5.3. Sistem Akuntansi Gereja
Pada sub bab ini merupakan jawaban mini research question ke satu. Sebenarnya standar akuntansi, perbendaharaan dan anggaran dalam Gereja
Kristen Indonesia ini pada dasarnya diatur dan diberlakukan untuk semua jemaat GKI PTI dimana setiap GKI memiliki hak sendiri untuk menentukan
bentuk atau system serta struktur organisasinyasendiri sesuai dengan kesepakatan dari semua anggota gereja atau yang sering dikenal dengan
sebutan Stelsel Presbyteriaal-Synodal.
Gambar 5.2. Bagan Organisasi Sumber: Dokumen GKI PTI
Bagan Organisasi Tatalaksana Perbendaharaan Jemaat
PMJ
Bendahara I II Ketua I II
Komisi Remaja
Tata Usaha
Komisi Dewasa Komisi Beasiswa
Komisi PelDuk Komisi MuGer
Komisi Kespel Komisi LANSIA
Komisi Pemuda Komisi Anak
Berbicara tentang system akuntansi, maka sudut pandang kita dapat terletak siklus akuntansi dan pelaporan yang terdiri atas tiga unsure atau
komponen yaitu :
Masukan yang merupakan data yang akan diolah.
Proses yang merupakan pengolahan data
Keluaran yang merupakan keluaran atau produk yang dihasilkan suatu system akuntansi berupa laporan – laporan.
Dalam hal ini, gereja mempunyai siklus akuntansi yang cukup jelas karena mempunyai tiga unsur diatas yaitu dalam unsur masukan yang
berupa transaksi –transaksi, unsur proses yaitu adanya pencatatan transaksi tersebut melalui buku kas harian dan Buku besar manual, dalam unsur
keluaran gereja telah mempunyai produk yang dihasilkan yaitu berupa laporan keuangan mingguan, bulanan dan tahunan.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, GKI setiap tahunnya selalu mengadakan Program Kerja dan Anggaran yang didalamnya terdiri dari
penerimaan yang terbagi atas Penerimaan Rutin yaitu Persembahan, Kolekte, Sumbangan, Penerimaan Rutin Lain – lain dan Penerimaan non
rutin yaitu Penerimaan program pembangunan gereja dan penerimaan kantong samaria. Selain itu terdapat pengeluaran yang terbagi atas
pengeluaran rutin yaitu pengeluaran untuk pegawai, pengeluaran untuk kantor, pengeluaan untuk kendaraan, pengeluaran untuk rapat – rapat,
pengeluaran untuk pelayanan dan ibadah, dan pengeluaran untuk umum. Pengeluaran non rutin yang terdiri dari pengeluaran proyek dan pengeluaran
program yang terdiri dari Iman ajaran dan ibadah, gereja dan masyarakat, organisasi dan komunikasi, pelayanan dan kesaksian, pembinaan
pengembangan sumber daya insani, pendidikan, penelitian dan pengembangan, bidang pelayanan kategorial, daya dan dana, pengeluaran
umum.Disamping itu pengeluaran untuk pembangunan gedung gereja dimana pengeluaran tersebut masih belum dapat terpenuhi secara rutin
disebabkan karena keadaan keuangan gereja yang defisit. Maka dapat dikatakan, gereja setiap harinya terdapat transaksi sesuai
dengan keterangan dari Bapak E : “Transaksi setiap hari dalam arti pengeluaran mungkin iya,tapi untuk
penerimaan,tiap minggu berasal dari kolekte dan disetorkan keBank oleh bandahara II.Sedangkan untuk pengeluaran, anytime atau setiap
saat.” Bapak E, Bendahara 1 GKI PTI
Setelah peneliti meng Cross-check ke bagian T.U ternyata jawaban yang diberikan oleh bagian T.U sama dengan yang diutarakan oleh
Bendahara 1:
“ Tiap hari ya ada,saya kan pegang uang untuk secretariat jadi tiap hari ada kayak fotocopy,tapi untuk komisi- komisi tidak ada”
Saudari D, Tata Usaha GKI PTI
Dari transaksi - transaksi yang terjadi setiap harinya ini, bagian Tata Usaha gerejalah yang bertanggung jawab mencatat segala pemasukan
maupun pengeluaran gereja.Dimana semua transaksi tersebut dicatat dalam buku kecil baru kemudian pada akhir bulan dicatat kembali dalam Buku Kas
GKI PTI Transaksi – transaksi tersebut oleh Tata usaha dicatat ke dalam
bukti transaksi yaitu bukti kas masuk dan bukti kas keluar sebagai bentuk data masukan dalam proses akuntansi dalam gereja.
Berikut adalah contoh bukti kas masuk dan bukti kas keluar GKI PTI Sidoarjo :
Gambar 5.3. Bukti kas masuk dan kas keluar Sumber : Dokumen GKI PTI Sidoarjo
Bukti kas masuk adalah suatu bukti transaksi pemasukan dan penerimaan uang atau kas sedangakan bukti kas keluar adalah bukti
transaksi pengeluaran uang atau kas. Bukti – bukti pengeluaran atau penerimaan berupa kuitansi, kertas bon, nota atau bahkan secarik kertas
sobek dengan tulisan nominal bukti transaksi di gabungkan menjadi satu dengan kas masuk dan kas keluar sesuai dengan jenis dan klasifikasi
transaksi tersebut. Setelah bendahara membuat bukti kas masuk dan kas keluar tersebut
sebagai bukti telah ada pemasukan atau pengeluaran uang dalam gereja, maka bendahara mencatat kembali atau membukukan transaksi - transaksi
tersebut ke dalam Buku Pembayaran Buku kecil terlebih dahulu sebelum akhirnya dicatat dalam buku Kas GKI PTI,karena Buku harian kas.GKI PTI
Sidoarjo dalam system pembukuannya masih menggunakan system pembukuan Belanda, dimana transaksi dicatat secara kronologis dalam buku
harian tanpa melakukan klasifikasi atau penggolongan lain terhadap transaksi tersebut. Dimana dalam hal ini bagian keuangan GKI PTI belum
memiliki Note Buku Besar Khusus, namun telah disubtitusikan kedalam bentuk buku yang berisikan folio bergaris begitu saja.
Gambar 5.4. Buku besar Sumber:Dokumen GKI PTI
Buku harian kas yang berisikan kronologis transaksi setiap harinya ini, dimulai sejak hari minggu sampai hari sabtu, sebab awal pencatatan
transaksi dimulai pada hari minggu yang merupakan hari ibadah yang terdapat pemasukan terbesar untuk gereja melalui kolekte dan persembahan.
Akhir pencatatan transaksi adalah pada saat hari sabtu disebabkan transaksi harian selama satu minggu yang telah dibukukan di Buku kas harian tersebut
di olah atau diproses dan mulai diklasifikasikan per-pos, sebab akan di publikasikan sebagai Laporan Keuangan Mingguan yang dimuat di Warta
Jemaat GKI PTI Sidoarjo. Hal ini sama seperti yang dikatakan oleh Bapak E berikut ini :
“Yang membuat laporan keuangan itu Bendahara meskipun nantinya diserahkan pada T.U mbak Diana tapi yang bertanggung jawab dan
sebagainya bendahara I.dimana saya sendiri yang membuatnya” Bapak E, Bandahara GKI PTI
Setelah peneliti mengcross check lebih lanjut,ternyata ada sedikit fenomena kecil yang menggelitik peniliti. Seperti yang diutarakan oleh bapak
A,selaku sekretaris II GKI PTI: “Laporan keuangan tersebut yang membuat adalah bendahara I dan
II.yaitu pak eko dan bu sonya.” Bapak A, Sekretaris II GKI PTI
Lalu peniliti melakukan wawancara serta mengcross check kembali keabsahan dari jawaban-jawaban yang ada. Seperti yang disampaikan oleh ibu S,
selaku bendahara II demikian :
“ Yang mencatat transaksi-transaksi gereja itu bendahara I, juga bendahara II, dan dibantu oleh satu karyawan gereja, T.U,,iya mbak
Diana ” sumber Ibu S, Bendahara II GKI PTI
Namun peniliti tidak berhenti sampai disana saja, peniliti trus melakukan observasi lebih lanjut.dan akhirnya mendapatkan titik terang dari penjelasan
ketiga orang tersebut diatas. Demikian penjelasan dari bapak W, selaku ketua I GKI PTI :
“Yang membuat laporan keuangan tersebut bendahara. Dibantu dengan mbak Diana selaku kepanjangan tangan dari bendahara-
bendahara yang ada”
Bapak W, Ketua I GKI PTI
Dari pernyataan – pernyataan di atas,dapat peniliti ambil kesimpulan bahwasanya dalam membuat laporan keuangan gereja, bendahara I, bendahara II
dan T.U bagian keuangan saling mencatat transaksi-transaksi yang ada dan membuat laporan keuangan yang kemudian digabungkan menjadi satu laporan
yan lebih komplit dan jelas.
Berikut adalah contoh Laporan Keuangan Mingguan GKI PTI Sidoarjo: Gambar 5.5.
Sumber Dokumen GKI PTI Sidoarjo
Penerimaan Persembahan Kebaktian Minggu, 27 September 2009
Uraian 6:00
8:00 17:00
18:00 Total
Kantong Keb.Umum
1,447,000 4,195,000
1,752,500 7,394,500
Kantong Keb. Anak
454,000 454,000
Kantong Keb.Tunas Remaja
439,000 439,000
Kantong Keb. Pemuda
341,000 341,000
Sampul Bulanan
670,000 3,347,000
10,000 1,815,000
5,842,000
Sampul Lain‐lain
1,060,000 875,000
235,000 2,170,000
Untuk Beasiswa dari Parikesit
52,000 52,000
P3G 14,000
105,000 119,000
Kantong Putih
1,290,000 1,611,500
1,263,000 4,164,500
Total 4,481,000
10,921,500 351,000
5,222,500 20,976,000
Sumber Dokumen GKI PTI Sidoarjo
Penerimaan Persembahan Kebaktian Minggu,27 September
Rincian Sampul Bulanan
Uraian Jumlah
5.000 P.0148
5.000 10.000
P.1349, P.1644,P.0157
40.000 15.000
P.1794 15.000
17.000 P.1921
17.000 20.000
P.756, P.878
40.000 30.000
P.0098, P.0099, P.1669
90.000 50.000
P.0141, P.1049, P.142223=2x, P.0966, P.156060, P.1680, P.202223=2x
500.000 65.000
P.0842 65.000
100.000 P.0199,
P.17350348, P.1522 300.000
150.000 P.167374,
P.172930, P.190910, P.206465 600.000
170.000 P.1265
170.000 400.000
P.1212 400.000
500.000 P.03121309,
P.10461329 1.000.000
1.000.000 P.0718
1.000.000 1.600.000
P.198384 1.600.000
Total 5.842.000
Sumber Dokumen GKI PTI Sidoarjo
Rincian Sampul Lain‐Lain
Uraian Jumlah
4.000 NN
4.000 5.000
NN 5.000
6.000 NN
6.000 10.000
NN=4x 40.000
20.000 NN=2x
40.000 25.000
NN 25.000
50.000 U.Syukur
Ultah ke I Kel. MP 50.000
200.000 Perp.
NN 200.000
400.000 NN=2x
800.000 1.000.000
SPE 1.000.000
Total 2.170.000
Bagi Jemaat yang Membutuhkan Rincian Persembahan.
Dapat Menghubungi Penatua Yang Bertugas
Dari laporan ini, kita dapat dengan jelas mengetahui besaran penerimaan yang diterima oleh gereja serta macam-macam jenis penerimaan
daripada gereja tiap minggunya. Laporan ini tidak disampaikan kepada donator, masyarakat gereja
atau jemaat gereja, melalui warta jemaat gereja yang dibagikan setiap minggunya pada waktu ibadah minggu. Namun bagi jemaat yang
membutuhkannya dapat menghubungi penatua jemaat yang bertugas pada
hari itu juga, serta para jemaat dapat melihatnya dilayar LCD yang tersedia didalam gereja sebelum peribadatan berlangsung. Selain itu dalam setiap
minggunya jemaat gereja juga dapat mengetahui posisi keuangan gereja, apabila jemaat gereja kurang jelas dengan laporan keuangan tersebut, maka
Penatua Jemaat yang bertugas pada saat itu khususnya bagian keuangan jemaat dengan senang hati menjelaskan semuanya. Hal ini sesuai dengan
pernyataan dari bapak W, selaku ketua I GKI PTI Sidoarjo berikut : “Dulu hal itu dimuat dalam warta gereja, namun dalam
perjalanannya ada beberapa orang yang tidak bertanggung jawab menggunakan laporan keuangan tersebut. Dimana kemudian timbul
pertanyaan – pertanyaan diluar, Uang gereja GKI ternyata banyak y pak? Dibuat apa aja? Maka dari itu, sejak itu laporan keuangan
mingguan tersebut tidak dilampirkan didalam warta jemaat lagi, namun ditayangkan pada LCD yang tersedia digereja”
Sumber, Bapak W ketua I GKI PTI Laporan keuangan mingguan ini berfungsi sebagai informasi
perputaran uang gereja setiap minggunya sehingga dapat mempermudah mengetahui kondisi keuangan gereja dalam setiap minggunya dan
mempermudah mendeteksi sejak awal kegiatan rutin apa saja yang tidak terlaksana.
Laporan mingguan ini juga berfungsi sebagai data awal terbentuknya laporan keuangan bulanan dan tahunan. Proses pembuatan Laporan
Keuangan Bulanan dan Tahunan berawal dari bagian T.U yang mencatat
transaksi kedalam buku harian kas, setelah itu bagian T.U menyerahkan lampiran bukti kas masuk dan kas keluar kebagian pembukuan untuk dicatat
ulang ke dalam Buku Besar,dalam hal ini Buku Besar yang peniliti temukan adalah berupa Buku yang berisikan folio bergaris saja.
Buku Besar ini dapat mempermudah pengolahan data - data atau mekanisme proses data dalam pembuatan Laporan Keuangan. Sebab dalam
Buku Besar ini terjadi pengklasifikasian data per –pos akun.Walaupun pada saat peneliti ingin mengambil gambar Foto maupun memfotocopy isi dari
buku besar ini,tidak diperboleh kan karena kebijakan dari Bendahara I.Namun peniliti hanya diberi contoh isi dari bentuk buku besar
tersebut.dalam lampiran Salah satu sarana pembukuan adalah bagan akun atau yang dikenal
dengan nama lain bagan perkiraan, rekening stelsel, rubriek, atau chart of account. Dimana saat peniliti memperhatikan dari buku KAS GKI tersebut
terdapat penggolongan-penggolongan akun-akun yang diharapkan. Setelah proses pencatatan kedalam buku besar Buku Kas GKI
selesai maka Bapak E membuat Laporan Keuangan Bulanan yang menjadi dasar pembuatan Laporan Keuangan Tahunan yang akan dilaporkan pada
saat rapat pleno atau Sidang Majelis jemaat sebagai bahan tertulis evaluasi kinerja sesuai dengan program kerja dan anggaran tahun berjalan.
Jadi sistem akuntansi dalam GKI PTI Sidoarjo jika digambar dalam sebuah bagan untuk mengetahui bagaimana proses lahirnya laporan
akuntansi mulai dari adanya transaksi sebagai input sampai dengan adanya laporan keuangan sebagai output dapat dilihat dari gambar :
Gambar 5.6. Sistem Akuntansi GKI PTI Sidoarjo
\ LAPORAN
KEUANGAN BULANAN
BUKU BESAR BUKU KAS GKI
BUKTI KAS MASUK dan
BUKTI KAS KELUAR
LAPORAN KEUANGAN
MINGGUAN TRANSAKSI
BUKU HARIAN KAS
LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN atau LAPORAN
REALISASI ANGGARAN per BULAN dan perTAHUN
5.4. Bentuk Laporan Keuangan Gereja Kristen Indonesia PTI