24
Manajemen dapat menentukan waktu terjadinya transaksi sedemikian rupa sehingga efek transaksi tersebut terhadap income akan cenderung
memperkecil variasinya dari waktu ke waktu. 2.
Perataan melalui alokasi dari waktu ke waktu : berkaitan dengan terjadinya dan pengakuan suatu peristiwa, manajemen memiliki
kebebasan yang lebih untuk mengendalikan penentuan periode yang dipengaruhi oleh kuantifikasi peristiwa tersebut.
3. Perataan laba klasifikasi sehingga disebut perataan klasifikatori :
ketika statistik laporan income bersih nilai bersih semua pendapatan dan biaya merupakan objek perataan, manajemen dapat
mengklasifikasi elemen-elemen dalam laporan income untuk mengurangi variasi dari waktu dalam statistik tersebut.
2.2.6. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perataan Laba
Perataan laba dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendorong manajer untuk melakukan perataan laba. Secara rasional
manajer melakukan perataan laba dengan alasan memperkecil tuntutan perusahaan. Beberapa faktor yang mendorong manajer untuk melakukan
perataan laba adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage operasi.
2.2.6.1. Ukuran Perusahaan
25
Besarnya perusahaan itu bermacam-macam tetapi bukan ukuran yang dipakai untuk menentukan tidak adanya standart ukuran yang
berlaku umum, semakin besar suatu perusahaan, maka semakin banyak pula alternatif sumber pembelanjaan yang dapat dipilih oleh perusahaan
tersebut. Ada kecenderungan bahwa semakin besar perusahaan semakin
besar pula jumlah utang yang dimiliki. Perusahaan yang tumbuh pesat cenderung lebih banyak menggunakan utang Weston dan Brigham, 1994 :
175, hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar akan lebih mudah mendapatkan pinjaman dari pihak eksternal dibandingkan dengan
perusahaan yang lebih kecil Awat, 1999 : 124. Variabel ukuran perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai aktiva
perusahaan, jadi untuk melihat besar atau kecilnya perusahaan yang diukur dari total aktiva berdasarkan nilai buku yang dinyatakan dalam satuan
rupiah dan skala pengukurannya adalah rasio.
2.2.6.2. Teori Yang Membahas Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Perataan Laba.
Nilai aktiva dipakai sebagai variabel ukuran perusahaan karena selama ini masih terdapat compounding effect yang timbul karena
perusahaan yang besar selalu diidentikkan dengan nilai aktiva yang besar pula Salno, 2000, hal ini membuat para manajer termotivasi untuk
melakukan praktik perataan laba karena percaya bahwa para pemakai
26
laporan keuangan masih mendasarkan pada salah satu penilaiannya mengenai perusahaan pada angka nilai aktiva.
Pemilihan nilai aktiva sebagai variabel ukuran perusahaan didukung oleh penelitian Liaw She Jin dan Mas’ud Machfoedz 1998.
Secara logis, nilai aktiva dapat memicu para manajer untuk melakukan praktik perataan laba, untuk menimbulkan kesan yang baik kepada para
pemakai laporan keuangan mengenai keadaan perusahaannya.
2.2.6.3. Profitabilitas
Profitabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Jumlah keuntungan laba yang diperoleh secara teratur merupakan suatu faktor yang sangat penting yang perlu mendapat perhatian
penganalisa di dalam menilai profitabilitas perusahaan. Rasio profitabilitas dapat diukur dengan berdasarkan perbandingan laba setelah pajak dengan
total aktiva perusahaan. Profitabilitas merupakan ukuran penting untik menilai sehat atau tidaknya perusahaan yang mempengaruhi investor
untuk membuat keputusan Suwito dan Herawaty, 2005.
2.2.6.4. Teori Yang Membahas Pengaruh Profitabilitas Terhadap Perataan Laba