Tokoh Utama Antagonis : Tokoh Mama

pengusaha terkenal kutipan 2, 3, 4, dan 5. Arimbi merasa putus asa dengan perbuatan orang tuanya kutipan 6, 7, 8, dan 9. Arimbi menginginkan kematian kutipan 10 dan 11. Arimbi menganggap dirinya sebagai musuh kutipan 12 dan 13. Arimbi sangat membenci kehidupan pagi hari kutipan 14 dan 15. Arimbi sangat membenci Ibunya kutipan 16 dan17. Arimbi membenci sikap ayahnya kutipan 18. Arimbi gadis yang keras kepala kutipan 19. Arimbi memiliki sifat emosional kutipan 20, 21, dan 22. Arimbi lesbian kutipan 23, 24, dan 25 Arimbi tidak merasa nyaman dalam keluarga kutipan 26 dan 27. Kondisi keluarga tidak bahagia membuat Arimbi bebas untuk berprilaku, dan malas belajar kutipan 28. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Arimbi merupakan tokoh utama dalam novel Detik Terakhir. Sebagai tokoh utama Arimbi mempunyai frekuensi keterlibatan yang tinggi dalam peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam cerita dari awal hingga akhir, ada indikasi tokoh Arimbi mengalami tekanan berkaitan dengan perbuatan orang tuanya yang selalu memasukan Arimbi ke panti rehabilitasi.

2.1.1.2 Tokoh Utama Antagonis : Tokoh Mama

Secara fisiologis Mama Arimbi wanita yang bertubuh langsing, ramah, cantik, dan menarik. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut : 29 Mama saya punya sejuta daya tarik. Bukan saja karena tubuhnya yang cantik selalu terbalut gaun menarik.Tapi juga karana dia pintar membawa diri di luar rumah hlm.30. Mama Arimbi sangat terkenal di masyarakat. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut : 30 Mama tahu bagaimana cara menjual daya tarik. Mama dan wajahnya cukup dikenal di ibu kota. Citra dirinya cukup baik. Saya melihat itu dari bunyi artikel dengan judul yang merdu tentang Mama hlm.31. 31 Setiap kali kami berpergian berdua, saya juga melihat senyum penuh tabik dari banyak orang kepada Mama. Mama orang yang sangat dihargai hlm.31. Mama Arimbi juga merasa putus asa dengan perbuatan suaminya. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut: 32 “Mau apa kamu Mau mengancam saya cerai. Ayo Ayo Ceraikan saya kalau berani. Kamu pikir saya takut dengan ancaman kamu yang gertak sambal itu Laki- laki tak tahu diri ”Mama masih histeris hlm. 33. Sebagai wanita Mama Arimbi orangnya sangat lemah. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut: 33 Ibu saya tak seberani itu. Atau tak sepintar itu. Ekspresinya tiap kali dipukuli ayah saya selalu serupa. Dia hanya bertariak-teriak seperti ayam baru dipenggal, dan merunduk-runduk seperti kucing ketakutan hlm.35. 34 Papa mendekam dalam kamar menemani Mama yang terbaring lemah. Tubuh Mama dipenuhi perban hlm.41. Mama Arimbi, sangat teliti dalam mengatur makanan pagi untuk anaknya Arimbi. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut : 35 Begitu telitinya Mama melihat tata sarapan saya, saya saya berpikir apakah saya akan mati jika menelan mentimun terlebih dulu hlm.24. Mama Arimbi seorang ibu yang suka berfoya-foya dan bergaya hidup mewah. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut : 36 Begitu hidung saya bisa mengendus, saya tahu ibu wanita dengan cita rasa tinggi yang terpuaskan dengan sempurna karena uang papa yang tidak batasnya hlm.25. 37 Mama sudah membelikan begitu banyak barang untuk saya hlm.26. 38 Mama sering keluar negeri. Ketika dia pulang, pembantu-pembantu di rumah akan sibuk mengangkut belasan tas atau kardus yang dibopong Mama hlm.26. 39 Mama akan mengumpulkan semua boyongannya terlebih dulu di ruang tengah. Setelah itu dia membuka satu per satu dan memamerkan apa yang dia beli hlm.26. Mama Arimbi memiliki sifat yang individualitas. Dia tidak pernah memikirkan tentang perasaan Arimbi, Mamanya hanya memikirkan tentang setatus kehidupan mereka yang paling penting. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut: 40 Harapan kami satu-satunya. Kenyataan yang kamu berikan sekarang pada kami, adalah penghancuran yang luar biasa buat kami hlm.196. 41 Dan jangan sampai ada yang tahu. Ini aib. Mau dikemanakan muka Mama, muka Papa Ayahmu orang yang sukses, ibumu aktif di mana-mana. Apa kata orang, kalau tahu kamu jadi seperti ini hlm. 186. 42 Sekarang, kamu sudah ada di rumah ini. Kami sudah menyiapkan program penyembuhan untukmu. Please, jangan merusak semua pertolongan kami. Sekali ini saja, kasihanilah Papa dan Mama……..” Mama me nggeleng-gelengkan kepalanya hlm.196. Mama Arimbi ternyata juga bukan istri yang setia. Dia selingkuh dengan seorang pelukis yang bekerja bersamanya. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut: 43 Mama kembali asyik dengan percakapan manjanya di telepon, setiap pukul 10.00. dan kepergiannya yang tak jelas setiap malam hlm.108. 44 Setelah Papa pergi, Mama menelpon kekasihnya. Lebih lama. Tertawa. Menertwai nasibnya. Lalu menggoda kekasihnya. Tertawa lagi hlm.108. 45 “Tapi dia langsung pergi bersama pria itu. Itu lho pelukis yang naksir ibu Non itu” hlm.92. Mama Arimbi mempunyai bisnis event organizer di bidang pameran lukisan memiliki kantor mewah di dekat rumah. Seperti terlihat dalam kutipan berikut: 46 Dia punya bisnis event organizer, terutama bergerak di bidang pameran lukisan. Di rumah kami, ada lemari besar khusus untuk brosur pameran, dokumen undangan, juga tetek bengek lainya. Mama punya kantor sendiri. Tak jauh dari rumah. Masih di sekitar kawasan mewah Kebayoran Baru. Tentu, kantornya lebih kecil dari rumah saya. Tapi sangat nyaman dan mewah hlm.30. Mama Arimbi juga seorang pemarah karena Arimbi sering memakai narkoba. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut: 47 “Mengaku kamuuu” Mama mendekat. Matanya menyala nyala. Saya melihat kemarahan yang hebat. Dia seperti terbakar. “Jangan bohongi Mama Kamu sudah jadi pecandu narkotika ya?” suaranya menggelepar. Dia mau lagi selangkah. Dan tiba-tiba saja sesuatu yang pedih menyambar salah satu pipi saya. Mama menampar hlm. 95. 48 Dengar, Ari, pecandu narkoba bisa menjadi orang-orang yang pasif. Yang tak tahu harus berbuat apa jika tidak disuruh. Mereka tidak bisa memimpin, tidak punya inisiatif, tidak bisa mengeluarkan ide. Mereka jadi bodoh Nafas Mama kini agak tersengal hlm.196. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa secara fisiologis Mama Arimbi memiliki wajah yang cantik dan membawa diri kutipan 29. Mama Arimbi terkenal di masyarakat kutipan 30 dan 31. Mama Arimbi putus asa dengan perbuatan suaminya kutipan 32. Mama Arimbi sangat lemah kutipan 33 dan 34. Mama Arimbi teliti mengatur dalam hal makanan kutipan 35. Mama Arimbi juga suka berfoya- foya dan berhidup mewah kutipan 36, 37, 38, dan39. Mama Arimbi juga memiliki sifat indfidualitas tidak pernah memikirkan perasaan Armbi kutipan 40, 41, dan 42. Juga Mama Arimbi bukan istri yang setia kutipan 43, 44, dan 45. Mama Arimbi memeliki bisnis event organizer bidang pameran lukisan kutipan 46. Mama Arimbi juga pemarah kutipan 47 dan 48.

2.1.1.3 Tokoh Utama Antagonis : Tokoh Papa

Dokumen yang terkait

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN HUMANISTIK DALAM NOVEL DETIK TERAKHIR KARYA ALBERTHIENE ENDAH

0 8 9

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL DETIK TERAKHIR KARYA ALBERTHIENE ENDAH: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

0 1 24

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL Konflik Batin Tokoh Utama Novel Sang Maharani KArya Agnes Jessica : Tinjauan Psikologi Sastra.

0 0 12

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL HATI SINDEN KARYA DWI RAHAYUNINGSIH KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL HATI SINDEN KARYA DWI RAHAYUNINGSIH TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

0 1 12

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MUNAJAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY : TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MUNAJAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY : TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

1 3 11

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA NOVEL PUSPARATRI KARYA NURUL IBAD: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Konflik Batin Tokoh Utama Novel Pusparatri Karya Nurul Ibad: Tinjauan Psikologi Sastra.

0 0 11

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA NOVEL PUSPARATRI KARYA NURUL IBAD: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Konflik Batin Tokoh Utama Novel Pusparatri Karya Nurul Ibad: Tinjauan Psikologi Sastra.

0 0 16

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DETIK TERAKHIR KARYA ALBERTHIENE ENDAH.

1 3 120

Novel Detik Terakhir karya Alberthiene Endah

0 8 90

TEKANAN BATIN TOKOH ARIMBI DALAM NOVEL DETIK TERAKHIR KARYA ALBERTHIENE ENDAH TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia

0 2 94