Variabel Independen Variabel Dependen

Kuesioner yang disebarkan kepada responden, mempunyai skor atas setiap jawaban yang dipilih oleh responden. SS = Sangat Setuju, diberi nilai 5 S = Setuju, diberi nilai 4 RR = Ragu-ragu, diberi nilai 3 KS = Kurang Setuju, diberi nilai 2 TS = Tidak Setuju, diberi nilai 1

a. Variabel Independen

Jumlah pertanyaan = 40 Jumlah responden = 3 Jumlah jawaban = 40 x 3 = 120 Total nilai tertinggi = 120 x 5 = 600 Total nilai terendah = 120 x 1 = 120 Interval= n n X X − − min max = 5 5 120 600 − − = 95 Kriteria penilaian peranan pemeriksaan operasional pembelian bahan baku: nilai 120 – 215 = TB Tidak Berperan, nilai 216 – 311 = KB Kurang Berperan, Universitas Sumatera Utara nilai 312 – 407 = CB Cukup Berperan, nilai 408 – 503 = B Berperan, nilai 504 – 600 = SB Sangat Berperan. Setelah mengisi kuesioner pemeriksaan operasional pembelian bahan baku dapat diketahui peranan pemeriksaan operasional dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan. Total nilai yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner pada PT. PDM Indonesia adalah 515, dengan demikian pemeriksaan operasional pembelian bahan baku sangat berperan dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan.

b. Variabel Dependen

Jumlah pertanyaan = 30 Jumlah responden = 3 Jumlah jawaban = 90 Total nilai tertinggi = 90 x 5 = 450 Total nilai terendah = 90 x 1 = 90 Interval = n n X X − − min max = 5 5 90 450 − − = 71 Kriteria penilaian efektifitas pembelian bahan baku: Universitas Sumatera Utara nilai 90 – 161 = TE Tidak Efektif, nilai 162 – 233 = KE Kurang Efektif, nilai 234 – 305 = CE Cukup Efektif, nilai 306 – 376 = E Efektif, nilai 377 – 450 = SE Sangat Efektif. Setelah mengisi kuesioner efektifitas pembelian bahan baku dapat diketahui seberapa efektif manajemen pembelian bahan baku yang diterapkan perusahaan dengan total nilai yang diperoleh. Total nilai yang diperoleh oleh PT. PDM Indonesia adalah 352 dengan demikian sistem manajemen pembelian bahan baku yang diterapkan PT.PDM Indonesia sejauh ini sudah efektif. PT.PDM Indonesia telah berusaha keras untuk melaksanakan aktifitas pembelian dengan baik sebagai hasil penerapan sistem manajemen pembelian bahan baku yang efektif. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis dan pembahasan yang telah penulis uraikan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan. 1. Sistem manajemen pembelian bahan baku pada PT. PDM Indonesia telah dilakukan dengan baik. Terlihat dari kegiatan pembelian bahan baku selalu berpedoman pada kebijakan, fungsi pemisahan tugas, prosedur dan otorisasi, serta kelengkapan dokumen. Aktifitas pembelian bahan baku yang dilakukan berjalan sesuai rencana dan tujuan perusahaan. Hal ini juga terlihat dari hasil analisis statistik dari kuesioner efektifitas pembelian bahan baku sebesar 83,93. 2. Pemeriksaan operasional atas kegiatan pembelian bahan baku yang dilakukan pada PT. PDM Indonesia melalui beberapa tahapan yaitu tahap pemeriksaan pendahuluan, review dan pengujian pengendalian manajemen, tahap pemeriksaan lanjutan, pelaporan dan tindak lanjut. Pemeriksaan operasional yang dilakukan pada PT. PDM Indonesia dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan hal ini terlihat dari: a. Temuan-temuan pada saat pelaksanaan pemeriksaan telah dilaporkan dengan disertai saran dan rekomendasi perbaikan, dan kemudian ditindak lanjuti oleh bagian pembelian untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam meningkatkan mutu perusahaan. Universitas Sumatera Utara