Bentuk Laporan Keuangan Gereja Kristen Indonesia PTI

5.4. Bentuk Laporan Keuangan Gereja Kristen Indonesia PTI

Pada sub bab ini merupakan jawaban dari mini research question kedua. Tujuan gereja dalam melakukan dan melaksanakan pelaporan keuangan sebaik – baiknya tidak lain dan tidak bukan hanya sebagai salah satu bentuk manifestasi keimanan dalam melayani dengan ketulusan dan kejujuran sesuai dengan yang tersurat dari kitab Zabur atau Mazmur Daud 25:21 yang berbunyi : “Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti – nantikan Engkau” Transparansi keuangan gereja GKI PTI sangatlah terbuka untuk umum, tidak hanya untuk jemaat gereja saja tetapi juga untuk masyarakat luas. Walaupun pada kenyataannya setiap jemaat yang ingin mengetahui transparansi keuangan tersebut harus menemui majelis jemaat terlebih dahulu. Walau bagi Majelis Gereja tidak ada keuangan gereja yang harus ditutup – tutupi, semuanya adalah pelayanan untuk melaksanakan perintah Tuhan, demi kemuliaan nama Tuhan di dunia ini. Kepengurusan GKI PTI sangat berharap mereka dapat menjadi berkat untuk siapapun.Hal ini sesuai dengan yang diutarakan oleh bendahara I: “transparansi bahwa kita transparan berapa yang masuk dan keluar,serta responsibility berapa yang diberikan oleh jemaat serta berapa yang kita keluarkan untuk kegiatan gereja” sumber dari bapak E, Bendahara 1 GKI PTI tidak menyusun Laporan Laba Rugi karena sudah jelas, GKI PTI adalah termasuk dalam organisasi nirlaba dengaan standar akuntansi yang diterapkan merujuk kepada Standar Akuntansi Keuangan PSAK Nomor 45 yang dikeluarkan Ikatan Akuntan Indonesia atau IAI mengenai Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Sedangkan Neraca tidak perlu disusun dikarenakan : 1. GKI PTI tidak memerlukannya. Pengalaman menunjukan bahwa jemaat yang menyusun neraca sebenarnya tidak menggunakan laporan tersebut. Di dalam Sidang Majelis Jemaat yang bidang keuangan dan sebenarnya hanya menyoroti penerimaan dan pengeluaran dana. 2. Untuk banyak jemaat, nilai asset yang relative baru juga tidak diketahui karena asset tersebut merupakan sumbangan dari para donator yang tidak selalu memberitahu nilai sumbangan itu. Dikarenakan system yang dianut oleh GKI diseluruh dunia adalah Stelsel Presbyteriaal-Synodaal,maka tidak ada jaminan 100 bahwa semua GKI menggunakan kebijakan tersebut diatas. Laporan Keuangan bulanan yang dibuat oleh GKI bertujuan untuk mengetahui perputaran kas gereja yang merupakan bentuk pertanggung jawaban atas sumbangan yang telah diberikan oleh para jemaat gereja. Majelis jemaat secara rutin mengadakan Rapat Rutin Bulanan yang dihadiri oleh seluruh personalia BPMJ dan majelis jemaat guna mengevaluasi kinerja mereka dalam tugas pelayanannya. Sebab Laporan Keuangan Bulanan juga merupakan Laporan Realisasi Anggaran per bulan sebab berisikan rincian jumlah peredaran dan perputaran uang masuk dan keluar selama 1 bulan berturut – turut. Pada saat penutupan tahun anggaran, maka Laporan Keuangan bulanan ini atau disebut juga sebagai Laporan Realisasi Anggaran berguna sebagai Laporan Keuangan Tahunan sebab didalamnya juga tercantum Laporan terakhir dari bulan-bulan sebelumnya. Laporan ini berfungsi sebagai Laporan wajib yang diserahkan ke Majelis Sinode dan berfungsi sebagai acuan untuk membuat program kerja dan anggaran bulan atau tahun berikutnya apakah perlu adanya perubahan atau tidak dalam menentukan program kerja dan besarnya anggaran sebagai pondasi terlaksananya program kerja GKI PTI Sidoarjo. Berikut contoh laporan anggaran tahunan dari GKI PTI Sidoarjo Dalam Lampiran Selain membuat Laporan Keuangan yang nantinya harus dilaporkan ke Persidangan Majelis jemaat tiap akhir Bulan saat tutup buku tahun anggaran, Bagian Keuangan GKI PTI juga harus melampirkan Catatan atas Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan Aktiva Tetap. Catatan atas Laporan Keuangan ini mempunyai fungsi sebagai penjelasan disclosure terhadap hal – hal penting dibidang keuangan dalam tahun bersangkutan. Sedangkan Laporan Tahunan Aktiva Tetap mempunyai dua tujuan yaitu pertama, sebagai register dari aktiva tetap yang penting dalam jemaat tersebut, seperti tanah, bangunan, dan kendaraan bermotor karena disebabkan tidak adanya neraca padahal aktiva tetap ini bernilai tinggi dan perlu didata untuk meyakinkan eksistensi dan kelengkapannya. Dan tujuan kedua adalah sebagai bagian dari laporan tahunan yang dikirimkan kekantor Majelis Jemaat. Surat – surat tanah disimpan dikantor secretariat gereja, dan laporan ini dapat dipergunakan sebagai pembanding dari berkas – berkas tersebut. Gambar 5.8 Sumber: Dokumen GKI PTI GEREJA KRISTEN INDONESIA ‐ PONDOK TJANDRA INDAH LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 AKTIVA Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 5 Rp Xxxxxx Rp xxxxxx Piutang Koperasi 5 Rp Xxxxxx Rp xxxxxx Uang muka Rp xxxxxx Jumlah Aktiva Lancar Rp Xxxxxx Rp xxxxxx AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva Tetap ‐ setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. XXXXX untuk tahun 2008 dan Rp. XXXXX untuk tahun 2007 6 Rp Xxxxxx Rp xxxxxx AKTIVA TIDAK LANCAR LAINNYA Aktiva Leasing Motor Mio 6 Rp Xxxxxx Rp xxxxxx Jumlah Aktiva Tidak lancar Rp Xxxxxx Rp xxxxxx JUMLAH AKTIVA Rp xxxxxx Rp xxxxxx Sumber:DokumenGKIPTI KEWAJIBAN DAN AKTIVA BERSIH KEWAJIBAN LANCAR Hutang Titipan 6 Rp xxxxxx Rp xxxxxx Hutang P3G Titipan 7 Rp xxxxxx Jumlah Kewajiban Lancar Rp xxxxxx Rp xxxxxx AKTIVA BERSIH Tidak terikat tahun lalu Rp xxxxxx Rp xxxxxx Tidak terikat tahun berjalan Rp xxxxxx Rp xxxxxx Jumlah Aktiva bersih Rp xxxxxx Rp xxxxxx JUMLAH KEWAJIBAN DAN AKTIVA BERSIH Rp xxxxxx Rp xxxxxx Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisah dari Laporan Keuangan Sumber : Dokumen GKI PTI GEREJA KRISTEN INDONESIA ‐ PONDOK TJANDRA INDAH LAPORAN AKTIVITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL ‐ TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 Catatan 2008 2007 PERUBAHAN AKTIVA BERSIH TIDAK TERIKAT Pendapatan Penerimaan Penerimaan dari jemaat Rp xxxxxx Rp xxxxxx Pendapatan jasa giro Rp xxxxxx Rp xxxxxx Pendapatan lain‐lain Rp xxxxxx Rp xxxxxx Rp xxxxxx Rp xxxxxx BEBAN AKTIVITAS Rp xxxxxx Rp xxxxxx PERUBAHAN DALAM AKTIVA BERSIH Rp xxxxxx Rp xxxxxx AKTIVA BERSIH AWAL TAHUN Rp xxxxxx Rp xxxxxx AKTIVA BERSIH AKHIR TAHUN Rp xxxxxx Rp xxxxxx Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisah dari Laporan Keuangan Sumber:DokumenGKIPTI GEREJA KRISTEN INDONESIA ‐ PONDOK TJANDRA INDAH LAPORAN ARUS KAS 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 2008 2007 ARUS KAS DARI AKTIVITAS USAHA Perubahan dalam aktiva bersih Rp xxxxxx Rp xxxxxx Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam Aktiva bersih menjadi kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi : Penyusutan aktiva tetap Rp xxxxxx Rp xxxxxx Penurunan Kenaikan piutang Rp xxxxxx Rp xxxxxx Penurunan Kenaikan uang muka Rp xxxxxx Rp xxxxxx Penurunan Kenaikan hutang Rp xxxxxx Rp xxxxxx Penurunan hutang pembelian aktiva Rp Rp xxxxxx Kas Bersih yang diterima dari Aktivitas Usaha Rp xxxxxx Rp xxxxxx ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aktiva tetap Rp xxxxxx Rp xxxxxx Kas Bersih yang diterima dari Aktivitas Investasi Rp xxxxxx Rp xxxxxx Kenaikan Penurunan Bersih Kas dan setara kas Rp xxxxxx Rp xxxxxx Kas dan setara kas pada awal tahun Rp xxxxxx Rp xxxxxx Kas dan setara kas pada akhir tahun Rp xxxxxx Rp xxxxxx Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisah dari Laporan Keuangan GEREJA KRISTEN INDONESIA – PONDOK TJANDRA INDAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 1.UMUM Gereja Kristen Indonesia yang beralamatkan di Jalan Taman Asri Utara No.1 Pondok Tjandra Indah di Sidoarjo, didirikan berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Protestan, Departemen Agama Nomor 71 tahun 1990 tentang pernyataan Gereja Kristen Indonesia Jawa Timur sebagai lembaga keagamaan yang bersifat gereja. Susunan Pengurus pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut : Ketua I : Ketua II : Sekretaris I : Sekretaris II : Bendahara I : Bendahara II : 2.KEBIJAKAN AKUNTANSI Berikut ini adalah kebijakan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Yayasan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan disusun atas dasar harga perolehan. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk lebih jelasnya laporan arus kas, kas mencakup kas, bank dan deposito berjangka jangka waktu selama satu bulan yang tidak dibatasi penggunaannya. b. Transaksi Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal Neraca, Aktiva dan Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal Neraca. Keuntungan atau kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aktiva serta kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan aktivitas. c. Piutang Piutang disajikan berdasarkan jumlah piutang yang masih terbuka. Yayasan tidak membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tak tertagih. d. Aktiva Tetap Aktiva tetap disajikan sebesar harga perolehan, kecuali tanah dan bangunan sebesar harga pasar setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus straight – line method berdasarkan masa manfaat ekonomis aktiva tetap yang bersangkutan, sebagai berikut : Tahun Bangunan 20 Kendaraan 5 Inventaris 5 Beban pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya, kecuali pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aktiva atau yang memberikan masa manfaat ekonomis dikapitalis. Apabila aktiva tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, keuntungan serta kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan aktivitas. e. Pendapatan dan Beban Pendapatan diperoleh dari sumbangan jemaat dan dicatat pada saat diterima. Beban dicatat pada saat dikeluarkan accrual basis 3.KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari 2008 2007 Kas Rp xxxxxx Rp xxxxxx BII IDR ‐ 2‐ 108‐ 803804 Rp xxxxxx Rp xxxxxx Jumlah Kas dan setara kas Rp xxxxxx Rp xxxxxx

4. PIUTANG

2008 2007 Piutang koperasi Rp xxxxxx Rp xxxxxx Jumlah Piutang koperasi Rp xxxxxx Rp xxxxxx Akun ini merupakan piutang kekoperasi sebesar Rp. XXXXX pada tanggal 31 Desember 2008 5.UANG MUKA Uang muka asuransi pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp. XXXX, merupakan premi asuransi atas mobil W 1774 NE dan W 2615 FP dengan nilai polis sebesar Rp. XXXX dan Rp. XXXX dan niklai pertanggungan sebesar Rp. XXXX dan Rp. XXXX pada asuransi Astra Buana sebagai penanggung dengan periode polis 08 Agustus 2007 sd 08 Agustus 2008 dan 15 Juni 2007 sd 15 Juni 2008. 6.AKTIVA TETAP Aktiva tetap terdiri atas : 2008 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Nilai perolehan : Tanah dan Bangunan Rp. XXX ‐ XXX Kendaraan XXX ‐ XXX Inventaris Gereja XXX XXX XXX Jumlah Nilai Perolehan XXX XXX ‐ XXX Akumulasi Penyusutan : Tanah dan Bangunan Rp. XXX XXX ‐ XXX Kendaraan XXX XXX XXX Inventaris Gereja XXX XXX XXX Jumlah Akum Penyusutan XXX XXX XXX Jumlah Nilai Buku Rp. XXX XXX ‐ Rp. XXX Aktiva Tetap Lainnya Aktiva leasing motor Mio UM+angsuran I Rp. XXX 2007 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Nilai perolehan : Tanah dan Bangunan Rp. XXX ‐ XXX Kendaraan XXX ‐ XXX Inventaris Gereja XXX XXX XXX Jumlah Nilai Perolehan XXX XXX ‐ XXX Akumulasi Penyusutan : Tanah dan Bangunan Rp. XXX XXX ‐ XXX Kendaraan XXX XXX XXX Inventaris Gereja XXX XXX XXX Jumlah Akum Penyusutan XXX XXX XXX Jumlah Nilai Buku Rp. XXX XXX ‐ Rp. XXX Penyusutan dibebankan ke Beban Umum dan Administrasi sebesar Rp.XXX dan Rp.XXX pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 7.HUTANG TITIPAN P3G Akun ini merupakan kewajiban hutang Titipan sebesar Rp.XXX pada tanggal 31 Desember 2008 2008 2007 Penerimaan dari Jemaat : Kebaktian Anak Rp.XXX Rp.XXX Kebaktian Tunas Remaja Rp.XXX Rp.XXX Kebaktian Remaja Rp.XXX Rp.XXX Kebaktian Pemuda Rp.XXX Rp.XXX Kebaktian Umum Rp.XXX Rp.XXX Sampul Bulanan Rp.XXX Rp.XXX Sampul Lain‐Lain Rp.XXX Rp.XXX Sampul Khusus Rp.XXX Rp.XXX Tahun Baru Rp.XXX Rp.XXX Jumat Agung Rp.XXX Rp.XXX Paskah Rp.XXX Rp.XXX Kenaikan Tuhan Yesus Rp.XXX Rp.XXX Persembahan Unduh‐Unduh Rp.XXX Rp.XXX Sampul Natal Rp.XXX Rp.XXX Tutup Tahun Rp.XXX Rp.XXX BaptisSidiAnak Rp.XXX Rp.XXX Pernikahan SumbanganG.Samaria Wasiat Rp.XXX Rp.XXX Jumlah Penerimaan Jemaat Rp.XXX Rp.XXX Pendapatan Jasa Giro Rp.XXX Rp.XXX Pendapatan Lain‐Lain : Penjualan Kue dan Koran Bekas Rp.XXX Rp.XXX Jamsostek Karyawan Rp.XXX Rp.XXX Jumlah Pendapatan Lain‐Lain : Rp.XXX Rp.XXX Jumlah PendapatanPenerimaan : Rp.XXX Rp.XXX BEBAN AKTIVITAS 2008 2007 a. Beban Pembinaan Kerohanian Mental Spiritual: Komisi Anak Rp. XXX Rp. XXX Komisi Remaja XXX XXX Komisi Pemuda XXX XXX Komisi Dewasa XXX XXX Komisi Lansia XXX XXX Komisi Muger XXX XXX Komisi Kespel XXX XXX Sabtu Ceria XXX PHBK XXX XXX Bidang I XXX XXX Bidang IV XXX XXX Jumlah Beban Pembinaan KerohanianMental Spiritual XXX XXX b.Beban Kegiatan KemasyarakatanKemanusiaan Iuran Sinode XXX XXX Iuran Klasis XXX XXX Komisi Beasiswa XXX XXX Komisi Pelduk XXX XXX Komisi Pelkes XXX XXX Bidang II XXX XXX Jumlah Beban Kegiatan KemasyarakatanKemanusiaan XXX XXX Jumlah Beban Kegiatan KemasyarakatanKemanusiaan XXX XXX c.Beban Umum dan Administrasi : XXX Rp. XXX Gaji karyawan dan tunjangan‐tunjangan Rp. XXX XXX BKH Pendeta dan Tunjangan‐Tunjangan XXX XXX Rekening Telepon,Listrik dan Air XXX XXX Pemeliharaan Kendaraan XXX XXX Majalah dan Warta Jemaat XXX XXX Konsumsi XXX XXX Sekretariat XXX XXX Pengobatan XXX XXX DapurRumah Tangga Gereja XXX XXX Keperluan Pastori XXX XXX Bidang III XXX XXX SumbanganBantuan XXX XXX Beban Bank XXX XXX Beban Asuransi XXX XXX Beban Leasing XXX XXX Beban Penyusutan XXX XXX Jumlah Beban Umum dan Admnistrasi Rp XXX Rp XXX Jumlah Beban Aktivitas Rp

5.5. Penerapan Audit dalam Gereja

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI SISTEM PENCATATAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA ORGANISASI KEAGAMAAN (Studi Kasus Pada Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat “MARANATHA”).

7 30 94

IMPLEMENTASI AKUNTANSI DALAM ORGANISASI KEAGAMAAN (STUDI KASUS GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH CEPU).

24 174 88

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GIANT HYPERMARKET PONDOK TJANDRA SIDOARJO.

0 2 88

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA NOTASI BALOK ANGGOTA PADUAN SUARA EFRATA GKI PONDOK TJANDRA INDAH SIDOARJO MENGGUNAKAN MEDIASOFTWARE SIBELIUS.

5 27 182

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Transparansi Laporan Keuangan pada Organisasi Keagamaan : Studi Kasus pada Gereja Kristen di Salatiga

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Transparansi Laporan Keuangan Pada Organisasi Keagamaan: studi Kasus Pada Gereja Isa Almasih Genuk Indah di Semarang

0 0 1

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada KPP Pratama Sidoarjo Barat)

0 0 24

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GIANT HYPERMARKET PONDOK TJANDRA SIDOARJO

0 1 19

IMPLEMENTASI AKUNTANSI DALAM ORGANISASI KEAGAMAAN (STUDI KASUS GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH CEPU) SKRIPSI

1 1 17

IMPLEMENTASI SISTEM PENCATATAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA ORGANISASI KEAGAMAAN (Studi Kasus Pada Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat “MARANATHA”)

1 0 19