Tabel 4.13 Uji Nilai
Tolerance dan VIF
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1Constant
14.113 3.093
4.562 .000
Disiplinkerja .073
.106 .090
.683 .497
.696 1.436
KomitmenKaryawan .408
.123 .438 3.314
.002 .696
1.436 a. Dependent Variable: PrestasiKerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Mei 2011
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa: a.
Nilai VIF dari nilai motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap lebih kecil atau dibawah 5 VIF 5, ini berarti tidak terkena
multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi. b.
Nilai Tolerance dari motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap lebih besar dari 0.1, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel
independen dalam model regresi.
4.5. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang
terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian Y.
Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Penjelasan dari hasil pengolahan SPSS akan ditunjukkan pada Tabel 4.11 berikut
ini:
Tabel 4.14 Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 14.113
3.093 4.562
.000 Disiplinkerja
.073 .106
.090 .683
.497 KomitmenKaryawan
.408 .123
.438 3.314
.002 a. Dependent Variable: PrestasiKerja
Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 4.14, maka diperoleh persamaan hasil regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = 14,113 + 0,073X
1
+ 0,408X
2
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : a.
Konstanta a = 14,113, ini menunjukkan harga constant, dimana jika
variabel Dsiplin Kerja X
1
, dan Komitmen KaryawanX
2
= 0, maka prestasi kerja = 14,113.
b.
Koefisien X
1
b
1
0,073 , ini berarti bahwa variabel Disiplin Kerja X
1
berpengaruh positif terhadap Prestasi Kerja sebesar 0,073. Artinya, setiap terjadi peningkatan variable motivasi sebesar 1 satuan, maka prestasi kerja
akan bertambah sebesar 0,073. c.
Koefisien X
2
b
2
0,408
, ini berarti bahwa variabel Komitmen Karyawan X
2
berpengaruh positif terhadap Prestasi Karyawan sebesar 0,408.
Universitas Sumatera Utara
Artinya, setiap terjadi peningkatan variable Komitmen sebesar 1 satuan, maka Prestasi Kerja akan bertambah sebesar 0,408.
4.6. Pengujian Koefisien Determinasi R²
Pengujian koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien
determinasi berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R² ≥ 1. Jika R² semakin besar
mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan
semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.
Tabel 4.15 Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .494
a
.244 .220
1.98185 a. Predictors: Constant, KomitmenKaryawan, Disiplinkerja
b. Dependent Variable: PrestasiKerja
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa : a.
R = 0,494 berarti hubungan antara variabel Disiplin Kerja X
1
, dan Komitmen Karyawan X
2
terhadap Prestasi Kerja Karyawan Y sebesar 49,40. Artinya hubungannya cukup erat.
b. Adjusted R Square sebesar 0,220 berarti 22,00 variabel Prestasi
Kerja dapat dijelaskan oleh Disiplin Kerja dan Komitmen Karyawan.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan sisanya 78,00 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
c. Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur
variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 1,98185 Semakin kecil standar deviasi berarti
model semakin baik.
4.7. Pengujian Hipotesis 4.7.1. Uji Signifikansi Simultan Uji-F