BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah action research yang dilakukan selama 2 bulan. Action research dipilih karena penelitian dapat melakukan suatu
perubahan sistem kerja dalam pemberian asuhan keperawatan. Model primary Nursing yang diterapkan di Ruangan Raflesia RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
adalah penelitian kualitatif dengan Action Research yaitu dengan proses tahap persiapan, perencanaan, aksi dan observasi, reflection.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah di ruangan Raflesia RSUD Dr. Pirngadi kota Medan yang berada di Jln. Prof. H.M.Yamin, SH No. 47 Medan. Alasan
pemilihan lokasi dikarenakan RSUD Dr. Pirngadi kota Medan merupakan rumah sakit rujukan, rumah sakit pendidikan, masih menggunakan metode penugasan
tim dan ingin mengembangkan suatu metode penugasan baru yaitu primary nursing.
Universitas Sumatera Utara
3.2.2 Waktu Penelitian
Pengambilan data dan proses kegiatan action research berlangsung selama 9 minggu mulai dari tanggal 25 April 2013 sampai dengan tanggal 26 Juni 2013 .
3.3 Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 8 perawat yang bertugas di ruang Raflesia RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan lantai 1. Kriteria recruitment
partisipan yaitu mempunyai kualifikasi Ners, mempunyai pengalaman kerja minimal 5 tahun, memiliki sertifikat pelatihan ACLS Advanced Cardio Life
Support, perawatan luka, PPGD, Patient Safety, EKG dan terapi cairan.
3.4 Pengumpulan Data 3.4.1 Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan tiga alat untuk pengumpulan data yaitu : kuesioner, checklist dan panduan FGD.
1. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan terdiri dari kuesioner data demografi, kuesioner kepuasan pasien KKP dan kuesioner pengetahuan perawat KPP tentang
primary nursing.
Universitas Sumatera Utara
1 Kuesioner data demografi
Kuesioner data demografi dibuat oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui data demografi pasien dan partisipan perawat. Komponen dalam
kuesioner data demografi yaitu : a pasien: inisial, jenis kelamin, umur, pendidikan, agama, suku, hari rawatan, kebangsaan, dan b perawat: inisial, jenis
kelamin, usia, pengalaman bekerja dan pelatihan yang pernah diikuti. 2
Kuesioner Kepuasan Pasien KKP tentang pelayanan keperawatan KKP dibuat oleh peneliti yang disesuaikan dengan teori Manthey 1980.
Tujuan KKP yaitu untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien tentang pelayanan keperawatan. KKP telah diuji validitasnya oeh tiga orang expert yaitu Salbiah, S.
Kp, M. Kep dosen Fakultas Keperawatan USU, Liberta Lumbantoruan, S. Kp, M. Kep staf RSUP H. Adam Malik Medan, Sr. Felicitas FSE Mestiana Br. Karo,
S. Kep, Ns, M. Kep dosen St. Elisabeth Medan. Komponen KKP yaitu : komunikasi interpersonal dan keterampilan perawat. Hasil Content validity indeks
= 1. Sesuai dengan Polit dan Beck 2008 Content validity indeks harus 0,90. 3
Kuesioner Pengetahuan Perawat KPP tentang metode penugasan PN KPP dibuat oleh peneliti yang disesuaikan dengan teori Manthey 1980.
KPP telah diuji validitasnya oleh tiga orang expert yaitu Salbiah, S. Kp, M. Kep dosen Fakultas Keperawatan USU, Liberta Lumbantoruan, S. Kp, M. Kep staf
RSUP H. Adam Malik Medan, Sr. Felicitas FSE Mestiana Br. Karo, S. Kep, Ns, M. Kep dosen St. Elisabeth Medan. Tujuan KPP adalah untuk mengetahui
tingkat pengetahuan perawat tentang metode penugasan primary nursing.
Universitas Sumatera Utara
Komponen KPP yaitu konsep primary nursing. Hasil Content validity indeks = 1. Sesuai dengan Polit dan Beck 2008 Content validity indeks harus 0,90
2. Checklist pelaksanaan metode penugasan primary nursing PN
Checklist pelaksanaan metode penugasan PN dibuat oleh peneliti dan telah diuji validitasnya oleh tiga orang expert yaitu Salbiah, S. Kp, M. Kep dosen
Fakultas Keperawatan USU, Liberta Lumbantoruan, S. Kp, M. Kep staf RSUP H. Adam Malik Medan, Sr. Felicitas FSE Mestiana Br. Karo, S. Kep, Ns, M. Kep
dosen St. Elisabeth Medan. Komponen checklist pelaksanaan metode penugasan PN yaitu komunikasi interpersonal, tanggung jawab, membuat keputusan dan
pemberian asuhan keperawatan dan disesuaikan dengan teori Manthey 1980. Tujuan checklist pelaksanaan metode penugasan primary nursing yaitu untuk
mengobservasi pelaksanaan metode penugasan primary nursing. Hasil Content validity indeks = 1. Sesuai dengan Polit dan Beck 2008 Content validity indeks
harus 0,90
3. Panduan FGD Focus Group Discussion
Panduan FGD dibuat oleh peneliti yang telah disesuaikan dengan teori Manthey 1980. Tujuan FGD yaitu untuk menggali persepsi perawat tentang
suatu metode penugasan. Panduan FGD telah diuji validitasnya oleh tiga orang expert yaitu Salbiah, S. Kp, M. Kep dosen Fakultas Keperawatan USU, Liberta
Lumbantoruan, S. Kp, M. Kep staf RSUP H. Adam Malik Medan, Sr. Felicitas FSE Mestiana Br. Karo, S. Kep, Ns, M. Kep dosen St. Elisabeth Medan
Komponen panduan FGD yaitu a pengertian metode penugasan tim, manfaat
Universitas Sumatera Utara
metode penugasan tim, hambatan metode penugasan tim, pengembangan dalam menggunakan metode penugasan tim, harapan terkait aplikasi metode tim, dan b
pengertian metode penugasan PN, manfaat metode penugasan tim, hambatan metode penugasan PN, pengembangan dalam menggunakan metode penugasan
PN, harapan terkait aplikasi metode penugasan PN. 3.4.2 Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tiga metode yaitu Focus Group Discussion FGD, self report dan observasi.
1. FGD Focus Group Discussion
Tujuan FGD yaitu untuk menggali persepsi perawat tentang suatu metode penugasan. FGD dilakukan dua kali yaitu pada saat pre dan post dari tanggal
25 April – 26 Juni 2013. FGD dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan panduan FGD.
2. Self Report
Self report dilakukan dua kali yaitu saat pre dan post action research pada tanggal 25 April- 26 Juni 2013. Tujuan self report yaitu untuk data demografi
pasien dan perawat, mengetahui tingkat kepuasan pasien dan tingkat pengetahuan perawat. Self report dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan kuesioner
demografi pasien dan perawat, kuesioner kepuasan pasien KKP, dan kuesioner pengetahuan perawat KPP.
Universitas Sumatera Utara
3. Observasi
Observasi dilakukan dua kali yaitu saat role play tanggal 21 Mei 2013 dan mandiri 10 Juni 2013 pada shift dinas pagi, sore dan malam. Tujuan
observasi yaitu untuk mengukur pencapaian metode penugasan primary nursing selama penelitian action research berlangsung oleh peneliti,. Metode observasi
dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan checklist pelaksanaan metode penugasan PN.
3.4.3 Tahapan Penelitian AR
Penelitian AR mengikuti langkah-langkah prosedur AR yang dibuat oleh Taggart 1988 yang terdiri dari 4 tahap yaitu : tahap reconnaissance, tahap
action, tahap observation, dan tahap reflection. a.
Reconnaissance tahap persiapan Reconnaissance merupakan tahap persiapan untuk mendapatkan data awal
mengenai kondisi dan situasi fenomena pelayanan di ruang Raflesia. Pada tahap persiapan ini yang dilakukan adalah :
1 Mempelajari informasi tentang artikel, jurnal, literatur dan penelitian terkait
dengan primary nursing 2
FGD dengan perawat di ruang Raflesia lantai 1 dengan menggunakan tape recorder dengan durasi 60 menit. Hasil FGD dengan 8 orang perawat
menunjukkan bahwa model asuhan keperawatan secara tim sudah terlaksana. Sumber daya perawat yang 50 sudah Ners dan memiliki masa tugas minimal
Universitas Sumatera Utara
5 tahun membuka pemikiran peneliti untuk mengembangkan suatu model asuhan keperawatan yang baru yaitu primary nursing.
Mengusulkan tentative model primary nursing kepada perawat ruang Raflesia lantai 1 dan Kepala bidang keperawatan. Perawat ruang raflesia yang
bertugas di lantai 1 sebanyak 8 orang perawat sebagai partisipan dilakukan selama seminggu.
b. planning perencanaan
Aplikasi primary nursing di ruang Raflesia lantai 1 direncanakan dengan menyelenggarakan diskusi dengan kepala bidang keperawatan yang mewakili
pihak manajemen rumah sakit, kepala ruangan, seluruh perawat yang bertugas di ruangan Raflesia khususnya lantai 1. Peneliti memberi masukan dan menyadari
pentingnya peningkatan model pemberian asuhan keperawatan dari model tim ke model primary nursing di ruang Raflesia.
c. Action dan observation aksi dan observasi
Pengamatan tindakan secara langsung yang sesuai dengan prosedur tentang pelaksanaan model primary nursing. Action model primary nursing yang
dilakukan oleh partisipan dapat menjalin kerjasama yang baik antara peneliti dengan partisipan dan pihak manajemen rumah sakit. Pelaksanaan tentative action
research yang dilakukan peneliti tentang pengembangan metode penugasan primary nursing langsung dilakukan di ruangan Raflesia lantai 1 dengan 8 orang
perawat 2 orang perawat primer dan 6 orang perawat associate. Observasi dilakukan langsung oleh peneliti 3 kali dalam sehari setiap pertukaran shift jaga
Universitas Sumatera Utara
yaitu shift pagi, sore dan malam. Observasi metode penugasan primary nursing dilakukan selama penelitian berlangsung.
d. Reflection refleksi
Proses ini merupakan hasil akhir terhadap evaluasi kegiatan, menemukan kelebihan, kelemahan dari penelitian action research. Perubahan model asuhan
keperawatan dari Tim ke primary nursing dapat menghasilkan tingkat pengetahuan perawat tentang primary nursing, tingkat kepuasan pasien, struktur
primary nursing, peningkatan jasainsentif perawat primer dan pelaksanaan primary nursing di ruang Raflesia lantai 1. Proses reflection juga akan
menemukan hambatan serta faktor pendukung pelaksanaan model primary nursing yang akan dijadikan penemuan dalam penelitian ini.
3.5 Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan dua cara yaitu analaisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif menggunakan
content analysis. Data kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara FGD antara partisipan dengan peneliti. Peneliti mendapatkan informasi yang mendalam dari
partisipan tentang metode penugasan primary nursing. Analisis data kuantitatif akan dilakukan berdasarkan data pengetahuan
perawat tentang primary nursing, dan kepuasan pasien. Pengetahuan perawat dan kepuasan pasien dianalisa dengan simple statistic dengan menggunakan distribusi
frekuensi.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Pertimbangan Etik
Sebelum pengambilan data dimulai, ethical clearance telah diperoleh dari komisi etik penelitian kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Jika partisipan setuju maka partisipan akan menandatangani lembar persetujuan, namun jika partisipan tidak setuju, partisipan berhak untuk
mengundurkan diri karena penelitian ini bersifat sukarela dan tidak dipaksa. Peneliti juga tidak mencantumkan nama anonymity. Nama partisipan akan
diganti dengan inisial untuk menjaga kerahasiaan. Hanya informasi yang diperlukan dan dilaporkan sebagai hasil penelitian.
3.7 Tingkat Keabsahan Data Trusthworthiness of Data
Untuk memperoleh hasil penelitian yang dapat dipercaya maka data di validasi dengan beberapa kriteria, yaitu derajat kepercayaan credibility,
keteralihan transferability, kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability. Credibility dipertahankan peneliti melalui teknik prolonged
engagement Lincoln Buba, 1985 Credibility dipertahankan peneliti melalui teknik: 1 prolonged
engagement yaitu mengadakan pertemuan dengan partisipan sehingga menanamkan saling mempercayai. Prolonged engagement sudah dilakukan
peneliti di ruang Raflesia sejak melaksanakan tugas di ruangan tersebut sebagai kepala ruangan dan sudah mengenal partisipan selama 2 tahun sehingga
kepercayaan peneliti sudah tercapai, 2 member check yaitu memberi konfirmasi tema FGD ke 8 partisipan sebelum dilakukan penelitian meliputi tujuan
Universitas Sumatera Utara
penelitian, implementasi metode penugasan primary nursing, hasil yang akan dicapai dan dampak yang akan diperoleh.
Transferability bergantung pada pengetahuan seorang peneliti tentang konteks wawancara dan observasi. Peneliti akan menguraikan secara rinci hasil
temuan yang didapat, kemudian dibuat naratif berdasarkan wawancara dan observasi yang telah dilakukan.
Dependability dilakukan dengan teknik peneliti akan membicarakan hasil penelitian berdasarkan wawancara kepada pembimbing hingga ditemukan tema.
Dependability menghasilkan tema yang lebih objektif. Confirmability dilakukan dengan menyerahkan hasil penelitian dalam
bentuk transkrip verbal untuk dibaca oleh partisipan untuk memperoleh kepastian dan objektifitas data yang didapat.
3.8 Defenisi Operasional
Pengembangan primary nursing adalah pengembangan model pemberian asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer di ruang Raflesia lantai 1
RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Perawat primer harus memiliki pendidikan Ners dan RN. Perawat primer memberikan asuhan keperawatan kepada pasien selama
24 jam kepada 1-6 pasien secara menyeluruh, dari pengkajian, penegakan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan. Perawat primer
harus mampu bertanggung jawab, berkomunikasi interpersonal, bekerjasama dengan dokter, perawat pelaksana, kepala ruangan, tim kesehatan lain dan pihak
manajemen.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Pengumpulan data telah dilaksanakan pada tanggal 25 April sampai dengan tanggal 26 Juni 2013 di ruangan Raflesia lantai 1 RSUD Dr. Pirngadi
Kota Medan. Kegiatan action research satu siklus berlangsung selama lebih kurang 9 minggu yang terdiri dari empat tahapan yaitu planning perencanaan,
action tindakan, observation pengamatan dan reflection refleksi. Hasil penelitian ini menjelaskan tentang pengembangan metode penugasan primary
nursing yang diklasifikasikan dalam pokok bahasan sebagai berikut. 4.1 Deskripsi lokasi penelitian
4.2 Karakteristik demografi partisipan 4.3 Proses pengembangan metode penugasan primary nursing di ruang Raflesia
RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan 4.3.1. Tahap reconnaissance : meliputi konteks studi yang menggambarkan
setting tempat penelitian dan partisipan, metode penugasan primary nursing yang sudah berjalan di ruang Raflesia lantai 1 RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan.
4.3.2. Proses action research: planning, action, observation serta reflection.
4.4 Outcome action research yaitu: struktur metode penugasan primary nursing
4.5 Dampak pengembangan metode penugasan primary nursing terhadap
pengetahuan perawat dan kepuasan pasien
Universitas Sumatera Utara