1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia selalu berusaha untuk mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian di dalam hidup dengan berbagai macam cara, ada yang berhasil ada juga yang
tidak berhasil. Jika seorang tidak mendapatkan yang diinginkannya maka dia akan stres, tertekan dan putus asa. Orang yang tabah dalam menjalankan hidup
kemungkinan besar dia akan terhindar dari penyakit yang diakibatkan oleh tekanan batin Daradjat, 1985 : 15.
Ketidaktentraman hati, atau kurang sehatnya mental, sangat mempengaruhi kelakuan dan tindakan seseorang, misalnya orang akan merasa
tertekan, atau merasa gelisah dan berusaha mengatasi perasaan yang tidak enak itu dengan jalan mengungkapkannya keluar. Akan tetapi, tidak selamanya orang
mendapat kesempatan untuk itu. Orang yang menghadapi kesukaran- kesukarannya dengan tidak wajar atau ia tidak sanggup menyesuaikan diri dengan
situasi yang dihadapinya dapat mengala mi gangguan jiwa Daradjat, 1985 : 22. Tekanan batin pressure adalah suatu perasaan yang di dalamnya orang
merasa dirinya dibebani dan seolah-olah dikejar untuk mencapai sesuatu atau berperilaku tertentu Winkel, 1991 : 207.
Novel Detik Terakhir karya Alberthiene Endah ini cukup banyak mengungkapkan dan menyoroti permasalahan tekanan batin yang terjadi pada
tokoh Arimbi. Permasalahan tekanan batin yang dialami oleh Arimbi adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berawal dari Arimbi melihat kedua orang tuanya yang selalu saja bertengkar, setiap hari ayah Arimbi selalu memukul ibunya sampai berdarah, bahkan sampai
pingsan. Arimbi juga merasa tertekan melihat perselingkuhan kedua orang tuanya dengan rekan kerja mereka di kantor.
Novel Detik Terakhir ini juga menceritakan tentang kehidupan keluarga terpandang, kisah hidup Arimbi anak orang kaya dan memiliki orang tua yang
punya nama besar. Orang tua yang tampak harmonis dan bahagia meskipun di dalam keluarga selalu saja sering saling menyakiti, Arimbi selalu saja
menyaksikan pertengkaran dan perselingkuhan kedua orang tuanya yang menyebabkan Arimbi merasa tertekan batinnya dengan perbuatan orang tuanya.
Pada akhirnya Arimbi mengambil sebuah keputusan untuk lari dari rumah untuk mencari dunia baru yang membuat hidupnya bahagia. Dunia baru itu adalah
narkoba. Arimbi terjerumus dalam dunia narkoba dan menjadi pecandu narkoba. Arimbi melakukan ini bukan karena keinginannya, Arimbi terpaksa
melakukannya karena Arimbi merasa tertekan melihat kedua orang tuanya yang setiap hari selalu saja ada pertengkaran. Bagi Arimbi hidup di rumahnya seperti
hidup di neraka yang setiap hari selalu saja menjerit meminta pertolongan. Salah satu karya sastra adalah novel. Novel merupakan pengamatan
sastrawan terhadap kehidupan di sekitarnya. Penciptaan novel dipengaruhi latar belakang pengarang, lingkungan, dan keperibadian pengarang itu sendiri. Novel
mengandung cerita kehidupan seorang sewaktu ia mengalami krisis dalam jiwanya dan sebagainya Sumardjo, 1984 : 4
Karya sastra dapat memanfaatkan psikologi karena karya sastra merupakan ekspresi batin manusia. Tokoh-tokoh dalam novel adalah manusia
yang terdiri dari unsur fisik dan mental jiwa. Oleh karena itu, unsur psikologi sangat berperan dalam penokohan Sumardjo, 1984 : 8. Pada dasarnya psikologi
dan sastra mempunyai kaitan erat antara manusia dengan masyarakatnya Sumardjo, 1984 : 5.
Psikologi dapat memberikan gambaran-ganbaran atau penjelasan yang bermanfaat tentang sastra, terutama tentang masalah- masalah yang berhubungan
dengan perasaan dalam sastra. Berbagai persamaan tujuan antara psikologi dan sastra mendasari adanya suatu pendekatan psikologi terhadap suatu karya sastra
Sumardjo, 1984 : 10. Dalam kaitan antara psikologi dan sastra, Hartoko dan Rahmanto
mendefinisikan psikologi sastra sebagai cabang ilmu sastra yang mengkaji sastra dari sudut pandang psikologi. Pendekatan ini diarahkan pada pengarang maupun
pembaca psikologi komunikasi sastra atau kepada teks itu sendiri Hartoko dan Rahmanto, 1986 : 29.
Sebuah cerita fiksi dalam bentuk novel, didukung oleh tokoh-tokoh cerita. Tokoh utama selalu menjadi tokoh sentral. Ia bahkan menjadi pusat sorotan dalam
kisah Sudjiman, 1988 : 18. Arimbi dalam novel Detik Terakhir ini dapat dikatakan sebagai tokoh yang memegang peranan pemimpin karena Arimbi
banyak terdapat dalam setiap bagian cerita novel Detik Terakhir. Peneliti memilih novel Detik Terakhir ini, sebagai bahan kajian dengan
alasan pertama novel Detik Terakhir ini mempunyai kekhasan dalam hal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penceritaan, pembaca dihadapkan pada permasalahan yang tidak jauh dari realita kehidupan zaman sekarang yaitu banyaknya anak-anak muda yang terjermus
dalam dunia narkoba, disebabkan tidak adanya perhatian dan kasih sayang dari orang tua serta keluarga mereka; kedua novel ini memenangkan penghargaan
Pertama Adikarya IKAPI untuk kategori novel remaja; ketiga tema novel ini tentang narkoba sesuai dengan keadaan saat ini yang sedang digalangkan anti
narkoba, sehingga menarik untuk mengetahui kehidupan para pengguna narkoba. Karya-karya Alberthiene Endah selalu sesuai dengan kehidupan modern.
Contohnya saja novel Detik Terakhir ini dan juga novel ini pernah difilmkan denga n judul Jangan Beri Aku Narkoba. Karya-karya Alberthiene Endah berhasil
meraih 2 penghargaan khusus dari Badan Narkotika Nasional BNN dan Fan Campus dalam menanggulangi narkoba, dan Mei 2005, novel Jangan Beri Aku
Narkoba terpilih sebagai juara Pertama Adikarya Award 2005 IKAPI Endah,
2004 : www. Gramedia. com. Seorang mengalami tekanan perasaan atau tekanan batin yang sangat
berat, apalagi tidak ditemukan jalan keluarnya, akan mengakibatkan seseorang mengalami gangguan jiwa atau bahkan penyakit jiwa. Hal ini disebabkan
seseorang tidak mampu menghadapi kesukaran-kesukaran dalam hidupnya dengan jalan yang wajar atau bahkan ia tidak mampu menyesuaikan diri dengan
situasi yang sedang dihadapinya Daradjat, 1985 : 24. Dalam memahami karya sastra terutama novel, analisis intrinsik sangat
diperlukan sabagai langkah awal. Dalam penelitian ini unsur intrinsik yang akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diteliti adalah tokoh dan latar dengan alasan kedua unsur ini sangat intensif mengungkapkan permasalahan tekanan batin tokoh Arimbi.
Dari analisis struktur dilanjutkan analisis psikologi yang berhubungan dengan tekanan batin tokoh Arimbi dalam novel Detik Terakhir. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teori psikologi Abraham Maslow karena peneliti melihat adanya kesesuaian antara teori psikologi Abraham Maslow untuk
menganalisis tekanan batin tokoh Arimbi dalam menghadapi permasalahan hidup. Permasalahan tekanan batin tokoh banyak terdapat dalam novel Detik
Terakhir , maka penulis tertarik untuk mengungkap permasalahan tersebut.
Pendekatan yang tepat digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologis sastra, pendekatan ini digunakan untuk menganalisis segi kejiwaan
yang berhubungan dengan tokoh Arimbi.
1.2 Rumusan Masalah