Kriteria Persiapan Sakramen Krisma

29

G. Katekese Persiapan Sakramen Krisma

1. Pentingnya Katekese

Remaja merupakan aset yang sangat berharga bagi masa depan Gereja, pada masa remaja seseorang mengalami masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada masa inilah seringkali muncul banyak permasalahan yang pelik dalam kehidupan mereka, di antaranya dalam hidup iman dan rohaninya. Dalam keadaan inilah katekis dan orang tua mempunyai peran yang besar bagi perkembangan hidup remaja itu sendiri. Salah satu jalan yang perlu ditempuh oleh katekis sebagai tenaga pastoral Gereja adalah memberikan suatu pendampingan imam atau katekese, seperti yang tertera dalam anjuran apostolik Bapa Paus Yohanes II mengenai penyelenggaraan Katekese Catechesi Tradendae yang berbunyi : Menyusul masa pancaroba masa puber dan masa remaja, dengan segala keagungan dan bahaya yang ada padanya. Itulah masa anak menemukan diri serta dunia batinnya sendiri, masa munculnya rencana-rencana yang mencerminkan idealisme, masa perasaan mencintai, disertai naluri-naluri biologis seksualituas, masa anak menginginkan kebersamaan, masa kegembiraan yang intensif secara khas berkaitan dengan penemuan hidup yang membawa kesegaran, akan tetapi masa pancaroba sering pula merupakan tahap munculnya pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendalam, masa mencari dalam kecemasan atau bahkan disertai frustasi, masa kecurigaan tertentu terhadap sesama dan intropeksi yang berbahaya, dan ada kalanya masa pengalaman-pengalaman kemunduran dan kekecewaan, katekese tidak mengizinkan sikap acuh tak acuh terhadap aspek-aspek yang berubah-ubah selama periode kehidupan yang rumit itu. katekese yang mampu membimbing anak remaja untuk memeriksa hidupnya yang menjalin dialog, katekese yang tidak mengacuhkan soal-soal besar kaum remaja, pemberian diri, iman kepercayaan, cinta kasih dan sarana-sarana untuk mengungkapkannya berupa seksualitas, katekese semacam ini sangat menentukan. Perwahyuan Yesus Kristus sebagai sahabat, pembimbing dan teladan yang dapat dikagumi tetapi juga dicontoh; pewartaab amanat-Nya, yang memberikan jawaban terhadap soal-soal yang mendasar, pengungkapan rencana Kristus Sang Penyelamat yang penuh kasih sayang sebagai penjelmaan satu-satunya cinta kasih yang 30 otentikm dan sebagai kemungkinan untuk menyatukan umat manusia – semua itu memberikan dasar pendidikan iman yang sejati. CT. No. 38

2. Katekese Inisiasi

Dengan katekese inisiasi, para calon merasa didampingi dan diteguhkan dalam proses. Dalam prosesnya para calon mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang Allah dan karya keselamatan-Nya serta tentang ajaran Gereja, tentu saja memerlukan waktu yang memadai hingga akhirnya terjadi pengendapan iman dalam hidupnya sehingga apa yang sudah diajarkan dapat diinternalisasikan dan dapat menjadi landasan dalam berpikir, berbicara, bersikap dan bertindak. Katekese memberi jaminan bahwa orang yang akan menerima sakramen adalah orang yang sudah dianggap mengetahui ajaran agama katolik, menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari dan mengungkapkannya dalam doa dan ibadat. Katekese Inisiasi, 2012: 11

3. Katekese Persiapan Sakramen Krisma

Salah satu usaha persiapan adalah dengan katekese yang bertujuan supaya calon krisma dapat menyadari peranan dari kehadiran Roh Kudus dalam hidup mereka, tanggung jawab mereka sebagai anggota Gereja, perlunya pembinaan iman yang terus menerus, kewajiban merasul dan menjadi saksi Kristus di tengah dunia. Model katekese yang digunakan adalah Katekese Umat. Katekese Umat adalah sebuah model katekese yang memfokuskan perhatiannya terutama pada umat baik dari segi pelaksanaan, sumber dan tujuan katekesenya dari, oleh dan untuk umat. dalam katekesenya ini katekis tidak bertindak sebagai pengajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 agama, katekis adalah fasilitator komunikasi iman atau dialog pengalaman iman di mana komunikasi yang berjalan adalah komunikasi dua arah. Harapannya supaya dengan dialog keterlibatan aktif mereka akhirnya dapat menyadari, menemukan nilai-nilai iman dalam keterlibatannya dalam hidup masyarakat.

4. Tujuan Katekese Persiapan Sakramen Krisma

Dokumen yang terkait

Fungsi Dan Peranan Gondang Dalam Penerimaan Sakramen Krisma Di Gereja Katolik Santo Diego Martoba Paroki Pasar Merah Medan: Sebuah Kajian Deskriptif

1 73 73

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI AJARAN GEREJA DALAM PERNIKAHAN KELUARGA KATOLIK DI WILAYAH PAROKI SANTO YOHANES RASUL WONOGIRI.

0 1 7

IMPLEMENTASI AJARAN GEREJA DALAM PERNIKAHAN IMPLEMENTASI AJARAN GEREJA DALAM PERNIKAHAN KELUARGA KATOLIK DI WILAYAH PAROKI SANTO YOHANES RASUL WONOGIRI.

0 1 15

Penggunaan Bahasa Jawa dalam perayaan Ekaristi di Stasi Santo Fransiskus Xaverius Kemranggen, Paroki Santo Yohanes Rasul Kutoarjo.

4 72 183

Hubungan penghayatan hidup bakti dengan minat terhadap panggilan hidup bakti bagi kaum muda di Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung Yogyakarta.

1 36 163

Evaluasi sistem akuntansi penerimaan kas dan pengeluaran kas berdasarkan petunjuk teknis keuangan dan akuntansi paroki : studi kasus Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung.

0 0 203

Penggunaan Bahasa Jawa dalam perayaan Ekaristi di Stasi Santo Fransiskus Xaverius Kemranggen, Paroki Santo Yohanes Rasul Kutoarjo

1 28 181

Evaluasi sistem akuntansi penerimaan kas dan pengeluaran kas berdasarkan petunjuk teknis keuangan dan akuntansi paroki studi kasus Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung

2 16 201

Usulan pengembangan pendampingan calon penerima krisma remaja di Paroki Santo Petrus dan Pulus Minomartani Yogyakarta - USD Repository

0 1 235

KETERLIBATAN KAUM AWAM DALAM TUGAS KERASULAN GEREJA SEBAGAI PENGURUS DEWAN PAROKI DI PAROKI SANTO YOHANES RASUL, PRINGWULUNG, YOGYAKARTA SKRIPSI

0 8 175