57
sesuai dengan tujuan yang dirumuskan, akurat, rasional, praktis, relevan dengan kebutuhan calon, mengandung segi-segi etik dan bersumber dari buku yang baku,
kemudian Harjanto, 1997:238-239 menyatakan bahwa kriteria sebuah sarana adalah menunjang tujuan yang telah dirumuskan, tepat dan berguna bagi
pemahaman bahan yang dipelajari, ketersediaan, bermutu, terdapat interaksi antara pendamping dan calon. Sedangkan untuk kriteria sebuah metode adalah
dirumuskan untuk mencapai tujuan, sesuai dengan keadaan para calon dan membantu calon dalam berdinamika. Dan kriteria untuk proses pendampingan
adalah membantu siswa untuk memaknai sakramen Krisma yang akan diterimanya dan terdapat tahap-tahap yang jelas.
3. Aspek Pendamping Persiapan Sakramen Krisma
Variabel persiapan Sakramen Krisma dengan aspek pendamping persiapan Sakramen Krisma yang diukur yakni bagaimana kriteria yang ditentukan oleh
paroki sebagai pendamping persiapan Sakramen Krisma. Melalui analisis data deskripsi statistik dengan N 52 ditemukan nilai rata-
rata mean 13.7692 dengan jumlah 30 orang 60 yang menjawab selalu, 20 orang 38 menjawab sering, dan 1 orang 2 menjawab jarang sekali. Melalui
keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa para pendamping persiapan Sakramen Krisma Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan tahun 2014 memenuhi
kriteria sebagai pendamping persiapan Sakramen Krisma.. Kriteria yang ditetapkan untuk pendamping persiapan Sakramen Krisma
Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan adalah katekis yang memiliki sertifikat, siap untuk memberikan katekese kepada para calon, memiliki wawasan tentang
58
sakramem Krisma, memiliki ketrampilan untuk memimpin, mampu membimbing siswa untuk menghayati sakramen.
4. Aspek Calon Penerima Sakramen Krisma
Variabel persiapan Sakramen Krisma dengan aspek calon penerima Sakramen Krisma yang diukur yakni bagaimana kriteria calon yang ditentukan
oleh paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan untuk mengikuti persiapan Sakramen Krisma.
Melalui analisis data deskripsi statistik dengan N 52 ditemukan nilai rata- rata mean 17.5962 dengan jumlah 13 orang 25 yang menjawab selalu, 26
orang 50 menjawab sering, 13 orang 25 menjawab jarang sekali.. Kriteria yang ditetapkan untuk calon penerima Sakramen Krisma dalam
persiapannya adalah aktif dalam kegiatan rohani di Gereja ataupun di lingkungan, aktif dalam kegiatan bermasyarakat, rajin membaca Kitab Suci, aktif dalam proses
pendampingan dan mengikuti tridium. Melalui data di atas, terlihat bahwa banyak responden yang menjawab
jarang sekali yakni 13 orang 25 menunjukkan bahwa calon penerima Sakramen Krisma sudah memenuhi kriteria dalam persiapan Sakramen Krisma.
5. Aspek Evaluasi Persiapan Sakramen Krisma
Variabel persiapan Sakramen Krisma dengan aspek evaluasi persiapan Sakramen Krisma yang diukur yakni kriteria evaluasi dalam suatu pengajaran
termasuk dalam persiapan Sakramen Krisma. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Melalui analisis data deskripsi statistik dengan N 52 ditemukan nilai rata- rata mean 20.1538 dengan jumlah 29 orang 56 yang menjawab selalu, 22
orang 42 menjawab sering, 1 orang 2 menjawab jarang sekali. Melalui keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi persiapan Sakramen Krisma
Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan tahun 2014 sudah memenuhi kriteria Kriteria yang ditetapkan untuk evaluasi pengajaran adalah dapat mengukur
secara jelas hasil belajar yang sudah dipelajari, dapat mengukur sampel yang representatif dari hasil belajar dan bahan pelajaran yang telah diajarkan dan
dirancang sesuai dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengalami beberapa keterbatasan, kekuragan dan hambatan sebagai berikut :
1. Penulis memiliki keterbatasan waktu dalam penyebaran angket karena tempat
tinggal responden yang belum diketahui dan letak paroki yang luas, mengingat responden yang masih berusia sekolah dan hanya dapat ditemui
pada sore hari, sehingga pengisian angket yang harus ditunggu menambah lamanya waktu dalam melakukan penelitian.
2. Peneliti menyadari bahwa terdapat instrumen yang tidak dapat
mengungkapkan secara jelas maksud dari variabel penelitian.
D. Refleksi Pastoral
Sakramen Krisma merupakan salah satu dari Sakramen inisiasi, dengan menerima Sakramen Krisma orang dimasukkan menjadi bagian dari persekutuan
60
umat beriman. Tidak hanya itu dengan menerima Sakramen Krisma seseorang telah dianggap dewasa dalam iman dan siap pula dilibatkan dalam tugas-tugas
perutusan baik dalam Gereja maupun di tengah masyarakat. Dengan tanggung jawab yang harus diemban setelah seseorang menerima
Sakramen Krisma maka sebelum menerikan Sakramen krisma seseorang perlu disiapkan dengan sungguh-sungguh melalui pengajaran oleh seorang katekis,
pengajaran dimaksudkan supaya calon penerima Sakramen Krisma dapat memaknai dan menghayati Sakramen itu sendiri dan menjadi buah-buah didalam
dirinya. Di dalam persiapannya pun harus memenuhi kriteria-kriteria dalam perencanaan pengajaran supaya persiapan yang akan dilaksanakan lebih terarah
dan membantu peserta penerima Sakramen Krisma untuk lebih menghayati tugas dan perutusannya.
Dalam suatu kegiatan program kerja sangat penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Program yang baik tentunya dapat menjawab kebutuhan dan
keprihatinan dari subyek yang dituju oleh si pembuat program. Hal ini ditegaskan dalam dokumen Gereja Directorium Catechisticum Generale atau Pedoman
Umum Katekese no 118 : Program-program yang dibuat sesuai dengan usia, tempat-tempat dan
waktu, menentukan tujuan-tujuan pendidikan yang akan dicapai, kriteria metodologi yang perlu dipergunakan dan bahan yang akan diolah di dalam
katekese. Adalah sangat perlu diperhatikan, supaya misteri-misteri iman yang dipercaya oleh para orang beriman dewasa, sudah dicantumkan di
dalam program-program katekese bagi anak-anak dan para remaja namun dengan cara yang sesuai dengan mereka
E. Usulan Program
Pada bagian ini penulis akan menyampaikan usulan program untuk pendamping persiapan Sakaramen Krisma.
61
1. Latar Belakang
Dalam suatu kegiatan pendampingan dan pembinaan iman, program kerja memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu prosen untuk hasil yang
diinginkan. Program yang baik tentunya dapat menjawab kebutuhan dan keprihatinan dari subjek yang dituju.
Dalam BAB III peneliti yang mengambil subjek calon penerima Sakramen Krisma di Paroki Santo Yohanes Rasul Somohitan tahun 2014 telah ditemukan
25 dari calon penerima Sakramen Krisma kurang aktif dalam proses persiapan Sakramen Krisma meskipun sudah memenuhi kriteria, hal ini dikatakan oleh
responden melalui hasil kuisoner yang sebagaian besar menyatakan jarang sekali aktif dalam proses persiapan.
Usulan Program ini sebagai pengembangan dari materi Sakramen Krisma yang sudah ada. Karena Keuskupan Agung Semarang merumusan cita-citanya
sebagai umat yang cerdas, tangguh dan missioner, maka arah dasar Keuskupan Agung Semarang 2016-2020 juga melatarbelakangi program ini. Para calon diajak
untuk semakin berani menjadi saksi Kristus dan semakin menjadi pribadi yang bertanggung jawab dalam tugasnya.
2. Tujuan Pelaksanaan Usulan Program
Katekese adalah salah satu usaha salah satu usaha pendampingan iman dalam mempersiapkan diri untuk menyambut Sakramen Krisma sabagai salah satu
Sakramen inisasi dalam Gereja katolik. Untuk sungguh menghayati Sakramen Krisma dalam hidup menggereja para calon diharuskan mengikuti pendampingan
persiapan Sakramen Krisma, sehingga menghasilkan para penerima Sakramen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI