Tokoh Vela Tokoh Tambahan

itu mau melayani wawancara saya untuk artikel mengenai sindikat narkoba hlm. 8. Rajib orang yang pernah membantu Arimbi dan Vela pada saat mereka melarikan diri dari pantai rehabilitas. Rajib juga mengizinkan mereka berdua untuk tinggal di rumah kontrakkannya. Hal ini dapat terlihat dalam kutipan berikut: 71 Vela tahu, dia telah menjadi kekasih Rajib. Tapi dia tidak merasakan getar apa-apa. Yang dia tahu, semakin hari Rajib semakn melindunginya hlm. 79. 72 Kami tinggal di rumah kontrakkan Rajib untuk sementara. Kami tidak keluar rumah, karena takut ditemukan orang-orang yang kami kenal. Rajib memberi kami ruang tidur yang tak lain adalah kamarnya send iri hlm. 161. 73 Rajib juga berbaik hati membelikan kami beberapa potong baju dan celana dalam hlm. 161. 74 Tentu saja dia menanggung makan kami. Tiga kali sehari. Pagi- pagi sekali dia berjalan kaki ke pasar Tibet dekat rumah, dan pulang dengan membawa tiga bungkus nasi lengkap dengan lauk- pauk hlm.161. Sesuai dengan kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa Rajib adalah pengedar narkoba kutipan 63, 64, dan 65. Secara fisiologis Rajib digambarkan sebagai orang yang tinggi kutipan 66 dan 67. Rajib seorang pengedar narkoba kutipan 68. Rajib sangat menyayangi wanita kutipan 69. Rajib dimasukkan ke penjara kutipan 70. Rajib juga pernah membantu Vela dan Arimbi saat lari dari panti rehabilitas kutipan 71, 72, 73, dan 74.

2.1.2.2 Tokoh Vela

Secara fisiologis Vela bertubuh kurus, cantik, dan keturunan Menado- Belanda. Vela teman dari Armbi dan Rajib. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 Vela mahluk yang indah hlm. 7. 76 Ada delapan orang yang berkumpul dengan paras yang sama. Bolong dan tidak peduli. Satu diantaranya seorang gadis yang bertubuh sangat ceking. Rambutnya kemerahan dengan paras yang sangat manis. Dia berdarah Menado-Belanda. Namanya Vela. Entah kenapa saya langsung menyenanginya. Terlebih karena matanya yang sayu dan lemah. Dia menggenggam tangan saya dengan kencang ketika kami berkenalan hlm. 70. Vela adalah anak dari keluarga yang miskin. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut : 77 Vela datang ke Jakarta setelah orang tuanya yang miskin di Menado merasa perlu menitip-nitipkan anak-anaknya untuk melegakan kesulitan ekonomi hlm. 73. 78 Tapi dia dihina dan disakiti. Bekerja melebihi tugas pembantu hlm. 73. 79 Vela sering berbicara dengan Rajib. Bercerita tentang kemiskinan mereka. Tentang ketertekanan mereka. Tentang ketakutan mereka memandang hidup. Tentang kenistaan mereka memandang hidup hlm. 76. Vela adalah teman Rajib. Bila ada masalah dia selalu menceritakan pada Rajib. Berikut kutipannya: 80 Kedekatan dengan Rajib membuatnya merasa anak muda itu bagian dari hidupnya. Meskipun Vela tak merasakan getar apa-apa. Tapi dia tidak bisa tidak melihat Rajib barang sehari hlm. 79. Selain teman dekat Rajib Vela juga pacar Rajib. Hal ini terdapat dalam kutipan berikut: 81 Baginya Rajib bukan lagi seorang teman. Dia pelindung, selimut, pemberi kekuatan hlm.79. 82 Vela tahu dia menjadi kekasih Rajib hlm. 79. Vela teman lesbian Arimbi. Berikut kutipannya: 83 Saya memeluknya. Cerita Vela sudah cukup bagi saya untuk menyerahkan segenap tenaga dan perhatian saya detik itu pada nya. Dia menangis dalam pelukkan saya hlm. 83. 84 Saya mencintainya. Dia mencintai saya. Apa bedanya kami sekarang. Detik itu juga saya telah memutuskan hidup dan mati saya untuk Vela hlm. 83. Akibat pergaulan dengan Rajib, Vela juga menjadi pemakai narkoba. Berikut kutipannya: 85 “Kamu terlalu lama. Saya sudah sakaw….,” katanya dengan suara bergetar. Keringat di dahinya sebesar butiran jagung. Dia tidak menyalakan api.Tidak menyiapkan aluminium foil seperti layaknya orang yang siap menikmati sabu hlm. 71. 86 “Saya menyimpan sedikit,” katanya sambil menarik laci di meja rendahnya. Selipat kertas putih kecil. Dia membukanya dengan hati-hati. Menjaga isi dalamnya agar tak jatuh. Serbuk putih itu hlm. 72. Sebagai wanita lemah, Vela mudah terpengaruh dengan bujukkan dari Rajib untuk menjadi pengedar narkoba. Berikut kutipannya: 87 Vela menurut. Petualangannya yang lebih dahsyat Vela lakukan bersama Rajib. Menyisir diskotek-diskotek di Kuta yang dipenuhi bule. Menyusuri tongkrongan anak-anak muda di Yogya dan rutin menelusuri pinggiran Dagon di Bandung. Berkali-kali mereka nyaris tertangkap polisi di bandara. Tapi akal Rajib begitu licin, sehingga mereka selalu saja bebas hlm. 79. Begitu banyak penderitaan yang dihadapi Vela dalam hidupnya. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut: 88 Tapi dia dihina dan disakiti. Bekerja melebihi tugas pembantu. Tidak leluasa menonton televis karena selalu disindir menghabiskan listrik orang tanpa membayar. Tidak bebas berdandan, karena satu-satunya bedak yang dia beli dari hasil menabung ditumpahkan dengan sengaja oleh sepupunya yang selalu siap menerkam. Dia tidur meringkuk di ranjang besi di bawah tangga dapur hlm. 75. 89 Semalam dia diperkosa. Dan sekarang dia merasa sengsara. Vela menangis. Dia merasa diludahi. Dia merasa lebih tak berharga dari sekedar bukan siapa-siapa. Dia lebih sengsara gadis malang yang tidur di bawah tangga hlm. 82. 90 Tiga hari setelah penyiksaan di bak mandi itu, Vela meringkuk di kamar karena demam tinggi. Suhu tubuhnya panas, dan dia terus- terusan mengigau hlm. 151. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara fisiologis Vela bertubuh kurus, cantik, dan keturunan Menado-Belanda kutipan 75 dan 76. Vela anak dari keluarga miskin kutipan 77, 78, dan79. Vela teman Rajib kutipan 80. Vela juga pacar Rajib kutipan 81 dan 82. Vela juga teman lesbian Arimbi kutipan 83 dan 84. Akibat pergaulan dengan Rajib Vela menjadi pemakai narkoba kut ipan 85 dan 86. Vela juga sebagai pengedar narkoba kutipan 87. Banyak penderitaan yang dihadapi Vela kutipan 88, 89, dan 90.

2.2 Latar

Latar menunjuk pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan Abrams dalam Nurgiyantoro, 1995 : 216. Latar berfungsi untuk mengekspresikan perwatakkan dan kemauan, memiliki hubungan yang erat dengan alam dan manusia Wellek dan Warren dalam Sukada, 1985: 61. Latar mencakup tiga unsur, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat menunjuk pada lokasi terjadinya peristiwa dalam karya fiksi. Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial menunjuk pada hal- hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan Nurgiyantoro, 1995: 227-234. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN HUMANISTIK DALAM NOVEL DETIK TERAKHIR KARYA ALBERTHIENE ENDAH

0 8 9

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL DETIK TERAKHIR KARYA ALBERTHIENE ENDAH: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

0 1 24

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL Konflik Batin Tokoh Utama Novel Sang Maharani KArya Agnes Jessica : Tinjauan Psikologi Sastra.

0 0 12

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL HATI SINDEN KARYA DWI RAHAYUNINGSIH KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL HATI SINDEN KARYA DWI RAHAYUNINGSIH TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

0 1 12

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MUNAJAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY : TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL MUNAJAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY : TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

1 3 11

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA NOVEL PUSPARATRI KARYA NURUL IBAD: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Konflik Batin Tokoh Utama Novel Pusparatri Karya Nurul Ibad: Tinjauan Psikologi Sastra.

0 0 11

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA NOVEL PUSPARATRI KARYA NURUL IBAD: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Konflik Batin Tokoh Utama Novel Pusparatri Karya Nurul Ibad: Tinjauan Psikologi Sastra.

0 0 16

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DETIK TERAKHIR KARYA ALBERTHIENE ENDAH.

1 3 120

Novel Detik Terakhir karya Alberthiene Endah

0 8 90

TEKANAN BATIN TOKOH ARIMBI DALAM NOVEL DETIK TERAKHIR KARYA ALBERTHIENE ENDAH TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia

0 2 94