Auditing dan Pengendalian Internal

dengan pengaruhgnya pada prestasi organisai. Dengan perkataan lain, jika kita ingin mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai faktor – faktor penentu efektivitas, kita harus meneliti perilaku pekerja. Jika para anggota organisasi menyetujui sasaran pemimpin mereka, maka dapat diperkirakan bahwa tingkat usaha yang mereka tujukan untuk mencapai sasaran ini akan tinggi. Dipihak lain, jika sasaran organisasi sebagiab besar tidak cocok dengan kebutuhan dan tujuan pekerja, sulit untuk percaya bahwa mereka akan memaksimalkan kontribusi mereka. Jadi, bila kita membahas efektivitas organisasi yang tidak kalah pentingnya untuk dibahas adalah hubungan antara apa yang diinginkan organisasi. Jika kedua rangkaian kebutuhan dn tujuan ini relatif homogen, kemungkinan untuk meningkatkan prestasi keseluruhan organisasi sangat besar.

2.8 Auditing dan Pengendalian Internal

Keputusan - keputusan ekonomik biasanya diambil berdasarkan pada informasi yang tersedia bagi para pengambil keputusan. Informasi andal dan relevan diperlukan manakala manajer, investor, kreditor, dan badan regulatori lainnya ingin mengambil keutusan rasional menyangkut alokasi sumber daya. Kebutuhan informasi yang andal dan relevan menciptakan suatu permintaan akan jasa akuntansi dan auditing. Disini auditing memainkan peran penting dalam proses tersebut dengan menyediakan laporan yang objektif dan independen atas keandalan informasi. Menurut The American Acconting Association Committee on Basic Auditing Concepts yang dikutip oleh Simamora 2002:4 mendefisnisikan auditing sebagai proses sisitematik pencarian dan pengevaluasian secara objektif bukti mengenai asersi tentang peristiwa dan tindakan ekonomik untuk meyakinkan kadar kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Tujuan audit bukanlah untuk memberikan informasi tambahan tetapi audit dimaksudkan untuk memungkinkan pemakai laporan keuangan lebih bergantung pada informasi dalam hal ini berupa laporan keuangan yang disusun oleh pihak lain. Menurut Booth 1993:40 Organisasi nirlaba keagaamaan jarang sekali menggunakan jasa auditor eksternal akuntan publik dan biasanya hanya terdapat di negara – negara yang sudah maju seperti di eropa dan amerika sebab pada umumnya organisasi nirlaba melakukan proses audit dilakukan oleh internal auditor sebagai salah satu aktivitas pengendalian internal. Menurut Simamora 2002:148 mengacu ke standar Auditing Seksi 319 PSA No. 69 tentang pertimbangan Pengendalian Intern dalam Audit Laporan Keuangan, pengendalian internal adalah suaatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personalia lain entitas yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut : akeandalan pelaporan keuangan, befektivitas daan efisiensi operasi, ckepatuhan terhadap hukum dan kebijakan yang berlaku. Menurut Tampubolon 2005:33 dari definisi pengendalian internal terdapat beberapa kata kunci yang harus diperhatikan yaitu : 1. Pengendalian internal difungsikan oleh orang – orang dari berbagai level organisasi. Sampai batas tertentu individu – individu mulai dari direktur sampai operator dilevel bawah bertanggung jawab atas berfungsinya kontrol. 2. Dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan organisasi, pengendalian internal hanya dapat memberikan jaminan yang wajar dan bukan jaminan mutlak. 3. Pengendalian internal yang efektif akan membantu organisasi memenuhi tujuan – tujuan operasional, pelaporan keuangan non keuangan, dan kepatuhan. Lingkungan pengendalian control environment merupakan dampak kolektif segenap sikap, kesadaran, dan tindakan dari dewan direksi, manajemen, dan pemilik entitas atas pembentukan, peningkatan, atau pengurangan efektivitas kebijakan atau prosedur tertentu. Menurut Simamora 2002:148 terdapat macam – macm faktor yang membentuk lingkungan pengendalian yaitu : 1. Integritas dan nilai etis 2. Komitmen terhadap kompetensi 3. Dewan direksi dan komite audit 4. Filosofi manajemen dan gay operasi 5. Struktur organisasional 6. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab 7. Praktik dan kebijakan sumber daya manusia Kompetensi adalah pengetahuan dan kemahiran yang diperlukan untuk menunaikan beragam tugas yang menentukan pekerjaan seseorang. Jikalau karyawan tidak memiliki keahlian atau pengetahuan, mereka barangkali tidak akan efektif dalaam menjalankan tugasnya. Hal ini terutama dan krusial manakala karyawan terlibat dalam penegakan pengendalian. Komitmen terhadap kompetensi mengharuskan manajemen untuk memperhitungkan tingkat kompetensi yang diperlukan bagi pekerjaan tertentu, dan mempekerjakan karyawan dengan keterampilan dan pengetahuan yang tepat untuk setiap pekerjaan.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Memilih metode yang tepat dalam penelitian, ditentukan oleh maksud dan tujuan penelitian. Berdasarkan tujuan penelitian, Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Menurut Efferin dkk 2004:9, Penelitian deskriptif bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan sosial, atau hubungan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan pendekatan yang menekankan pada deskripsi yang terjadi secara alamiah, apa adanya dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya. Menurut Mulyana 2001:155 metode kualitatif pengamatan berperan serta, wawancara mendalam, dan analisis dokumen atau metode historis besifat fundamental dan sering digunakan bersama – sama, seperti dalam studi kasus. Kaum positivis menganggap pengamatan sebagai metode yang tidak andal unrealiable. Menurut mereka, pengamat yang berbeda mungkin melakukan pengamatan berbeda, m emperoleh data yang berbeda, dan konsekuensinya, menghasilkan kesimpulan penelitian yang berbeda pula. Sedangkan bagi peneliti kualitatif, isunya adalah keotentikan dan reliabilitas.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI SISTEM PENCATATAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA ORGANISASI KEAGAMAAN (Studi Kasus Pada Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat “MARANATHA”).

7 30 94

IMPLEMENTASI AKUNTANSI DALAM ORGANISASI KEAGAMAAN (STUDI KASUS GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH CEPU).

24 174 88

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GIANT HYPERMARKET PONDOK TJANDRA SIDOARJO.

0 2 88

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA NOTASI BALOK ANGGOTA PADUAN SUARA EFRATA GKI PONDOK TJANDRA INDAH SIDOARJO MENGGUNAKAN MEDIASOFTWARE SIBELIUS.

5 27 182

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Transparansi Laporan Keuangan pada Organisasi Keagamaan : Studi Kasus pada Gereja Kristen di Salatiga

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Transparansi Laporan Keuangan Pada Organisasi Keagamaan: studi Kasus Pada Gereja Isa Almasih Genuk Indah di Semarang

0 0 1

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada KPP Pratama Sidoarjo Barat)

0 0 24

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GIANT HYPERMARKET PONDOK TJANDRA SIDOARJO

0 1 19

IMPLEMENTASI AKUNTANSI DALAM ORGANISASI KEAGAMAAN (STUDI KASUS GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH CEPU) SKRIPSI

1 1 17

IMPLEMENTASI SISTEM PENCATATAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA ORGANISASI KEAGAMAAN (Studi Kasus Pada Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat “MARANATHA”)

1 0 19