12
Dilakukannya tindakan perataan laba karena ada kemungkinan penurunan laba yang berkaitan dengan krisis moneter yang melanda
Indonesia, sehingga ada kecenderungan manajemen melakukannya untuk menstabilkan penghasilan bersih.
d. Febe Suci Nurfaridah 2002
Judul : “Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perataan penghasilan bersih atau laba pada perusahaan basic industry and chemicals
yang terdaftar di Bursa efek Surabaya”.
Perumusan masalah :
Apakah total assets turn over, profitabiltas, dan ukuran perusahaan mempengaruhi perataan pengahasilanlaba ?
Kesimpulan :
1. Pengujian multivariate secara serempak ini dapat diketahui bahwa nilai p
untuk profitabilitas, total assets turn over dan ukuran perusahaan adalah lebih besat dari 0,05 yang berarti H0 untuk ketiga variabel ini diterima
dengan demikian Hi ditolak. Dengan diterimanya H0, berarti ketiga variabel ini tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Selanjutnya
jika dari nilai r, variabel profitabilitas, ukuran perusahaan dan total assets turn over memiliki nilai r=0 yang berarti bahwa kedua variabel
independen sama sekali tidak memiliki hubungan dengan variabel independen.
2. Untuk pengujian multivariate secara terpisah maka variabel independen
yang pertama kali dikeluarkan adalah ukuran perusahaan yang memiliki
13
nilai p sebesar 0,9441, sedangkan nilai p untuk variabel profitabilitas 0,4329 dan total assets turn over 0,2576 masih lebih besar dari 0,05 yang
berarti bahwa H0 diterima dan Hi ditolak. Demikian pula untuk r dari variabel profitabilitas dan total assets turn over tetap = 0, yang berarti
bahwa variabel independen ini tidak berpengaruh pada variabel dependen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, penelitian ini tidak menunjukkan
bukti bahwa total assets turn over, probitabilitas dan ukuran perusahaan menjadi faktor pendorong dilakukannya tindakan perataan laba.
e. Muhammad Yusuf dan Soraya 2004
Judul : “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Asing dan Non Asing Di Indonesia”.
Perumusan Masalah :
1. Apakah perusahaan asing dan non asing yang ada di Indonesia melakukan
praktik perataan laba ? 2.
Apakah perataan laba dipengaruhi oleh ukuran perusahaan ? 3.
Apakah perataan laba dipengaruhi oleh profitabilitas perusahaan ? 4.
Apakah perataan laba dipengaruhi oleh leverage operasi perusahaan ? 5.
Apakah perataan laba dipengaruhi oleh ststus perusahaan ?
Hipotesis :
1. Tidak terdapat perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan asing
maupun non asing yang menjual sahamnya. 2.
Perataan laba tidak dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. 3.
Perataan laba tidak dipengaruhi oleh profitabilitas perusahaan.
14
4. Perataan laba tidak dipengaruhi oleh leverage operasi perusahaan.
5. Perataan laba tidak dipengaruhi oleh status perusahaan.
6. Terdapat perataan laba yang dilakukan oleh perusahan asing dan non asing
yang menjual sahamnya di Indonesia. 7.
Perataan laba dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. 8.
Perataan laba dipengaruhi oleh profitabilitas perusahaan. 9.
Perataan laba dipengaruhi oleh leverage operasi perusahaan. 10.
Perataan laba dipengaruhi oleh status perusahaan.
Kesimpulan :
Diantara perusahaan asing dan non asing tersebut dapat dilihat bahwa perusahaan non asing lebih banyak melakukan praktik perataan laba
dibandingkan dengan perusahaan asing., hal ini terlihat dari total aktiva perusahaan asing dan non asing yang melakukan praktik perataan laba
cenderung lebih besar dari pada perusahaan asing dan non asing yang tidak melakukan praktik perataan laba.
Profitabilitas perusahaan asing dan non asing perata laba yang cenderung stabil ini diduga karena adanya manipulasi laba yang dilakukan oleh
manajemen perusahaan untuk mengurangi fluktuasi yang signifikan. Perusahaan asing melakukan praktik perataan laba memiliki leverage operasi
yang lebih kecil dari pada perusahaan asing yang tidak melakukan praktik perataan laba.
15
2.2. Kajian Teori 2.2.1. Laporan