Perkembangan Penanaman Modal Asing Perkembangan Tingkat Inflasi

4.2.Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang data- data serta perkembangan Penanaman Modal Asing sehingga dapat mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi terhadap perkembangan Penanaman Modal Asing, Kurs Valas, Inflasi, Indeks Harga Saham Gabungan,dan Produk Domestik Regional Bruto .

4.2.1. Perkembangan Penanaman Modal Asing

Perkembangan Penanaman Modal Asing dapat disajikan dalam tabel di bawah ini : Tabel.2. Perkembangan Penanaman Modal Asing Tahun 1994-2008 Tahun Penanaman Modal Asing Juta Rupiah Perkembangan 1994 6.777.345 - 1995 10.710.181 58,02 1996 2.837.947 - 73,50 1997 48.886.870 1622,61 1998 671.827 - 98,62 1999 203.981 - 69,63 2000 319.310 56,53 2001 1.595.949 399,81 2002 109.461 - 93,14 2003 456.659 317,18 2004 357.770 - 21,65 2005 554.334 54,94 2006 1.467.546 164,74 2007 855.227 - 41,72 2008 1.055.227 23,38 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa perkembangan Penanaman Modal Asing selama 15 tahun 1994-2008 cenderung mengalami fluktuasi. Perkembangan tertinggi Penanaman Modal Asing adalah pada tahun 2001 sebesar 1622,61 dan perkembangan terendah adalah pada tahun 2002 sebesar - 93,14 . Penanaman Modal Asing tertinggi terjadi pada tahun 1997 sebesar Rp. 48.886.870 juta dan Penanaman Modal Asing terendah pada tahun 2002 sebesar Rp.109.461. 4.2.2. Perkembangan Kurs Valas Perkembangan Kurs Valuta Asing dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2 yang menjelaskan bahwa pada tahun 1994 sampai 2008, Perkembangan terbesar Kurs Valuta Asing pada tahun 1997 sebesar 95,13 dan terendah sebesar – 14,03 terjadi pada tahun 2002, Kurs Valuta Asing terbesar pada tahun 2008 sebesar Rp.11.092 dan Kurs Valuta Asing yang terendah yaitu pada tahun 1994 sebesar Rp.2200 Tabel.3. Perkembangan Kurs Valas Tahun 1994-2008 Tahun Kurs Valas Rupiah Perkembangan 1994 2200 - 1995 2308 4,90 1996 2383 3,24 1997 4650 95,13 1998 8025 72,58 1999 7100 - 11,52 2000 9595 35,14 2001 10400 8,38 2002 8940 - 14,03 2003 8465 - 5,31 2004 9260 9,39 2005 9830 6,15 2006 9020 - 8,24 2007 9419 4,42 2008 11092 17,76 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah

4.2.3. Perkembangan Tingkat Inflasi

Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan bahwa perkembangan Inflasi setiap tahunnya mengalami fluktuatif yang tidak tentu besarnya. Perkembangan Inflasi, yang tertinggi terjadi pada tahun 1998 sebesar 86,10 ini dikarenakan adanya krisis yang melanda bangsa Indonesia dan pada umumnya kenaikan Inflasi terjadi dari kenaikan harga barang – barang yang tidak dikendalikan Pemerintah dan adanya kenaikan harga BBM. tetapi pada tahun 1999 terjadi perkembangan terendah sebesar – 94,97 . Hal ini bisa dilihat dari nilai Inflasi di tahun 1998 sebesar 95,21 menjadi 0,24 atau turun sebesar -94,97 Tabel.4. Perkembangan Tingkat Inflasi Tahun 1994-2008 Tahun Tingkat Inflasi Perkembangan 1994 8,25 - 1995 8,69 0,44 1996 6,68 - 2,01 1997 9,11 2,43 1998 95,21 86,10 1999 0,24 - 94,97 2000 10,46 10,22 2001 14,13 3,67 2002 9,15 - 4,98 2003 4,78 - 4,37 2004 4,88 0,10 2005 14,12 9,24 2006 6,71 - 7,41 2007 11,54 4,83 2008 11,06 0,48 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah

4.2.4. Perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan