4 Pemeriksaan operasional lebih berorientasi ke masa depan, artinya hasil dari penilaian berbagai kegiatan operasional diharapkan dapat
membantu manajemen dalam meningkatkan efisiensi penggunaan berbagai sumber daya yang ada dan meningkatkan efektifitas
pencapaian tujuan yang ditetapkan oleh organisasi. 5 Pemeriksaan operasional, hasil evalusasi dapat dilaporkan kepada
pihak-pihak yang berwenang dan memberikan rekomendasi yang berguna bagi penilaian dan perbaikan kepada pihak manajemen.
b. Jenis Pemeriksaan Operasional
Pengklasifikasian pemeriksaan operasional menurut Arens dan Loebbecke 2000:799
1 Functional Audit Pemeriksaan Fungsional, yaitu fungsi yang berhubungan dengan salah satu atau lebih fungsi dalam organisasi,
contohnya fungsi penagihan atau fungsi produksi. 2 Organizational Audit Pemeriksaan Organisasi, yaitu pemeriksaan ini
berhubungan dengan unit organisasi secara keseluruhan, seperti departemen, cabang, atau anak perusahaan. Pemeriksaan
organisasional ini menekankan pada seberapa efektif dan efisien fungsi yang ada saling berkaitan satu dengan lainnya.
3 Special Assigment Pemeriksaan Khusus, yaitu dalam pemeriksaan operasional, pemeriksaan ini memiliki tujuan dan ruang lingkup yang
khusus. Penugasan khusus ini muncul berdasarkan permintaan dari pihak manajemen untuk menyelidiki masalah dalam organisasi.
c. Tujuan Pemeriksaan Operasional
Tujuan pemeriksaan operasional menurut IBK. Bhayangkara 2008:4 memiliki 3 elemen pokok sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1 Kriteria Criteria Menurut standard bagi setipa individukelompok di dalam perusahaan
dalam melakukan aktivitasnya. 2 Penyebab Cause
Penyebab merupakan tindakan aktivitas yang dilakukan oleh setipa individukelompok di dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat
positif, programaktifitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektifitas yang lebih tinggi, atau sebaliknya bersifat negative,
programaktifitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektifitas yang lebih rendah dari standar yang telah ditetapkan.
3 Akibat Effect Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang
berhubungan dengan penyebab tersebut. Akibat negative menunjukkan programaktifitas berjalan dengan tingkat pencapaian yang lebih
rendah dari kriteria yang ditetapkan. Sedangkan akibat positif menunjukkan programaktifitas telah terselenggara secara baik dengan
tingkat pencapaian yang lebih tinggi dari kriteria yang ditetapkan.
Tujuan audit harus mengacu pada alasan mengapa audit harus dilakukan, beberapa alasan yang mendasari diperlukannya audit operasional menurut IBK.
Bhayangkara 2008:22 1 Terjadinya pemborosan dan ketidakefisiensian penggunaan sumber
daya perusahaan. 2 Tujuan yang telah ditetapkan tidak tercapai.
3 Adanya alternatif yang lebih baik dalam pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan 4 Terjadinya penyimpangan dalam penggunaan sumber daya.
5 Adannya penyimpangan terhadap peraturan dan kebijakan perusahaan.
6 Sistem informasi dan pelaporan yang kurang baik. Tujuan audit operasional menurut Mulyadi 2002:32
1 Mengevaluasi kinerja.
2 Mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan.
3 Membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut.
Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan operasional dilakukan untuk mengevaluasi tingkat efisiensi dan efektifitas pelaksanaan
Universitas Sumatera Utara
aktifitas organisasi. Pemeriksaan operasional mengidantifikasi timbulnya penyelewengan dan penyimpangan yang terjadi dan kemudian membuat laporan
yang berisi rekomendasi tindakan perbaikan selanjutnya. Audit operasional merupakan salah satu alat pengendalian yang membantu dalam pengelola
perusahaan dengan penggunaan sumber daya yang ada dalam pencapaian tujuan perusahaan dengan efektif dan efisien.
d. Kriteria Pemeriksaan Operasional