3.11 Teknis Analisis
Teknis analisis merupakan cara yang digunakan untuk menganalisis data
dan menginterpretasikan data.
3.11.1 Analisis Deskriptif
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan
gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan Arikunto, 2007:234.
3.11.2 Analisis Regresi Berganda
Metode regresi linier berganda digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh disiplin dan komitmen terhadap prestasi kerja karyawan yang dapat
dilihat sebagai berikut : Adapun model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y = a+b
1
X
1
+b
2
X
2
+e Dimana :
Y = Prestasi Kerja a = Konstanta
b
1
b
2 =
Koefisien regresi variabel X X
1
= Disiplin Kerja X
2
= Komitmen karyawan e = Standar error
Sebelum menganalisis data dengan regresi linear berganda maka sebelumnya data tersebut harus memenuhi syarat uji asumsi klasik, meliputi:
Universitas Sumatera Utara
1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai
pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.Sig 2-tailed
di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang, 2009:62.
2. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas artinya adanya hubungan linear yang sempurna atau
pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi atau singkatnya dapat diartikan sebagai hubungan linear antara
variabel eksplanatoris dari suatu model regresi adalah sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari
besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang
tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5 maka tidak
terjadi multikolinearitas Situmorang, 2009:104. 3. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan uji heteroskedastisitas adalah ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika
Universitas Sumatera Utara
varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji
Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada
indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak
mengarah adanya heteroskedastisitas Situmorang, 2009:73.
3.12 Koefisien Determinan R