4. Trietanolamina
Gambar 8. Struktur trietanolamina Rowe et al., 2006
Trietanolamina digunakan dalam pembentukan emulsi sebagai bahan pengemulsi anionik untuk menghasilkan produksi emulsi minyak-air yang
homogen dan stabil. Trietanolamina juga dapat digunakan untuk mengubah gugus karboksil dari carbopol 940 menjadi COO
-
. Adanya gaya tolak menolak elektrostatis antara gugus karboksil yang telah berubah menjadi COO
-
mengakibatkan carbopol mengembang dan menjadi lebih rigid Barry,1983. Trietanolamina merupakan senyawa basa yang aman bila digunakan dalam
kosmetik Jellinek, 1970.
5. Gliserin
Gambar 9. Gliserin Rowe et al., 2006
Gliserin dalam kosmetik biasanya digunakan sebagai humektan, emolien dan bahan pengawet. Humektan adalah zat yang ditambahkan untuk mencegah
penguapan air dari sel kulit karena mampu mengikat air dari udara dan dalam
kulit. Konsentrasi gliserin sebagai humektan adalah kurang dari atau sama dengan 30 Rowe et al, 2006.
Fungsi gliserin sebagai humektan adalah untuk mempertahankan tingkat kandungan air dalam produk, dengan mengurangi penguapan air selama
pemakaian sehingga krim lebih mudah menyebar dan pembentukan kerak pada wadah dapat dihindari Tranggono, 2007.
6. Metil paraben
Gambar 10. Metil paraben Rowe et al., 2006
Metil paraben dalam kosmetik biasanya digunakan sebagai bahan pengawet. Peningkatan rantai gugus alkil akan meningkatkan aktivitas
antimikrobanya tetapi kelarutannya dalam air menjadi menurun. Efektifitas pengawet ini memiliki rentang pH 4-8, dimana konsentrasi yang digunakan dalam
sediaan topical adalah 0.02-0.3. Metil paraben bersifat nonmutagenik, nonteratogenik, dan nonkarsinogenik Rowe et al, 2006.
7. Parafin cair
Parafin dalam sediaan topical digunakan untuk meningkatkan titik leleh atau meningkatkan pengerasan bahan pengeras. Parafin tidak menyebabkan
toksik ataupun iritasi. Parafin cair berbentuk cairan kental dan tidak berwarna.
Konsentrasi yang digunakan dalam sediaan topikal adalah 1.0-32.0 Rowe et al, 2006. Parafin cair dapat berfungsi sebagai emolien yang mencegah dehidrasi
pada saat sediaan diaplikasikan ke kulit Tranggono, 2007.
G. Landasan Teori