Obat dan Kosmetik Peraturan yang Terkait dalam Kerasionalan Produk Antijerawat

f. Jangan memakai topi atau ikat kepala yang menggosok dahi karena akan membuat jerawat semakin parah. g. Sebaiknya hanya menggunakan obat jerawat topikal yang disarankan karena penggunaan obat jerawat yang terlalu sering akan menyebabkan kondisi semakin parah. h. Gunakan sunscreen. Hal ini penting jika memakai obat karena obat membuat kulit lebih sensitif terhadap matahari Anonim, 2001a.

C. Obat dan Kosmetik

Menurut penjelasan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 72 tahun 1998 tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, yang dimaksud dengan obat adalah bahan atau panduan bahan yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan, dan peningkatan kesehatan termasuk kontrasepsi dan sediaan biologis. Kosmetika adalah panduan bahan yang siap digunakan pada bagian luar badan kulit, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar, gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan, tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit Anonim, 1998. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Peraturan yang Terkait dalam Kerasionalan Produk Antijerawat

Informasi yang tepat sangat diperlukan dalam penggunaan obat yang rasional. Setiap kemasan dan pelabelan produk obat harus memberikan informasi yang konsisten sesuai dengan peraturan masing-masing negara. Berdasarkan Ethical Criteria for Medicinal Drug Promotion -WHO 1988, informasi yang harus dicantumkan dalam suatu kemasan produk meliputi: 1. komposisi zat aktif dengan nama International Nonpropiety Names INN; 2. nama merk dagang; 3. indikasi utama; 4. perhatian, kontra indikasi, peringatan; 5. nama dan alamat industri farmasi atau distributor. Anonim, 1988 Di Indonesia, penandaan dan informasi untuk produk obat dan kosmetik harus sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 72 tahun 1998 tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan. Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan dilaksanakan untuk melindungi masyarakat dari informasi yang tidak obyektif, tidak lengkap, serta menyesatkan. Yang dimaksud dengan sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetik. Yang dimaksud dengan alat kesehatan adalah bahan, instrumen, aparatus, mesin, implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mendiagnosa, menyembuhkan, dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 72 tahun 1998 pasal 28, penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan sekurang-kurangnya berisi: 1. nama produk dan atau merk dagang; 2. nama badan usaha yang memproduksi atau memasukkan sediaan farmasi dan alat kesehatan ke dalam wilayah Indonesia; 3. komponen pokok sediaan farmasi dan alat kesehatan; 4. tata cara penggunaan; 5. tanda peringatan atau efek samping; 6. batas waktu kadaluwarsa untuk sediaan farmasi tertentu. Anonim, 1998 Menurut Keputusan BPOM RI nomor HK.00.05.4.1745 tentang kosmetik pasal 23 ayat 1, pada etiket wadah dan atau pembungkus harus dicantumkan informasi mengenai: 1. nama produk; 2. nama dan alamat produsen atau importir atau penyalur; 3. ukuran, isi atau berat bersih; 4. komposisi dengan nama bahan sesuai dengan Kodeks Kosmetika Indonesia atau nomenklatur lainnya yang berlaku; 5. nomor izin edar; 6. nomor batch atau kode produksi; 7. kegunaan dan cara penggunaan kecuali untuk produk yang sudah jelas penggunaanya; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. bulan dan tahun kadaluwarsa bagi produk yang stabilitasnya kurang dari 30 bulan; 9. penandaan lain yang berkaitan dengan keamanan dan atau mutu. Anonim, 2003a Tabel III. Informasi yang harus dicantumkan pada brosur atau kemasan produk antijerawat menurut WHO 1988, Peraturan Pemerintah RI nomor 72 tahun 1998, dan Keputusan Kepala BPOM RI nomor HK.00.05.4.1745 WHO 1988 Peraturan Pemerintah RI Keputusan BPOM 1. komposisi zat aktif dengan nama International Nonpropiety Names INN; 2. nama merk dagang; 3. indikasi utama; 4. perhatian, kontra indikasi, peringatan; 5. nama dan alamat industri farmasi atau distributor. 1. nama produk dan atau merk dagang; 2. nama badan usaha yang memproduksi atau memasukkan sediaan farmasi dan alat kesehatan ke dalam wilayah Indonesia; 3. komponen pokok sediaan farmasi dan alat kesehatan; 4. tata cara penggunaan; 5. tanda peringatan atau efek samping; 6. batas waktu kadaluwarsa untuk sediaan farmasi tertentu. 1. nama produk; 2. nama dan alamat produsen atau importir atau penyalur; 3. ukuran, isi atau berat bersih; 4. komposisi dengan nama bahan sesuai dengan kodeks kosmetika Indonesia atau nomenklatur lainnya yang berlaku; 5. nomor izin edar; 6. nomor batch atau kode produksi; 7. kegunaan dan cara penggunaan kecuali untuk produk yang sudah jelas penggunaanya; 8. bulan dan tahun kadaluwarsa bagi produk yang stabilitasnya kurang dari 30 bulan; 9. penandaan lain yang berkaitan dengan keamanan dan atau mutu.

E. Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas