Model Deterministik Arus Lalu Lintas
1 Perhatikan integral konservasi dari kendaraan dalam interval yang kecil
pada jalan layang dari = sampai = + ∆ .
Persamaan 3.2.10 menjadi ∫
� ,
+∆
= , −
+ ∆ ,
−∆ ∫
� ,
+∆
= −∆ , − + ∆ ,
lim
∆ →
−∆ ∫
� ,
+∆
= lim
∆ →
−∆ , −
+ ∆ ,
lim
∆ →
−∆ ∫ � ,
+∆
= lim
∆ →
, − + ∆ ,
−∆ 3.2.11
Pada persamaan 3.2.10, ruas kanan adalah definisi turunan dari ,
terhadap yaitu
� �
, . Sedangkan, ruas kiri adalah limitnya yang ditunjukkan dengan dua cara, yaitu:
a. Integral adalah luas daerah di bawah kurva � , antara = dan
= + ∆ . Dengan ∆ yang cukup kecil, maka jumlah kendaraan antara
= dan = + ∆ adalah
−∆ ∫ � ,
+∆
≈ − � , 3.2.12
Oleh karena itu, persamaan 3.2.11 dapat diturunkan menjadi � , +
, = . 3.2.13
b. Fungsi ̅, , jumlah kendaraan di jalan raya di antara sembarang
posisi tetap dan variabel posisi yaitu:
̅, ≡ ∫ � ,
̅
. 3.2.14
Kelajuan rata-rata kendaraan antara dan + ∆ setiap mil adalah
−∆ ∫ � ,
+∆
= + ∆ , −
−∆ ,
lim
∆ →
−∆ ∫ � ,
+∆
= lim
∆ →
+ ∆ , − −∆
. Dengan menggunakan Teorema Fundamental Kalkulus didapat
, = � , .
3.2.15 Persamaan 3.2.10 dapat diselesaikan juga dengan menggunakan
metode a atau b. Karena persamaan 3.2.10 mengandung semua nilai , maka dapat digantikan dengan yaitu
� , + [
, ] = , 3.2.16
atau �
+ = .
3.2.17 Persamaan ini disebut persamaan diferensial parsial yang menunjukkan
hubungan antara kepadatan lalu lintas dan arus lalu lintas yang diasumsikan bahwa jumlah kendaraan tetap pada waktu tertentu yang
disebut hukum konservasi. 2
Penurunan persamaan yang berbentuk hukum konservasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perhatikan hukum konservasi berbentuk integral pada persamaan 3.2.10 untuk berhingga ruas garis pada jalan layang antara
. Diambil turunan parsial terhadap , yaitu
= + ∆ yang dibagi dengan ∆ dan diambil limit ∆ → , didapat
� , = −
, . 3.2.18
Karena merepresentasikan sembarang posisi di jalan raya sehingga dapat digantikan dengan . Jadi, persamaan tersebut memenuhi persamaan hukum
konservasi seperti pada persamaan 3.2.16. 3
Penurunan hukum konservasi pada ruas jalan yang panjangnya berhingga antara
yang hubungannya dengan ruas kanan pada persamaan 3.2.16 .
, − , = − ∫ [
, ] . 3.2.19
Dari persamaan 3.2.16 didapat ∫ [
� , +
, ]
= . 3.2.20
Persamaan di atas dapat diturunkan terhadap seperti pada persamaan 3.2.16, yang akan didapat seperti pada kasus 1 dan 2. Persamaan 3.2.20
adalah definisi dari beberapa kuantitas integral yang hasilnya selalu nol untuk setiap nilai yang bebas yang diambil limitnya. Fungsi yang diintegralkan yang
hasilnya nol untuk sembarang interval adalah fungsi nol. Oleh karana itu, didapat persamaan 3.2.10.
Dari ketiga metode tersebut terbukti bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
� +
= . 3.2.21
Persamaan 3.2.21 sesuai jika tidak ada jalan yang masuk ataupun keluar yang menginterpretasikan hukum konservasi dalam berbagai situasi dengan tidak
adanya lalu lintas. Secara umum, jika � adalah kepadatan dari kuantitas lokal
dan adalah arus dari kuantitas batas persimpangan maka persamaannya seperti pada persamaan 3.2.21. Namun masalah arus lalu lintas didefinisikan sebagai
= � . Oleh karena itu, hukum konservasi dapat ditulis sebagai
� +
� = . 3.2.22
Persamaan tersebut merupakan persamaan diferensial parsial untuk masalah lalu lintas yang berhubungan dengan kepadatan lalu lintas dan
kecepatan kendaraan.