Aiful, Har, Tan et al, 2010. Definisis operasional overweight didasarkan atas
Body Mass Index BMI yang mempunyai korelasi kuat dengan lemak tubuh. BMI merupakan ekuasi antara berat badan kg dibagi dengan tinggi badan kuadrat
m
2
. BMI dikategorikan menjadi lima klasifikasi. Terdapat perbedaan kategori
antara WHO dan Asia pasifik.
Tabel IV. Klasifikasi BMI Untuk Populasi Asia Klasifikasi
BMI kgm
2
Underweight 18,5
Normal 18,5
– 22,9 Overweight
≥23 At risk
24 – 24,9
Obese I 25
– 29,9 Obese II
30 WHO, 2004
Kelebihan berat badan disebabkan oleh peningkatan lemak tubuh secara berlebihan.
The World Health Organization WHO merekomendasikan BMI sebagai dasar pengukuran kelebihan berat badan pada anak dan remaja berumur
2 tahun. Ini merupakan cara termudah untuk memperkirakan kelebihan berat badan serta berkolerasi tinggi dengan massa lemak tubuh.
G. Landasan Teori
Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah secara
persisten melebihi batas normal dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti
stroke, dan gagal ginjal Departemen Kesehatan RI, 2012. Berdasarkan ESH dan ESC 2013, dapat dikatakan hipertensi ketika memiliki
tekanan d arah sistolik ≥140mmHg atau tekanan diastolik ≥90mmHg. Hipertensi
dibagi menjadi dua yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Pengetahuan mengenai faktor risiko dan penyakit komplikasi yang akan
terjadi dapat mempengaruhi kesadaran seseorang mengenai hipertensi. Seseorang
yang sadar memiliki risiko terkena hipertensi sebaiknya segera mendapatkan terapi dan saran oleh tenaga kesehatan untuk menekan tekanan darah dan
memperbaiki kualitas hidupnya Departemen Kesehatan RI, 2012. Rule of Halves pada dasarnya dapat digunakan dalam penelitian bidang
hipertensi. Rule of Halves ini menyatakan bahwa setengah dari populasi hipertensi
belum terdiagnosis oleh pelayanan kesehatan, setengah dari poplasi yang terdiagnosis menderita hipertensi menerima terapi farmakologi danatau
nonfarmakologi, dan hanya setengah dari populasi yang menerrima terapi memiliki pengendalian tekanan darah Danon-Hersch, 2009.
Pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi merupakan salah faktor penting, hal ini dapat dilakukan melalui beberapa hal misalnya mengurangi
pola hidup yang dapat meningkatkan tekanan darah dan pengecekan tekanan darah secara berkala dan rutin baik di rumah maupun di tempat layanan kesehatan
yang ada di dekat tempat tinggal yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari- hari sehingga tekanan darah dapat terkendali Kartikasari, 2012. Faktor risiko
kesehatan dan faktor sosio-demografi yang ingin dievaluasi melalui penelitian ini adalah umur dan
Body Mass Index BMI. Umur merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi. Pada umur
45 tahun secara fisiologis tubuh akan mengalami penurunan fungsi organ tubuh. Pada umur 45 tahun, elastisitas arteri mengalami penurunan dan cenderung kaku
sehingga untuk memenuhi kebutuhan darah pada jaringan, jantung akan memompa lebih kuat sehingga tekanan darah akan meningkat Kumar
et al., 2005.
Peningkatan berat badan merupakan salah satu faktor risiko penyebab kejadian hipertensi. Pasien yang memiliki berat badan yang berlebih dapat
meningkatkan kebutuhan darah untuk suplai oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Hal ini menyebabkan peningkatan volume darah dalam sirkulasi pembuluh darah.
Orang yang memiliki berat badan melebihi normal overweight akan lebih mudah
terkena hipertensi Tiengo A,2001.
H. Hipotesis