Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

santai di kantor informan atau di kantor gereja pada waktu mereka secara kebetulan mempunyai waktu senggang. Data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau narasumber. Menurut Bungin 2005:122, data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan pemimpin gereja dan karyawan bagian keuangan gereja. Menurut Bungin 2005:122, data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang sudah ada atau disusun oleh pengurus administrasi gereja, seperti sejarah gereja, struktur organisasi dalam gereja, laporan keuangan gereja dan lain-lain. Pada intinya data sekunder ini yang memberikan gambaran umum mengenai keadaan gereja-gereja di Sidoarjo.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Informasi tentang rasionalitas tindakan akuntansi dalam organisasi pelaporan keuangan pada Gereja Kristen Indonesia Pondok Tjandra Indah Sidoarjo untuk kepentingan akuntabilitas dalam gereja ini akan digali oleh peneliti sebagai instrument, melalui teknik pertama digunakan adalah wawancara mendalam terhadap para informan. Dengan teknik ini akan digali bagaimana proses akuntansi dalam gereja, khususnya dalam pembuatan laporan keuangan sebagai akuntabilitas dalam gereja, sehingga diharapkan dapat mengungkap baik pengalaman dan pengetahuan eksplisit maupun yang tersembunyi di balik itu, termasuk informasi yang berkaitan dengan masa lampau, sekarang maupun harapan dan cita-cita visi-misi gereja terhadap kemajuan akuntabilitas gereja di masa depan. Dengan demikian peneliti sebagai instrument dituntut bagaimana membuat responden lebih terbuka dan leluasa dalam memberi informasi atau data, untuk mengemukakan pengetahuan dan pengalamannya terutama yang berkaitan dengan informasi sebagai jawaban terhadap permasalahan penelitian, sehingga terjadi semacam diskusi, obrolan santai, spontanitas alamiah dengan subjek peneliti sebagai pemecah masalah dan peneliti sebagai pemancing timbulnya permasalahan agar muncul wacana detail. Disini wawancara diharapkan berjalan secara tidak terstuktur terbuka, bicara apa saja dalam garis besar yang terstuktur mengarah menjawab permasalahan penelitian. Teknik kedua digunakan adalah observasi terhadap tindakan dalam proses akuntansi gereja. Observasi tersebut dapat dimulai dari perencanaan planning, pengorganisasian organizing, pengarahan actuating, pengawasan controlling, dan juga pada saat mereka membuat hingga melakukan pelaporan keuangan gereja. Semua yang didengar dan dilihat oleh peneliti sebagai aktivitas observasi ketika para responden atau informan melakukan kegiatan ini, diceritakan kembali atau dicatat sehingga merupakan data atau informan yang berasal dari wawancara. Ada 3 tiga teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data. Yaitu wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Ketiga teknik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a. Wawancara mendalam Wawancara jenis ini tidak dilaksanakan dengan struktur ketat, tetapi dengan pertanyaan yang semakin memfokus pada permasalahan sehingga informasi yang dikumpulkan cukup mendalam. Kelonggaran semacam ini mampu mengorek kejujuran informan untuk memberikan informasi yang sebenarnya, terutama yang berkenaan dengan kompetensi pembuatan laporan keuangan dan tingkat efektivitas pelaporan keuangan yang dilakukan.Teknik wawancara semacam ini dilakukan dengan semua informan yang ada pada lokasi penelitian terutama untuk mendapat data yang valid guna menjawab masalah penelitian. b. Observasi Oservasi dilaksanakan oleh peneliti dengan cara observasi partisipan untuk mengamati berbagai kegiatan pembuatan laporan keuangan dan proses baik sebelum maupun sesudah proses terjadinya pelaporan keuangan. c. Dokumentasi Teknik dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan bukti – bukti penelitian yang dilakukan pada gereja – gereja GKI Surabaya dan Sidoarjo yang dilembagakan dan diotonomisasi oleh Persatuan Gereja Indonesia PGI.

3.6. Analisis Data

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI SISTEM PENCATATAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA ORGANISASI KEAGAMAAN (Studi Kasus Pada Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat “MARANATHA”).

7 30 94

IMPLEMENTASI AKUNTANSI DALAM ORGANISASI KEAGAMAAN (STUDI KASUS GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH CEPU).

24 174 88

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GIANT HYPERMARKET PONDOK TJANDRA SIDOARJO.

0 2 88

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA NOTASI BALOK ANGGOTA PADUAN SUARA EFRATA GKI PONDOK TJANDRA INDAH SIDOARJO MENGGUNAKAN MEDIASOFTWARE SIBELIUS.

5 27 182

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Transparansi Laporan Keuangan pada Organisasi Keagamaan : Studi Kasus pada Gereja Kristen di Salatiga

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Transparansi Laporan Keuangan Pada Organisasi Keagamaan: studi Kasus Pada Gereja Isa Almasih Genuk Indah di Semarang

0 0 1

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada KPP Pratama Sidoarjo Barat)

0 0 24

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GIANT HYPERMARKET PONDOK TJANDRA SIDOARJO

0 1 19

IMPLEMENTASI AKUNTANSI DALAM ORGANISASI KEAGAMAAN (STUDI KASUS GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH CEPU) SKRIPSI

1 1 17

IMPLEMENTASI SISTEM PENCATATAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA ORGANISASI KEAGAMAAN (Studi Kasus Pada Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat “MARANATHA”)

1 0 19