Jenis Penelitian METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Memilih metode yang tepat dalam penelitian, ditentukan oleh maksud dan tujuan penelitian. Berdasarkan tujuan penelitian, Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Menurut Efferin dkk 2004:9, Penelitian deskriptif bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan sosial, atau hubungan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan pendekatan yang menekankan pada deskripsi yang terjadi secara alamiah, apa adanya dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya. Menurut Mulyana 2001:155 metode kualitatif pengamatan berperan serta, wawancara mendalam, dan analisis dokumen atau metode historis besifat fundamental dan sering digunakan bersama – sama, seperti dalam studi kasus. Kaum positivis menganggap pengamatan sebagai metode yang tidak andal unrealiable. Menurut mereka, pengamat yang berbeda mungkin melakukan pengamatan berbeda, m emperoleh data yang berbeda, dan konsekuensinya, menghasilkan kesimpulan penelitian yang berbeda pula. Sedangkan bagi peneliti kualitatif, isunya adalah keotentikan dan reliabilitas. Dalam penelitian kualitatif yang bersifat holistik dan lebih menekankan pada proses, maka penelitian kualitatif dalam melihat hubungan antar variabel pada obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi reciprocalinteraktif, sehingga tidak diketahui mana variabel independen dan dependennya Sugiyono, 2005:7. Disisi lain penelitian ini lebih mempunyai emik. Prespektif emik yaitu data yang dikumpulkan diupayakan untuk dideskripsikan berdasarkan ungkapan, bahasa, cara berpikir, pandangan subyek penelitian. Sehingga mengungkapkan apa yang menjadi pertimbangan di balik tindakan akuntansi dalam pembuatan laporan keuangan untuk akuntabilitas dalam gereja. Deskripsi informasinya atau sajian datanya harus menghindari adanya evaluasi dan interprestasi dari peneliti. Jika terdapat evaluasi atau interprestasi itu pun harus berasal dari subjek penelitian. Menurut Efferin dkk 2004:22-25, terdapat dua pendekatan dalam penelitian ilmiah, yaitu positiviskualitatif dan alternativekualitatif. Positivism adalah pendekatan yang diadopsi dari ilmu alam yang menekankan pada kombinasi antara logika dan penggunaan alat-alat kuantitatif dalam menginterpretasikan suatu fenomena secara objektif. Pendekatan alternative mempercayai bahwa penelitian dibidang ilmu sosial tidak dapat diadopsi begitu saja dengan menggunakan pendekatan ilmu alam, kekuatan dalam pendekatan ini bukan pada objektivitas hasil studi yang diperoleh, namun lebih ke pengenalan secara mendalam atau fenomena yang diteliti peneliti harus dapat menyelami pengalaman subjektif para pelakunya. Pendekatan alternative mempunyai banyak variasi, diantaranya yang sering dijumpai adalah variasi pendekatan interpretive dan critical. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan alternative. Menurut Efferin dkk 2004:24-25, Pendekatan alternative menggunakan peneliti sendiri sebagai alat untuk mencapai suatu kesimpulan. Seperti yang telah dijelaskan di atas, kekuatan endekatan ini bukan pada “objektivitas” hasil studi yang diperoleh, namun lebih ke pengenalan secara mendalam atas fenomena yang diteliti. Sedangkan variasi pendekatan alternative yang digunakan adalah pendekatan Interpretif. Pendekatan Interpretif Neuman, 2003, beranggapan bahwa pemahaman suatu fenomena sosial dapat diperoleh dengan mempelajari suatu teks secara mendetail, dimana teks di sini dapat diartikan sebagai suatu pembicaraan, tulisan, atau gambaran. Tujuan dari pendekatan Interpretif ini adalah untuk memberikan gambaran apa adanya dan selengkap mungkin tentang fenomena tersebut, yaitu bagaimana sebuah fenomena terbentuk secara sosial. Pendekatan Interpretif dapat diartikan sebagai suatu analisis sistematis yang mendalam terhadap tindakan yang bermakna sosial melalui observasi langsung secara mendetail dari manusiaobjek studi pada setting alamiahnya, dalam rangka memperoleh suatu pemahaman bagaimanan suatu lingkungan sosial tercipta dan bekerja.

3.2. Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI SISTEM PENCATATAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA ORGANISASI KEAGAMAAN (Studi Kasus Pada Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat “MARANATHA”).

7 30 94

IMPLEMENTASI AKUNTANSI DALAM ORGANISASI KEAGAMAAN (STUDI KASUS GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH CEPU).

24 174 88

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GIANT HYPERMARKET PONDOK TJANDRA SIDOARJO.

0 2 88

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA NOTASI BALOK ANGGOTA PADUAN SUARA EFRATA GKI PONDOK TJANDRA INDAH SIDOARJO MENGGUNAKAN MEDIASOFTWARE SIBELIUS.

5 27 182

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Transparansi Laporan Keuangan pada Organisasi Keagamaan : Studi Kasus pada Gereja Kristen di Salatiga

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Transparansi Laporan Keuangan Pada Organisasi Keagamaan: studi Kasus Pada Gereja Isa Almasih Genuk Indah di Semarang

0 0 1

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada KPP Pratama Sidoarjo Barat)

0 0 24

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GIANT HYPERMARKET PONDOK TJANDRA SIDOARJO

0 1 19

IMPLEMENTASI AKUNTANSI DALAM ORGANISASI KEAGAMAAN (STUDI KASUS GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH CEPU) SKRIPSI

1 1 17

IMPLEMENTASI SISTEM PENCATATAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA ORGANISASI KEAGAMAAN (Studi Kasus Pada Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat “MARANATHA”)

1 0 19