5
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Sinar Ultraviolet
Sinar Ultraviolet merupakan spectrum gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi antara 10
15
-10
18
Hz atau berada pada panjang gelombang antara 10
-7
-10
-9
nm Anies, 2005. Sinar UV pada umumnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu sinar UV A, UV B, dan UV C. Efek radiasi UV pada kesehatan
manusia tergantung dari jenis dan jumlah radiasi yang mengenai tubuh. Radiasi sinar UV A, yaitu pada rentang panjang gelombang 320-400 nm dengan
efektivitas tertinggi pada 340 nm dapat menimbulkan tanning atau pigmentasi, penuaan dini, dan kanker kulit. Sinar UV B, yaitu pada rentang panjang
gelombang 290-320 nm dengan aktivitas tertinggi sekitar 297,6 nm bertanggung jawab terhadap terjadinya eritema. Sinar UV C, yaitu pada rentang panjang
gelombang 200-290 nm dapat menyebabkan kerusakan jaringan Harry, 1982.
B. Sunscreen
Sunscreen adalah senyawa kimia yang dapat memantulkan atau menyerap radiasi
sehingga dapat melemahkan energi ultraviolet sebelum berpentrasi ke kulit. Fungsi sediaan sunscreen, yaitu melindungi kulit dari benda fisik yang
membahayakan kulit sinar ultraviolet, panas. Sunscreen umumnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu chemical sunscreen, yaitu bekerja dengan mengabsorpsi radiasi
sinar ultraviolet dan physical sunscreen, yaitu bekerja dengan menghamburkan atau memantulkan radiasi sinar ultraviolet dengan membentuk lapisan buram pada
permukaan kulit Stanfield, 2003.
Mekanisme sediaan sunscreen sebagai chemical sunscreen adalah molekul bahan kimia dari sediaan sunscreen menjerap energi dari sinar UV,
kemudian mengalami eksitasi dari ground state ketingkat energi yang lebih tinggi. Sewaktu molekul yang tereksitasi kembali ke kedudukan yang lebih rendah akan
melepaskan energi yang lebih rendah dari energi yang semula diserap untuk menyebabkan eksitasi. Maka sinar UV dari energi yang lebih tinggi, setelah
diserap energinya oleh bahan kimia maka akan mempunyai energi yang lebih rendah. Sinar UV dengan energi yang lebih rendah akan kurang atau tidak
menyebabkan efek sunburn pada kulit FDA, 2003. Produk sunscreen yang beredar di pasaran mengandung sunscreen agent
antara lain PABA para amino benzoic acid yang mengabsorbsi pada panjang gelombang 260-313 nm, octyl methoxycinnamate yang mengabsorbsi pada
panjang gelombang 280-310 nm, octyl salicylate yang mengabsorbsi pada panjang gelombang 260-310 nm, dan oxybenzone yang mengabsorbsi pada panjang
gelombang 270-350 nm Stanfield, 2003. Tingkat perlindungan efektivitas produk sunscreen terhadap sinar UV
dilihat dari nilai SPF Sun Protection Factor. SPF dapat mengindikasikan lamanya seseorang yang menggunakan sediaan sunscreen dapat bertahan di
bawah sinar matahari tanpa menimbulkan eritema sebagai salah satu akibat dari sunburn
. SPF dapat ditentukan dengan 2 cara, yaitu dengan cara in vitro dengan spektrofotometer dan dengan cara in vivo Flick, 2001. Sinar ultraviolet
merupakan radiasi polikromatis sehingga SPF dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut.
Log SPF = Petro,1981
Keterangan : λn = panjang gelombang besar diatas 290 nm dengan absorbansi 0,05
λ1 = panjang gelombang terkecil 290nm AUC = Area dibawah kurva dari grafik rentang λn-λ1
Kategori nilai SPF :
1. Nilai SPF 2-12 menunjukkan adanya perlindungan minimal
2. Nilai SPF 12-30 menunjukkan adanya perlindungan sedang
3. Nilai SPF 30 menunjukkan adanya perlindungan maksimal Flick, 2001.
C. Tanaman Jambu Biji Psidium guajava L.
Gambar 1. Tanaman jambu biji Dalimartha, 2006
Klasifikasi tanaman ini adalah sebagai berikut : Kerajaan
: Plantae Divisi
: Magnoliophyta Kelas
: Magnoliophyta Ordo
: Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L. Wasito, 2011.
Tanaman ini kaya dengan tanin, fenol, triterpen, flavonoid, minyak essensial, saponin, karotenoid, lektin, vitamin, serat, dan asam lemak. Buah jambu
biji jika dibandingkan dengan jeruk, lebih banyak mengandung vitamin C 80 mg vitamin C dalam 100 g buah dan mengandung sejumlah vitamin A. Jambu juga
kaya akan pektin, yaitu serat yang diperlukan dalam makanan Agoes, 2010. Salah satu senyawa dari flavonoid yang terkandung di dalam daun jambu biji
adalah kuersetin Ardianto, 2007. Di dalam daun jambu biji terdapat kuersetin sebanyak 2.95 Zhou et al., 2009.
D. Kuersetin
Gambar 2. Struktur kuersetin
Kuersetin memiliki kemampuan sebagai sunscreen yang dapat digunakan untuk melindungi kulit dari kerusakan paparan sinar matahari yang menyebabkan
sumburn dan tanning Benjamin et al., 2008. Kuersetin termasuk dalam
chemical sunscreen karena memiliki struktur molekul aromatik terkonjugasi
dengan gugus karbonil. Kemampuan molekul mengabsorbsi energi radiasi UV tergantung dari sistem konjugasinya kromofor serta jumlah dan jenis gugus
fungsional yang ada. Semakin terkonjugasi suatu molekul, semakin besar panjang gelombang absorbsinya Levy, 2001.
E. Krim Sunscreen