sehingga akan meminimalkan pergeseran antar droplet dan terjadinya perubahan ukuran droplet kearah yang lebih besar dapat diatasiBarry,1983.
2. Daya sebar
Daya sebar merupakan salah satu parameter dalam penentuan sifat fisik sediaan krim. Hasil uji normalitas pada respon daya sebar untuk masing-masing
formula, yaitu:
Tabel XII. Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk untuk respon daya sebar
Formula p-value
F1 0,5665
Fa
0,9999
Fb 5,359 e
-
08
Fab 0,4633
Berdasarkan hasil uji normalitas Shapiro-Wilk pada tabel XII, menunjukkan bahwa formula 1, formula a, dan formula ab memiliki p-value0,05,
sedangkan formula b memiliki p-value 0,05. Hal ini berarti bahwa data untuk respon viskositas terdistribusi tidak normal. Jadi, analisis statistika untuk respon
daya sebar menggunakan uji non-parametrik, yaitu uji Wilcoxon-two sample. Berdasarkan hasil uji Kruskall-Walis didapatkan p-value 0,05 maka
untuk respon daya sebar terdapat perbedaan antar kelompok sehingga dilanjutkan uji Wilcoxon-two sample untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda.
Tabel XIII. Hasil uji Wilcoxon-two sample untuk melihat pengaruh variasi
Span 80 pada respon daya sebar Perbandingan Formula
p-value Keterangan
F1:Fa 0,04953
Berbeda
Fb:Fab
0,0463 Berbeda
Pengaruh Span 80 pada level rendah Carbopol 940 dapat dilihat dengan membandingkan antara formula 1 dengan formula a tabel XIII. Formula 1 dan
formula a memiliki jumlah Carbopol 940 yang sama, yaitu 0,5 g, jumlah Span 80 sebanyak 5mL pada formula 1 dan 10 mL pada formula a. Analisis statistika ini
menghasilkan p-value 0,05 yang artinya berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa Span 80 berpengaruh terhadap respon daya sebar pada level rendah Carbopol 940.
Pengaruh Span 80 pada level tinggi Carbopol 940 dilihat dari perbandingan antara formula b dan formula ab. Formula b dan formula ab
memiliki jumlah Carbopol 940 yang sama, yaitu sebanyak 0,75 g dan memiliki variasi jumlah Span 80. Formula b memiliki jumlah Span 80 sebanyak 5 mL dan
formula ab sebanyak 10 mL. Hasilnya adalah berbeda p-value 0,05, artinya Span 80 berpengaruh terhadap respon daya sebar pada level tinggi Carbopol 940.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Span 80 berpengaruh terhadap respon daya sebar. Berdasarkan tabel VIII, pengaruh Span 80 pada level rendah dan level
tinggi Carbopol 940 adalah menaikkan daya sebar dari krim sunscreen. Hal ini dikarenakan viskositas berbanding terbalik dengan daya sebar. Span 80 dapat
menurunkan viskositas yang akan mengakibatkan meningkatnya respon daya sebar.
Tabel XIV. Hasil uji Wilcoxon-two sample untuk melihat pengaruh variasi
Carbopol 940 pada respon daya sebar Perbandingan Formula
p-value Keterangan
F1:Fb 0,04953
Berbeda
Fa:Fab 0,0463
Berbeda Pengaruh Carbopol 940 pada level rendah Span 80 dapat dilihat dengan
membandingkan antara formula 1 dengan formula b tabel XIV. Formula 1 dan formula b memiliki jumlah Span 80 yang sama, yaitu 5 mL, jumlah Carbopol 940
0,5 g pada formula 1 dan 0,75 g pada formula b. Analisis statistika ini
menghasilkan p-value 0,05 yang artinya berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa Carbopol 940 berpengaruh terhadap respon daya sebar pada level rendah Span 80.
Berdasarkan tabel VIII, pengaruh Carbopol 940 pada level rendah Span 80 adalah menurunkan daya sebar dari krim sunscreen.
Pengaruh Carbopol 940 pada level tinggi Span 80 dilihat dari perbandingan antara formula a dan formula ab. Formula a dan formula ab
memiliki jumlah Span 80 yang sama, yaitu sebanyak 10 mL dan memiliki variasi jumlah Carbopol 940. Formula a memiliki jumlah Carbopol 940 sebanyak 0,5 g
dan formula ab sebanyak 0,75 g. Hasilnya adalah berbeda p-value 0,05, artinya Carbopol 940 berpengaruh terhadap respon daya sebar pada level tinggi Span 80.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Carbopol 940 berpengaruh terhadap respon daya sebar. Berdasarkan tabel VIII, pengaruh Carbopol 940 pada level tinggi Span 80
adalah menaikkan daya sebar dari krim sunscreen.
3. Pergeseran viskositas