2.3. Pengertian dan proses Akuntansi 2.3.1.
Badan Usaha Manajemen
Sebelum kita menjelaskan pengertian dan proses akuntansi ada baiknya dijelaskan obyek dari akuntansi atau laporan keuangan tersebut.
Objeknya ada dua kelompok besar : 1.
Perusahaan yang mencari laba 2.
Lembaga pemerintahan atau organisasi yang bukan mencari laba Nirlaba
Menurut Harahap 1997:24 Badan usaha, lembaga, atau organisasi adalah merupakan lembaga ekonomi yang memiliki tujuan tertentu bisa
untuk tujuan laba maupun untuk tujuan nirlab non profit untuk mencapai tujuan ini maka pemilik menugaskan manajemen untuk bertugas
mencapainya.Manajemen dalam melaksanakan tugasnya memerlukan informasi mengenai bisnis atau lembaga yang dipimpinnya. Informasi ini
dimaksudkan untuk dua hal : 1.
Untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan Decision Making
2. Untuk mempertanggung jawabkan pengelolaan perusahaan
accountability. Untuk memenuhi tujuan inilah akuntansi berperan. Akuntansi
memberikan informasi yang sangat dibutuhkan manajemen dalam melaksanakan fungsi – fungsinya yaitu
1. Perencanaan Planning
2. Pengorganisasian Organizing
3. Pengarahan Actuating
4. Pengawasan Controlling
Akuntansi sebagai bagian dari informasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari gugusan tugas manajemen dalam mencapai tujuannya.
Disini akuntansi merupakan alat pembantu untuk memperlancar tugas – tugas manajemen facilitating function terutama dalam fungsi
perencanaan dan pengawasan. Dalam fungsi perencanaan informasi akuntansi sangat berguna
terutama sebagai pemberi data actual yang akan dijadikan dasar dalam penyusunan anggaran atau perencanaan operasi perusahaan. Dalam
fungsi pengawasan tugas akuntansi sangat strategis sebagai alat pembanding dengan rencana. Perbandingan ini dimaksudkan untuk
mengetahui penyimpangan yang terjadi sehingga manajemen dapat dengan mudah melakukan penilaian dan upaya koreksi dan perbaikan
secara lebih dini. Sehingga kekeliruan tidak berlangsung lama. Dalam fungsi pengarahan dan koordinasi maka system akuntansi sengaja
didesain untuk menampung segala informasi sehingga hasilnya dapat dijadikan dasar dalam mengarahkan kegiatan perusahaan dan menilai
pertanggung jawaban masing – masing unit pertanggung jawaban. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa akuntansi memiliki peran sentral
dalam mencapai keberhasilan perusahaan baik dari segi upaya pencapaian tujuannya maupun dalam pengelolaan dan pengawasannya.
2.3.2. Fungsi Akuntansi
Sebelum membahas fungsi dari akuntansi, sebaiknya kita terlebih dahulu mengetahui arti dari akuntansi terlebih dahulu. Akuntansi
adalah merupakan bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi atau mengkomunikasikan kondisi bisnis yang dapat memberikan informasi
atau mengkomunikasikan kondisi bisnis dan hasil usahanya pada suatu waktu atau pada suatu periode tertentu. Beberapa pengertian akuntansi
dapat kita lihat dibawah ini. Menurut Suwardjono, akuntansi adalah “seni pencatatan,
penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dalam bentuk satuan uang, dan
penginterprestasian hasil proses tersebut” dikutip oleh Ulum,2004:2. Menurut Ulum 2004:2 dalam arti sempit dan dari sudut proses
atau kegiatan praktik, akuntansi dapat diartikan sebagai “proses pengindetifikasian, pengukuran, pengakuanpencatatan,
pengklasifikasian, penggabungan, peringkasan, dan penyajian data keuangan dasar yang terjadi dari kejadian – kejadian, transaksi –
transaksi, atau kegiatan operasi saat unit organisasi dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang
berkepentingan.” Dari berbagai definisi mengenai akuntansi diatas maka dapat
disimpulkan bahwa akuntansi merupakan proses pengolahan informasi yang berkaitan dengan kesatuan ekonomi yang bersifat kualitatif yang
dapat menjadi dasar bagi pihak ekstern dan intern untuk mengambil keputusan. Sehingga akuntansi juga dapat disebut sebagai bahasa bisnis
karena akuntansi mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan dan lainnya kepada pembuatan keputusan.
Ada beberapa kelompok, orang pihak yang berkepentingan terhadap informasi yang dihasilkan oleh akuntansi. Laporan keuangan
yang merupakan hasil proses dari akuntansi dijadikan sebagai dasar bagi pihak – pihak yang berkepentingan didalam pengambilan keputusan.
Bagi para pemakainya, akuntansi menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas secara efesien serta
mengevaluasi aktivitas – aktivitas suatu unit organisasi. Menurut Suwaldiman 2005:18 terdapat dua fungsi pokok
informasi yang dihasilkan akuntansi, yaitu : 1.
Untuk dasar dalam membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan oleh manajemen.
2. Sebagai alat pertanggung jawaban organisasi kepada investor,
kriditur, badan pemerintah, dsb. Dengan demikian ada dua kelompok pihak yang berkepentingan
terhadap laporan keuangan yaitu pihak intern manajemen dan pihak ekstern. Pihak ekstern terdiri dari investor, pemilik, kreditor, badan
pemerintah, dan pihak lain yang mempunyai hubungan searah maupun timbal balik dengan perusahaan unit organisasi bersangkutan.
2.3.3 Proses Akuntansi
Hasil dari proses akuntansi adalah laporan keuangan, untuk mengetahui bagaimana proses lahirnya laporan akuntansi maka dibawah
ini akan dijelaskan mulai dari adanya transaksi sebagai input sampai lahir laporan keuangan sebagai output. Hal ini dapat dilihat dari gambar :
Gambar 2.1. Proses Akuntansi
INPUT
PROSES
OUTPUT
Sumber : Harahap 1997:26 Kegiatan – kegiatan untuk menghasilkan output berupa laporan
keuangan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.
Transaksi Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan
atau hasil usaha entity yang dilaporkan perusahaan lembaga.
Bukti Transaksi
Jurnal
Neraca Lajur Buku Ledger
Laporan Keuangan
Kejadian yang terjadi dalam perusahaan yang tidak mempengaruhi posisi harta utang modal dan hasil usaha perusahaan bukan
merupakan transaksi yang dicatat dalam akuntansi. Kejadian yang dicatat dan dibukukan hanya kejadian yang dapat dikategorikan
sebagai transaksi. Setiap transaksi harus mempunyai bukti evidence, baik dari luar misalnya faktur pembelian, rekening listrik
maupun dari dalam misalnya daftar gaji, alokasi penyusutan,dan sebagainya.
2. Buku harian Jurnal
Dalam system pembukuan Belanda,transaksi dicatat secra kronologis dalam buku harian tandpa melakukan klasifikasi atau penggolongan
lain terhadap transaksi tersebut. Dalam sisitem akuntansi amerika, pencatatan transaksi itu dilakukan ke buku jurnal sekaligus setelah
dilakukan pengolahan, mana yang dikelompokan sebagai transaksi yang akan mempengaruhi perkiraan disebelah debet dan mana
transaksi yang akan mempengaruhi perkiraan disebelah debet dan mana transaksi yang akan mempengaruhi perkiraan sebelah kredit,
sehingga buku harian dan jurnal digabungkan dalam satu buku yang disebut jurnal.
3. Buku Besar General Ledger
Buku besar sering juga disebut perkiraan, akun di Malaysia, item, pos, dan lain – lain. Buku ini adalah merupakan tempat menampung
seluruh transaksi yang telah diklasifikasikan melalui jurnal. Seluruh
jurnal dimasukkan kedalam buku besar dengan cara memindah bukukan jurnal posting ke buku besar
4. Neraca Lajur Worksheet
Untuk memudahkan menyusun laporan keuangan biasanya dibuat neraca lajur. Dalam neraca lajur ini semua perkiraan dijumlahkan
dan didaftar, dan kemudian dilakukan penjurnalan, baik jurnal penyesuaian, maupun jurnal penutup. Dari hasil penjualan ini, maka
akan diperoleh angka yang menggambarkan posisi keuangan dan hasil usaha yang up to date. Dari angka – angka inilah disusun
laporan keuangan.
2.4 Laporan Keuangan