20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional, dengan rancangan analitik
cross-sectional. Penelitian observasional adalah penelitian yang dilakukan tanpa memberikan intervensi pada variabel yang akan diteliti.
Penelitian dengan pendekatan analitik cross-sectional dilakukan dengan cara
peneliti hanya mengobservasi fenomena pada satu titik waktu tertentu Storm, 2006. Teknik pengambilan sampel
sampling yang digunakan adalah multistage random sampling untuk menentukan lokasi dan cluster random sampling untuk
menentukan responden. Variabel yang dianalisis adalah prevalensi, kesadaran, terapi, dan
pengendalian tekanan darah responden hipertensi dengan faktor umur dan faktor Body Mass Index BMI. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara
terstruktur menggunakan panduan pertanyaan dalam case report form CRF dan
dilakukan pengukuran tekanan darah, berat badan dan tinggi badan untuk mengetahui tekanan darah responden dan menghitung BMI.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
a. Umur
b. Body Mass Index BMI
2. Variabel tergantung
Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40
– 75 tahun.
3. Variabel pengacau
Aktivitas fisik diluar olahraga, dan lifestyle gaya hidup.
C. Definisi Operasional
Tabel V. Definisi Operasional Penelitian Variabel
Definisi Operasional Cara Pengukuran
Skala Penilaian
BMI BMI
≥23 kgm
2
dikategorikan mengalami
kegemukan Overweight. Dihitung dengan
menggunakan rumus
:
Klasifikasi BMI berdasarkan kriteri
asia pasifik
WHO 2004.
Kategorikal 1= ≥23 kgm
2
mengalami kegemukan
overweight
2= 23 kgm
2
Tidak mengalami
kegemukan overweight
Umur Responden penelitian berumur
40 – 75 tahun yang memenuhi
kriteria inklusi.
Data dikumpulkan
melalui wawancara.
Kategorikal 1 = 60
– 75 tahun
2 = 40 – 59
tahun
Lanjutan Tabel. V
Variabel Definisi Operasional
Cara Pengukuran Skala
Penilaian JJenis kelamin
Responden penelitian adalah laki-laki dan perempuan.
Kategorikal 1 = Laki-laki
2 = Perempuan
Merokok Responden yang setiap hari
merokok, dan dahulu pernah merokok
sekurangnya satu
tahun, dan keluarga dan tempat kerja
ada yang
merokok. Central of Disease Control and
Prevention, 2015. Kategorikal
1 = Merokok 2 = Tidak
merokok
Diet Responden yang setiap hari
mengatur konsumsi garam saat memasak sehingga tidak terlalu
asin,jarang mengkonsumsi
jeroan, daging, lemak, santan, mie
instan, saos,
kecap, gorengan
dan sering
mengkonsumsi buah, sayur, dan susu rendah lemak setiap hari.
Pengelompokan dibagi menjadi kelompok mengatur pola makan
dan
kelompok yang
tidak mengatur
pola makan,
berdasarkan U.S Departement
oh Health and Human Service 2006.
Kategorikal 1 = Tidak
mengatur pola makan
2 = Mengatur pola makan
Pengaturan aktivitas fisik
Melakukan aktivitas fisik secara rutin apabila melakukan olahraga
jalan kaki, jogging, atau berlari minimal
1 kali
seminggu. Dikatakan tidak rutin apabila 1
kali seminggu atau tidak pernah melakukan olahraga
American Heart Association, 2014.
Kategorikal 1 = Rutin
2 = Tidak rutin
Pengaturan pekerjaan
Kegiatan utama yang dilakukan sehari-hari oleh responden yang
menghasilkan pendapatan.
Pekerjaan dibagi menjadi dua kelompok yaitu pekerjaan yang
aktif petani atau buruh dan kurang aktif ibu rumah tangga
atau pengangguran Tsumi, Kayaban, Tsumi, dan
Igarashi, 2001. Kategorikal
1 = Responden yang lebih
banyak bekerja menggunakan
pikiran 2 = Responden
yang lebih banyak bekerja
menggunakan fisik.
Lanjutan Tabel. V
Variabel Definisi Operasional
Cara Pengukuran Skala
Penilaian Pendidikan
terakhir Pendidikan
terakhir yang
diselesaikan oleh
responden. Data
dibagi menjadi
dua kelompok,
yaitu kelompok
≤SMP dan
SMP. Pengelompokan
tersebut berdasarkan
peraturan Pemerintahan
Republik Indonesia Nomor 47 tahun 2008
tentang wajib belajar 2008. Kategorikal
1 = ≥SMP
2 = SMP
Penghasilan Penghasilan
yang diperoleh
responden selama bekerja dalam satu bulan. Batas UMR adalah
Rp. 1.200.000,00.
Apabila responden berkeluarga jumlah
UMR menjadi Rp. 2.400.000,- Peraturan
Daerah Provinsi
Yogyakarta, 2015. Kategorikal
1 = ≤UMR 2 = UMR
Prevalensi Persentase
responden yang
memiliki tekan an darah ≥14090
mmHg dan
tekanan darah
14090 mmHg.
Standar pengukuran
tekanan darah
penelitian ini adalah berdasarkan klasifikasi menurut
ESH and ESC Guidelines 2013.
Kategorikal 1 = Tekanan
darah ≥14090
mmHg 2 = Tekanan
darah 14090 mmHg
dengantidak mengkonsumsi
obat hipertensi
Kesadaran Keadaan responden penelitian
dapat dilihat
dari hasil
wawancara terstruktur apakah responden pernah melakukan
pengukuran tekanan
darah sebelumnya, jikapernah dan hasil
pengukuran tekanan
darah termasuk
hipertensi maka
responden termasuk
sadar terhadap hipertensi.
Kategorikal 1 = Sadar
hipertensi 2 =Tidak sadar
hipertensi
Variabel Definisi Operasional
Cara Pengukuran Skala
Penilaian Terapi
Keadaan responden yang sadar hipertensi
yang sedang
melakukan terapi
secara farmakologi
danatau non-
farmakologi. Kategorikal
1 = Terapi Masih
mengkonsumsi obat atau non
obat antihipertensi
2 = Tidak Terapi Tidak pernah
mengkonsumsi obat atau non
obat antihipertensi
Pengendalian
Tekanan darah
yang dikendalikan 14090 mmHg
sesuai target ESH dan ESC. Kategorikal
1 = Terkendali 2 = Tidak
terkendali
D. Subyek Penelitian