2. Permohonan ijin dan kerjasama
Permohonan ijin ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
untuk memperoleh ethical clearance. Ethical clearance bertujuan untuk
memenuhi etika penelitian, karena dalam penelitian menggunakan tekanan darah manusia dan hasil penelitian dapat dipublikasikan. Permohonan ijin
selanjutnya ditujukan kepada kepala Kesatuan Bangsa untuk mendapatkan surat pengantar kepada kepala Bappeda. Setelah mendapatkan surat pengantar
dari Bappeda, dilanjutkan kepada kantor kecamatan dan kepala dukuh di masing-masing padukuhan.
3. Pembuatan Case Report Formed CFR, inform consent, dan leaflet
Informed consent yang dibuat harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Setelah peneliti menjelaskan secara singkat mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian. Responden diminta
untuk mengisi nama, alamat, umur dan menandatanganinya.
4. Validitas dan reliabilitas instrument penelitian
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan kalibrasi, yaitu dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional
maupun internasional Departemen Kesehatan Republik Indonsia, 2011. Uji validitas dilakukan dengan cara membandingkan tiga tekanan
darah probandus
menggunakan sphygmomanometer
digital dan
sphygmomanometer raksa. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan
tekanan darah probandus menggunakan sphygmomanometer digital dan raksa pada tiga probandus. Hasil pengukuran yang diperoleh dilakukan uji t
berpasangan dengan taraf kepercayaan 95 dengan tujuan untuk melihat apakah terdpat perbedaan bermakna pada hasil pengukuran. Hasil valid jika
tidak terdapat perbedaan bermakna atau nilai p yang diperoleh ≥0,05. Uji reabilitas dilakukan percobaan pada tiga probandus masing-masing
sebanyak tiga kali, dengan jarak waktu 5 menit setiap pengukuran Lampiran 4
. Tujuan reliabilitas adalah untuk mengetahui hasil pengukuran yang dilakukan tetap konsisten apaila dilakukan pada orang yang sama di waktu
yang berbeda. Pada hasil valididtas dan reabilitas yang dilakukan diketahui instrumen yang digunakan memiliki validitas dan reabilitas yang baik.
Kalibrasi juga dilakukan untuk timbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badan untuk mendapatkan hasil yang valid Lampiran 5. 5.
Penetapan dan seleksi calon responden
Dilakukan melalui 2 kriteria, yaitu kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah responden priawanita berumur 40
– 75 tahun. Sedangkan kriteria eksklusi adalah responden priawanita berumur 40
– 75 tahun yang cacat fisik tidak bisa mendengar dan tidak bisa bicara, memiliki
penyakit tertentu penyakit jantung atau stroke, dan tidak bersedia menandatangani
inform consent. Penetapan calon seleksi dilakukan dengan cara
door to door. Penelitian mendatangi responden dan memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian kepada calon responden.
Responden yang bersedia mengikuti penelitian ditanyakan kesediaanya untuk
mengikuti wawancara berdasarkan CRF dan mendatangani inform consent. Peneliti melakukan wawancara singkat mengenai nama dan umur, untuk
menentukan kriteria inklusi dan ekslusi responden.
6. Pengukuran Tekanan Darah