28
5. Proses Kegiatan - Membantu siswa untuk memaknai sakramen
Krisma yang akan diterimanya dan terdapat tahap-tahap yang jelas
6. Pendamping - Katekis yang memiliki sertifikat, siap untuk
memberikan katekese kepada para calon, memiliki wawasan tentang sakramem Krisma,
memiliki ketrampilan
untuk memimpin,
mampu membimbing siswa untuk menghayati sakramen
7. Calon penerima Sakramen - Aktif dalam kegiatan rohani di Gereja ataupun di
lingkungan, aktif
dalam kegiatan
bermasyarakat, rajin membaca Kitab Suci, aktif dalam proses pendampingan, mengikuti
tridium 8. Evaluasi
- Mengukur secara jelas hasil belajar yang sudah dipelajari, mengukur sampel yang representatif
dari hasil belajar dan bahan pelajaran yang telah diajarkan dan dirancang sesuai dengan
kegunaannya untuk memperoleh hasil yang diinginkan
29
G. Katekese Persiapan Sakramen Krisma
1. Pentingnya Katekese
Remaja merupakan aset yang sangat berharga bagi masa depan Gereja, pada masa remaja seseorang mengalami masa transisi atau peralihan dari masa
kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada masa inilah seringkali muncul banyak permasalahan yang pelik dalam kehidupan mereka, di antaranya dalam hidup
iman dan rohaninya. Dalam keadaan inilah katekis dan orang tua mempunyai peran yang besar bagi perkembangan hidup remaja itu sendiri. Salah satu jalan
yang perlu ditempuh oleh katekis sebagai tenaga pastoral Gereja adalah memberikan suatu pendampingan imam atau katekese, seperti yang tertera dalam
anjuran apostolik Bapa Paus Yohanes II mengenai penyelenggaraan Katekese Catechesi Tradendae yang berbunyi :
Menyusul masa pancaroba masa puber dan masa remaja, dengan segala keagungan dan bahaya yang ada padanya. Itulah masa anak menemukan
diri serta dunia batinnya sendiri, masa munculnya rencana-rencana yang mencerminkan idealisme, masa perasaan mencintai, disertai naluri-naluri
biologis seksualituas, masa anak menginginkan kebersamaan, masa kegembiraan yang intensif secara khas berkaitan dengan penemuan hidup
yang membawa kesegaran, akan tetapi masa pancaroba sering pula merupakan tahap munculnya pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendalam,
masa mencari dalam kecemasan atau bahkan disertai frustasi, masa kecurigaan tertentu terhadap sesama dan intropeksi yang berbahaya, dan
ada kalanya masa pengalaman-pengalaman kemunduran dan kekecewaan, katekese tidak mengizinkan sikap acuh tak acuh terhadap aspek-aspek
yang berubah-ubah selama periode kehidupan yang rumit itu. katekese yang mampu membimbing anak remaja untuk memeriksa hidupnya yang
menjalin dialog, katekese yang tidak mengacuhkan soal-soal besar kaum remaja, pemberian diri, iman kepercayaan, cinta kasih dan sarana-sarana
untuk mengungkapkannya berupa seksualitas, katekese semacam ini sangat menentukan. Perwahyuan Yesus Kristus sebagai sahabat,
pembimbing dan teladan yang dapat dikagumi tetapi juga dicontoh; pewartaab amanat-Nya, yang memberikan jawaban terhadap soal-soal
yang mendasar, pengungkapan rencana Kristus Sang Penyelamat yang penuh kasih sayang sebagai penjelmaan satu-satunya cinta kasih yang