S = -a + 1 - b Y I
Y Y
S, I
-a
Sumber : Nopirin, 1998, Ekonomi Moneter BPFE, Yogyakarta, Hal 82
Dalam Grafik untuk sementara pengeluaran pemerintah ditiadakan. Pendapatan Nasional dalam keseimbangan apabila pengeluaran total C +
I sama dengan produksi total Y. Keseimbangan ini ditunjukkan dengan Y equilibrium. Pada Y equililbium ini maka keinginan menabung S
sama dengan investasi I seperti tertera pada gambar besarnya keinginan menabung ditunjukkan dengan selisih antara Pendapatan dan konsumsi S
= Y-C. Dalam gambar ditunjukkan dengan selisih atau perbedaan vertikal antara garis 45° dengan fungsi konsumsi gambar diatas adalah gambar
fungsi tabungan diperoleh dengan ditunjukkan garis S = - a + 1 + b Y. Garis ini diperoleh dengan menggunakan C pada Y, dimana C = a – b Y.
2.3 Penanaman Modal Asing PMA
2.3.1 Pengertian Penanaman Modal Asing
Dalam usaha meningkatkan laju Pembangunan Nasional sumber pembiayaan dari luar Negeri harus ditingkatkan dan didukung dengan
pembiayaan dari luar Negeri dalam bentuk investasi langsung atau Penanaman Modal Asing PMA yang diharapkan dapat dilakukan oleh
kemampuan teknologi dalam Negeri. Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1967 Pasal 1 pengertian
Penanaman Modal Asing PMA di dalam Undang-Undang ini hanyalah meliputi Penanaman Modal Asing secara langsung dilakukan menurut atau
berdasarkan ketentuan Undang-Undang yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia dalam arti bahwa pemilik modal
asing secara langsung menanggung resiko dari penanaman modal tersebut.
Anonim, 1967 : 2
Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing PMA Pasal 2 pengertian Penanaman Modal Asing adalah:
a Alat pembayaran luar Negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan devisa Negara, yang dengan persetujuan pemerintah
digunakan untuk pembiayaan perusahaan di Indonesia. b Bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan Undang-Undang ini
diperkenankan ditransfer tapi dipergunakan untuk membiayai perusahaan di Indonesia.
c Penanaman Modal Asing langsung merupakan investasi yang
dilakukan oleh swasta asing ke suatu Negara tertentu, bentuknya dapat berupa cabang perusahaan Multinasional, lisensi atau
lainnya. Manfaat yang dapat diharapkan dari Penanaman Modal Asing langsung yaitu penyerapan tenaga kerja employment , ahli
teknologi, pelatihan managerial, dan akses ke pasar nasional
melalui ekspor. Kustituanto dan Istikol, 1995 : 5
2.3.1.1 Jenis – Jenis Penanaman Modal Asing
Modal asing dapat memasuki suatu Negara dalam bentuk modal swasta atau modal Negara. Modal asing swasta dapat mengambil bentuk
investasi langsung atau investasi tidak langsung. a Investasi Langsung
Investasi Langsung adalah perusahaan dari Penanaman Modal secara de facto ataupun de jure melakukan pengawasan atas asset
aktiva yang ditanam di Negara pengimpor modal dengan cara investasi itu.
b Investasi tidak Langsung Investasi tidak langsung lebih dikenal dengan investasi portofolio
yang sebagian besar terdiri penguasaan atas saham yang dapat dipindahkan yang dikeluarkan atau dijamin oleh Negara
pengimpor modal, atas saham atau surat hutang oleh beberapa
Negara lain Jhigan, 1954 : 608
2.3.1.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Modal Asing
Faktor yang mempengaruhi modal asing dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu faktor dalam Negeri dan faktor dari luar Negeri.
1. Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan investasi di
dalam Negeri antara lain : a. Kebijakan dan langkah-langkah deregulasi dan
debirokratisasi yang secara terus-menerus telah diambil pemerintah untuk menggairahkan iklim investasi.
b. Tersedianya sumber daya manusia dengan upah yang kompetitif memberikan pengaruh terhadap minat investor
pada proyek-proyek yang bersifat padat karya seperti industri tekstil, industri sepatu, dan mainan anak-anak.
c. Tersedianya sumber daya alam yang berlimpah seperti minyak bumi, gas, bahan tambang dan hasil hutan maupun
iklim dan letak geografis serta kebudayaan dan keindahan alam Indonesia tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi
investor. 2. Faktor-faktor luar Negeri yang mempunyai perkembangan
investasi antara lain : a. Meningkatnya biaya produksi luar Negeri, terutama di Negara
Nic’s. b. Apresiasi mata uang di negara – negara yang jumlah
investasinya di Indonesia yang cukup tinggi yaitu Jepang, Korea Selatan, Hongkong, dan Taiwan.
2.3.1.3 Kondisi yang Menunjang Penanaman Modal Asing di Jawa Timur
1. Kebijakan Penanaman Modal di daerah bertujuan untuk : a Memperluas penyebaran penanaman modal di daerah sampai
tingkat daerah tinggi. b Memperlancar arus penanaman modal di daerah dengan
memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada penanaman modal. 2. Adanya keunggulan-keunggulan komperatif yang ada di daerah antara
lain : a Sarana dan prasarana di daerah yang cukup memadai.
b Stabilitas politik dan keamanan di daerah terjamin. c Sumber Daya Alam SDM yang cukup potensial.
2.3.1.4 Penanaman Modal asing dalam Pembangunan
Bagi Negara sedang berkembang seperti Indonesia, impor modal asing membantu mengurangi kekurangan tabungan domestic melalui
pemasukan peralatan modal dan bahan mentah, sehingga dengan demikian
dapat menaikkan laju tabungan dan pembentukan modal. Jhigan 1994 : 605 mengemukakan bahwa penggunaan modal asing tidak hanya
mengatasi kekurangan modal saja tetapi juga keterbelakangan teknologi. Bersamaan dengan modal uang dan modal fisik, modal asing juga
membawa serta ketrampilan teknik, tenaga ahli, pengalaman organisasi, informasi pasar, tekni-teknik produksi maju dan pembaharuan produk. Ia
juga melatih tenaga kerja setempat pada keahlian baru. Semua ini akan dapat mempercepat pembangunan ekonomi.
2.4 Kurs Valuta Asing