipertensi dengan
diuretika sering kali kadar plasma kalium menurun. Resiko akan hipokalemia lebih besar dengan meningkatnya dosis diuretika dan lamanya pengobatan. Gejala
hipokalemia berupa otot lemah, rasa sangat letih, gangguan ritme jantung Ganong.F, 2002.
Peningkatan asupan kalium dalam diet telah dihubungkan dengan penurunan tekanan darah, karena kalium memicu natriuresis kehilangan natrium
melalui urin. Diduga bahwa peningkatan asupan kalium untuk mengimbangi natrium dalam diet bermanfaat bagi kesehatan jantung. Dosis kalium perhari
adalah 2000 mg Almatsier, 2004.
2.3.2 Natrium
Natrium adalah kation utama dalam darah dan cairan ekstraselular yang mencakup 95 dari seluruh kation. Oleh karena itu, mineral ini sangat berperan
dalam menjaga keseimbangan cairan, mengatur tekanan osmosis, dan
keseimbangan asam-basa. Perubahan kadar natrium dapat mempengaruhi tekanan darah yang dapat menyebabkan tekanan darah tidak seimbang. Terdapat banyak
bukti yang mendukung anggapan bahwa mengurangi asupan natrium dapat menurunkan tekanan darah. Dosis natrium perhari adalah 500 mg Barasi, 2009.
2.3.3 Magnesium
Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah natrium di dalam cairan interseluler. Di dalam darah sebagian besar magnesium terdapat
dalam bentuk ion bebas, atau dalam bentuk molekul kompleks hingga molekul kecil. Magnesium dalam cairan ekstraselular berperan pada transmisi saraf,
kontraksi otot dan pembekuan darah. Kebutuhan magnesium perhari diperkirakan 250-280 mg Almatsier, 2004. Kekurangannya dapat mengakibatkan
meningkatnya tekanan darah, kejang pembuluh koroner dan aritmia jantung Tjay, 2008.
2.4 Spektrofotometri Serapan Atom